Nama Taman Nasional Lorentz mungkin tidak seterkenal Taman Nasional Pulau Komodo, Bunaken, Raja Ampat, atau bahkan Kebun Raya Bogor. Padahal Taman Nasional Lorentz yang merupakan obyek wisata yang terletak di Propinsi Papua ini mempunyai pesona alam yang luar biasa.
Lorentz merupakan satu dari tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Wilayahnya membentang dari puncak gunung Jaya Wijaya hingga tepi perairan laut Arafura. Gunung Jaya Wijaya sendiri, merupakan gunung tertinggi di Indonesia yang pada puncaknya diselimuti salju abadi.
Taman Nasional Lorentz telah diakui oleh dunia internasional. Melalui kekayaan dan keanekaragaman hayatinya, Taman Nasional Lorentz telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan alam dunia.
Sejak dahulu, pemerintah Belanda telah melihat dan menilai bahwa alam dan hutan yang ada di wilayah Papua tersebut sangat potensial. Hal tersebutlah yang menjadi sebab, pada tahun 1916, kawasan itu diresmikan sebagai monumen alam dengan nama Lorentz. Selanjutnya pada tahun 1978, pemerintah Indonesia menetapkan Lorentz sebagai daerah cagar alam, dan terakhir diresmikan sebagai taman nasional pada tahun 1997.
Kawasan Lorentz memiliki daya tarik istimewa. Di wilayah seluas mencapai 2.450.000 hektar tersebut, terdapat sekitar 34 tipe vegetasi. Di antaranya hutan rawa, hutan gambut, hutan sagu, pantai pasir karang, padang rumput, hingga lumut kerak. Satwa-satwa penghuni Taman Nasional Lorentz tersebut juga tidak kalah beragam. Ada sekitar 630 jenis burung yang teridentifikasi hidup di taman nasional ini. Dua yang paling populer adalah burung cendrawasih dan burung kasuari. Untuk hewan dari kelas mamalia, sampai dengan saat ini telah diketemukan sekitar 64 jenis. Mulai dari tikus, kangguru pohon, landak, hingga kuskus. Selain itu di kawasan Taman Nasional Lorentz ini, banyak juga ditemukan berbagai spesies hewan langka atau pun spesies hewan baru.
Para peneliti memperkirakan ada sekitar 100-an spesies mamalia yang menghuni kawasan taman nasional ini. Jumlah hewan-hewan tersebut, masih diperkaya dengan 1.000 spesies ikan, beberapa reptil, dan hewan-hewan amphibi yang lainnya.
Selain keindahan alamnya, Lorentz juga memiliki kekayaan budaya yang tidak kalah mengagumkan. Di wilayah inilah, berdiam beberapa suku asli Papua, di antaranya seperti suku Nduga, Dani, Amungme, Sempan, dan suku Asmat. Beberapa peneliti bahkan bahkan memperkirakan masih ada beberapa suku lagi yang hidup di pedalaman dan belum tersentuh oleh kehidupan modern. Semua suku di sekitar Loretz memiliki adat dan budaya yang sangat menjunjung tinggi dan menghargai alam. Hal itulah yang membuat taman nasional ini begitu terjaga keasrian dan keindahan alamnya.
Hanya sayangnya, karena Taman Nasional Loretz ini lokasinya terletak di bagian ujung timur wilayah Indonesia, menyebabkan lokasi wisata ini sulit dijangkau. Sarana dan prasarananya pun masih sangat terbatas. Namun begitu, dengan segala kekayaan alam dan budaya yang dimiliki, daya tarik Lorentz tetap kuat. Inilah aset berharga yang telah membuat tanah air Indonesia semakin dikenal di mata dunia internasional.
Taman Nasional Lorentz adalah salah satu bukti nyata bahwa Indonesia begitu kaya. Keanekaragaman hayatinya sudah diakui dunia internasional sebagai situs warisan alam dunia.
Semoga bermanfaat.