Pada umumnya serangan jantung merupakan bagian penyakit jantung koroner. Serangan jantung terjadi karena adanya penyumbatan di pembuluh darah arteri jantung atau yang biasa disebut dengan pembuluh darah koroner.
Penyebab terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri jantung adalah :
1. Faktor Genetik.
Faktor ini memiliki peranan cukup besar. Kebanyakan orang cenderung menyepelekan faktor ini. Padahal jika ada riwayat penyakit jantung koroner pada kesehatan keluarganya, sedini mungkin orang tersebut harus melakukan pemeriksaan dan mulai menjaga kesehatan jantungnya.
2. Pola Hidup Tidak Sehat.
1. Faktor Genetik.
Faktor ini memiliki peranan cukup besar. Kebanyakan orang cenderung menyepelekan faktor ini. Padahal jika ada riwayat penyakit jantung koroner pada kesehatan keluarganya, sedini mungkin orang tersebut harus melakukan pemeriksaan dan mulai menjaga kesehatan jantungnya.
2. Pola Hidup Tidak Sehat.
Pola hidup tidak sehat di antaranya dipengaruhi oleh :
- Stres. Masyarakat, khususnya di perkotaan, menghadapi begitu banyak tuntutan dan permasalahan hidup sehingga menimbulkan tingkat stres yang tinggi. Stres dapat memicu hormon-hormon yang membuat darah menjadi kental atau cepat menggumpal. Hal inilah yang menjadi pemicu penyumbatan pada pembuluh darah arteri jantung.
- Tren makanan tidak sehat. Kesibukan dan gaya hidup masyarakat perkotaan cenderung memilih makanan cepat saji yang praktis, padahal makanan cepat saji tersebut banyak mengandung kadar lemak, kolesterol, dan gula yang tinggi.
- Faktor lain dalam darah. Faktor ini meliputi asam urat, darah yang cepat mengental atau menggumpal.
- Kurangnya olah raga.
Berbagai hal tersebut membentuk plak dalam pembuluh darah koroner yang makin lama akan menumpuk dan menyumbat distribusi darah dan oksigen. Pembuluh darah yang tersumbat bisa pecah kapan saja dan saat itulah terjadi serangan jantung. Pada kondisi tersebut, pada umumnya otot jantung akan rusak dalam hitungan jam. Kerusakan otot jantung memicu ketidak-stabilan aliran listrik dalam tubuh sehingga jantung berhenti berdetak dan hanya bergetar. Hal ini membuat fungsi jantung sebagai pemompa darah dan oksigen terhenti.
Banyak kasus menunjukkan penderita serangan jantung juga disertai fibrilasi jantung, yang menyebabkan penderita mengalami kematian yang begitu cepat. Fibrilasi jantung adalah suatu keadaan di mana jantung tidak berdetak, melainkan hanya bergetar sehingga tidak dapat memompa darah dan oksigen. Saat terjadi fibrilasi, biasanya pihak medis akan memberikan bantuan dengan menggunakan alat kejut listrik agar detak jantung pasien bisa kembali normal. Jika fibrilasi tersebut terjadi dan selama 8 menit otak tidak mendapatkan pasokan oksigen, dipastikan nyawa penderita tidak akan tertolong lagi.
Meskipun saat ini teknologi kedokteran sudah berkembang dengan pesat, tetapi yang juga harus sangat diperhatikan adalah kemampuan mengenali gejala serangan jantung. Semakin cepat penderita serangan jantung mendapatkan pertolongan medis, semakin besar peluang otot jantung untuk diselamatkan.
Gejala-gejala awal serangan jantung yang harus diperhatikan adalah :
- Merasa nyeri di dada yang kemudian menjalar ke tangan kiri.
- Berkeringat.
- Sesak atau terasa mau pingsan.
- Mual-mual.
Gejala tersebut mirip dengan gejala penyakit lain, seperti masuk angin, sehingga banyak penderita atau keluarga penderita mengabaikan gejala tersebut. Salah menduga dan terlambat membawa penderita serangan jantung untuk mendapatkan pertolongan medis akan sangat berakibat fatal.
Beberapa tindakan pencegahan terhadap serangan jantung yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara teratur.
- Semakin lengkap dan menyeluruh tes kesehatan yang dijalani, akan semakin baik hasilnya. Jalani tes yang di tempat yang berkualitas karena akan sangat berpengaruh pada hasil pemeriksaan.
- Jaga asupan makanan. Hindari makanan dengan kandungan kolesterol, lemak, dan gula yang tinggi.
- Berolah raga secara teratur dan hindari kegemukan.
- Tingkatkan kesadaran dan pengetahuan akan penyakit jantung.
Pertolongan pertama pada serangan jantung :
- Tidak panik bila terjadi gejala serangan jantung.
- Segera menelepon rumah sakit untuk meminta ambulans. Dengan ambulans, perjalanan menuju rumah sakit bisa lebih mudah dan cepat. Selain itu, dalam mobil ambulans terdapat peralatan seperti oksigen atau alat kejut listrik yang sangat membantu dan juga perawat.
- Memberi aspirin jika memungkinkan. Aspirin adalah obat pengencer darah dan bisa dibeli dengan rekomendasi dokter.
- Cepat mengambil keputusan untuk mengijinkan dokter melakukan penanganan. Ini diperlukan apabila diketahui bahwa pasien benar-benar menderita serangan jantung.
Demikian penjelasan berkaitan dengan waspadai serangan jantung.
Semoga bermanfaat.