Phobia dapat diartikan sebagai rasa takut yang berlebihan dan tidak masuk akal terhadap sesuatu. Tidak seperti rasa takut pada umumnya, phobia biasanya berkaitan dengan satu hal yang spesifik. Ketakutan tersebut dapat timbul saat berada di suatu tempat, saat menghadapi situasi tertentu, atau yang lainnya. Phobia termasuk dalam penyakit gangguan kecemasan, dalam kondisi tertentu phobia akan membuat penderitanya mengalami depresi dan kepanikan yang sangat. Akibatnya penderita phobia akan membatasi kegiatannya.
Biasanya seseorang yang menderita phobia menyadari bahwa ketakutan yang ia alami tersebut adalah tidak masuk akal. Akan tetapi ia tidak bisa mengendalikan perasaan tersebut. Bahkan seringkali hanya dengan memikirkan obyek atau situasi yang ia takuti saja sudah bisa membuat penderita phobia merasakan rasa cemas yang berlebihan.
Jenis Phobia. Phobia selalu melibatkan ketakutan terhadap peristiwa yang biasa dalam hidup. Ada beberapa jenis phobia yang sering diderita oleh seseorang, yaitu :
1. Phobia Spesifik.
Phobia spesifik yaitu rasa ketakutan yang berlebihan terhadap suatu obyek atau situasi tertentu. Sedangkan Navid, Rathus, dan Greene mendefinisskan phobia spesifik sebagai ketakutan yang berlebihan dan menetap terhadap obyek atau situasi yang spesifik. American Psychiatric Association membagi phobia spesifik menjadi lima bagian, yaitu :
- Animal Type (tipe hewan atau serangga), yaitu rasa takut yang berlebihan terhadap hewan atau serangga tertentu.
- Naturan Environment Type (tipe lingkungan alam), yaitu rasa takut yang berlebihan terhadap alam tertentu. Misalnya : air, ketinggian, dan lain-lain.
- Blood Injection Injury Type (tipe darah, jarum suntik), yaitu rasa takut yang berlebihan terhadap darah, jarum suntik, atau prosedur medis lainnya.
- Situational Type (tipe situasional), yaitu rasa takut yang berlebihan terhadap situasi tertentu. Misalnya : lift, ruangan tertentu, penerbangan, dan lain sebagainya.
- Other Type (tipe lainnya), yaitu rasa takut yang berlebihan terhadap situasi dan kondisi selain faktor-faktor tersebut diatas.
2. Phobia Sosial.
Phobia sosial yaitu rasa ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial sehingga penderita jenis ini akan menghindari situasi yang demikian. Phobia sosial yang mendasar adalah ketakutan berlebihan pada evaluasi negatif dari orang lain, atau dengan kata lain penderita jenis ini merasa takut dinilai jelek oleh orang lain.
3. Agoraphobia.
Phobia jenis ini akan merasakan ketakutan yang berlebihan terhadap situasi terbuka atau keramaian. Agoraphobia melibatkan ketakutan terhadap tempat-tempat atau situasi-situasi yang memberi kesulitan bagi mereka untuk meminta bantuan ketika ada suatu problem yang menimpa mereka atau orang lain. Penderita phobia jenis ini biasanya mengalami ketakutan bepergian atau berada pada tempat-tempat yang penuh sesak yang kira-kira membuat mereka sulit untuk meminta pertolongan.
Gejala Phobia. Seseorang yang mengalami phobia sangat mudah untuk dikenali, terutama terlihat dari reaksi takut yang berlebihan yang diperlihatkannya saat melihat obyek atau situasi tertentu yang membuat orang tersebut phobia. Selain dari rasa takut yang berlebihan tersebut, phobia biasanya juga disertai dengan munculnya rasa panik yang luar biasa, yang ditandai dengan :
- rasa bingung (disorentasi).
- mual, pusing, serta terasa sesak napas.
- tubuh gemetar dan keluar banyak keringat.
- detak jantung semakin cepat.
- selalu pingin buang air kecil.
- mulut terasa kering.
- dan lain-lain.
Penyebab Phobia. Tidak ada penyebab yang pasti yang dapat dijelaskan kenapa seseorang mengalami phobia. Namun begitu, ada beberapa faktor yang dapat diduga sebagai pemicu seseorang mengalami phobia. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
- faktor genetik.
- faktor lingkungan.
- trauma terhadap suatu peristiwa tertentu atau pengalaman buruk. Biasanya phobia dikaitkan dengan suatu peristiwa tertentu atau pengalaman buruk tertentu yang membuat penderita traumatis.
- perubahan fungsi otak. Beberapa phobia spesifik dapat disebabkan oleh adanya perubahan yang terjadi pada fungsi otak.
Sedangkan Kartini Kartono menyebutkan bahwa phobia dapat disebabkan karena :
- pernah mengalami ketakutan yang hebat.
- pengalaman asli ini dibarengi dengan rasa malu dan rasa bersalah kemudian semua ditekan untuk melupakan kejadian-kejadian tersebut.
- jika mengalami stimulus yang sama akan timbul respon yang bersyarat kembali, sungguhpun peristiwa pengalaman yang asli sudah dilupakan.
Pengobatan Phobia. Pada dasarnya phobia dapat disembuhkan. Pengobatan phobia membutuhkan kesabaran dari penderitanya. Lama atau cepat masa pengobatan penderita phobia tergantung dari sudah seberapa parahkan phobia yang dialami oleh penderita. Ada beberapa cara untuk mengobati phobia, diantaranya adalah :
- dengan melakukan terapi, yang mencakup psikoterapi untuk menghentikan kecemasan, ketakutan, dan sekaligus memperbaiki pola pikir.
- dengan mengkonsumsi obat-obatan medis seperti antidepresan, beta blocker, dan anti kecemasan.
Apabila diperlukan, sebagai terapi pendamping, penderita phobia dapat melakukan hipnoterapi dan Neuro Linguistic Programming (NLP) untuk mengendalikan gejala phobia.
Semoga bermanfaat.