Apakah anda pernah diare ? Mungkin semua orang pernah mengalami penyakit yang satu ini. Diare bisa disebabkan oleh berbagai macam sebab, salah satunya adalah norovirus. Norovirus adalah penyakit karena virus yang memicu inflamasi pada lambung dan usus sehingga memicu diare, muntah, dan sakit perut.
Wabah dari virus ini pertama kali terjadi di Norwalk, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1968. Oleh karena itu virus ini dinamakan norovirus. Dari penelitian yang pernah dilakukan, disebutkan bahwa norovirus sulit diberantas, hal ini dikarenakan virus tersebut dapat tahan pada suhu panas dan dingin, serta desinfektan. Virus ini juga bisa hidup dipermukaan benda yang terkontaminasi. Virus dari norovirus ini dapat menyerang semua usia dan merupakan penyebab diare tersering pada manusia.
Penyebarannya yang mudah membuat virus ini dengan cepat meluas ke seluruh dunia. Pada umumnya, penularan dan penyebaran norovirus terjadi melalui :
- makanan yang terkontaminasi.
- air yang telah terkontaminasi.
- kontak dengan orang yang terinfeksi.
- menyentuhkan tangan ke mulut setelah tangan melakukan kontak dengan benda yang terkontaminasi.
Orang yang terinfeksi norovirus akan mengalami gejala, seperti :
- mual dan muntah.
- diare cair.
- nyeri perut.
- hilangnya selera makan.
- badan lemas.
- nyeri otot.
- sakit kepala dan demam.
Setelah satu sampai dua hari terinfeksi norovirus, penderita akan mengalami diare akut dan akan membaik kembali setelah satu sampai tiga hari kemudian. Asalkan penderita tidak sampai kekurangan cairan dalam tubuh, penyakit norovirus tidak mematikan, dan akan sembuh dengan sendirinya. Yang perlu diwaspadai adalah apabila penyakit norovirus ini menyerang balita. Orang tua mesti memberi perhatian dan perawatan lebih pada balita yang terserang penyakit ini. Lebih baik, balita yang menderita penyakit ini segera dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Data dari WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa diare merupakan penyebab kematian nomor dua balita di dunia, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada semua umur.
Untuk mencegah terinfeksi norovirus dapat dilakukan dengan cara :
- Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
- Mencuci buah dan sayuran dengan air yang mengalir sebelum dikonsumsi.
- Bersihkan seluruh permukaan peralatan makan dengan desinfektan yang berbahan dasar klorin.
- Membatasi diri berinteraksi langsung dengan orang yang terinfeksi atau saat kita terinfeksi norovirus.
Dibandingkan dengan bakteri E. coli dan Listeria yang juga penyebab gangguan pencernakan, norovirus tergolong mempunyai daya tahan yang lebih kuat dan lama. Virus ini harus diinaktivasi dengan memakai desinfektan berbahan dasar klorin. Oleh karena itu, untuk menekan penyebaran virus norovirus ini, apabila ada anggota keluarga terinfeksi, maka :
- segeralah bersihkan dan disinfeksi permukaan yang terkontaminasi.
- segera cuci pakaian atau barang penderita yang terkontaminasi, baik karena muntahan atau karena kotoran.
- bersihkan dan disinfeksi tempat bekas muntahan dengan disinfektan berbahan dasar klorin atau dengan pembersih rumah tangga berbasis pemutih, atau jika tidak ada, gunakan air yang telah dicampur dengan pemutih, dengan takaran 1,5 cangkir pemutih per satu galon air.
Karena penyakit norovirus disebabkan oleh virus, maka penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, tidak perlu antibiotik. Antibiotik adalah untuk membunuh bakteri, tidak virus. Sampai dengan saat ini, tidak ada vaksin atau obat untuk infeksi norovirus. Jadi, pencegahanlah satu-satunya jalan untuk terhindar dari infeksi norovirus.
Setelah seseorang terinfeksi norovirus, dalam tubuhnya tidak terbentuk kekebalan yang utuh terhadap virus ini. Pada umumnya kekebalan akan hilang setelah enam bulan, tergantung dari kondisi tubuh masing-masing penderita. Itulah sebabnya, seseorang bisa terinfeksi norovirus lebih dari satu kali.
Demikian penjelasan berkaitan dengan gejala dan pencegahan norovirus.
Semoga bermanfaat.