Secara umum, filsafat berarti cinta akan kebenaran, suatu dorongan terus-menerus, suatu dambaan untuk mencari dan mengejar kebenaran. Dalam pengertian ini, filsafat adalah sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian tanpa henti akan kebenaran. Sebagai sebuah proses, filsafat adalah sebuah sikap yang dihidupi, yang dihayati dalam pencarian, dalam pertanyaan terus-menerus. Sedangkan sebagai suatu ilmu pengetahuan, mendefinisikan apa itu filsafat, tidak semudah mendefinisikan ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan yang lain, seperti apa itu biologi, apa itu politik, apa itu fisika, dan lain sebagainya.
Filsafat memang unik, dengan bertanya apa itu filsafat, sebenarnya bahwa kita sedang berfilsafat. Menjawab pertanyaan apa itu filsafat, dapat dikatakan bahwa filsafat pertama-tama adalah sikap, sikap mempertanyakan, sikap bertanya, yaitu bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu, mempertanyakan apa saja. Filsafat adalah metode, yaitu cara, kecenderungan, sikap bertanya tentang segala hal. Sikap bertanya itu sendiri adalah filsafat, karena saat bertanya, kita sesungguhnya berfilsafat dan dengan demikian memperlihatkan secara paling konkret hakekat dari pertanyaan kita tersebut. Memang setiap pertanyaan akan selalu menemukan jawabannya, tetapi jawaban itu akan selalu dipertanyakan lagi. Oleh karena itulah, filsafat dianggap sebagai sesuatu yang bermula dari pertanyaan dan berakhir dengan pertanyaan. Pada hakekatnya filsafat adalah bertanya terus menerus. Filsafat adalah sikap bertanya itu sendiri. Bahkan pertanyaan itu sendiri merupakan sebuah jawaban. Atau dengan kata lain, filsafat adalah sebuah sistem pemikiran atau cara berpikir yang terbuka, terbuka untuk dipertanyakan dan dipersoalkan kembali. Filsafat adalah sebuah tanda tanya dan bukan tanda seru. Filsafat adalah pertanyaan dan bukan pernyataan.
Filsafat berbeda dengan ideologi dan dogma. Ideologi dan dogma cenderung tertutup, cenderung menganggap kebenaran tertentu sebagai tidak bisa dipersoalkan dan diterima begitu saja. Sebaliknya, filsafat tidak menerima kebenaran apapun sebagai sesuatu yang telah selesai.
Dalam filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya, sikap akan kebenaran muncul dalam bentuk sikap kritis yang ingin meragukan terus menerus kebenaran yang telah ditemukan. Apa yang disebut sebagai kebenaran dan apa yang pada titik tertentu diyakini sebagai kebenaran selalu akan diliputi oleh tanda tanya. Dengan berfilsafat, dengan berupaya mencari kebenaran, pada akhirnya orang semakin memahami makna segala sesuatu, termasuk makna kehidupan ini. Dengan bertanya orang akan semakin memahami segala sesuatu termasuk hidup ini. Dengan bertanya orang akan semakin dapat mengambil sikap terhadap realitas, terhadap kehidupan seluruhnya. Karena dengan bertanya, orang akan menghadapi realitas kehidupan sebagai sebuah masalah, sebagai sebuah pertanyaan, sebagai sebuah tugas untuk digeluti. Dan terhadap masalah tersebut, orang lalu berusaha mengambil sikap untuk memahaminya, untuk bersikap secara tertentu terhadap masalah tersebut. Di situlah orang menemukan kebenaran, pemahaman akan masalah, akan realitas kehidupan. Dengan bertanya, orang akhirnya bisa memahami masalah tersebut secara masuk akal.
Dengan demikian, filsafat dapat dipahami sebagai :
- Filsafat dipahami sebagai upaya proses, metode, cara, dambaan untuk terus mencari kebenaran. Dambaan tersebut muncul dalam sikap kritis untuk selalu mempersoalkan apa saja untuk sampai pada kebenaran yang paling akhir, yang paling mendalam.
- Filsafat dilihat sebagai upaya untuk memahami konsep atau ide-ide. Dengan bertanya orang akan berpikir tentang apa yang ditanyakan. Dengan bertanya orang berusaha menemukan jawaban atas apa yang ditanyakan. Maka, muncullah ide atau konsep tertentu yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Filsafat akan terus berlangsung tanpa henti, karena jawaban yang ditemukan hanyalah sementara dalam bentuk konsep atau ide atau pemikiran tertentu yang kemudian dipertanyakan lagi. Filsafat akan terus melakukan pencarian akan kebenaran yang tidak mengenal titik akhir. Filsafat merupakan ilmu yang berupaya mencari yang paling akhir, yang paling dalam, dan yang paling benar Namun begitu bukan berarti bahwa dalam filsafat orang tidak pernah yakin akan kebenaran dari apa yang telah dicapainya. Orang tentu saja harus yakin dengan kebenaran dari apa yang telah ditemukannya. Sebagaimana cinta sejati, dalam cinta akan kebenaran, ia tidak pernah merasa puas dan menerima secara buta apa yang telah ditemukannya itu.
Dengan mengatakan bahwa filsafat adalah upaya untuk memahami ide atau konsep, filsafat lalu dilihat pula sebagai pemikiran tentang pemikiran atau berpikir tentang berpikir. Dengan kata lain, aktivitas seorang filsuf adalah berpikir. Sehingga ketika seorang filsuf sedang berpikir, sesungguhnya ia melakukan dialog dalam dirinya tentang apa saja. Ia bertanya dan berusaha menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri, tetapi kemudian jawaban tersebut disanggahnya dan dipertanyakan lagi. Maka, terjadilah proses bertanya dan menjawab terus menerus tiada henti. Itulah filsafat, sebuah quest, sebuah pencarian, sebuah question tentang berbagai ide.
Demikian penjelasan berkaitan dengan apa itu filsafat.
Semoga bermanfaat.