Suatu organisasi atau perusahaan merupakan suatu kesatuan yang utuh, di mana antara satu bagian yang satu dengan bagian yang lain harus saling bekerja sama dan berkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut. Demikian halnya dalam pembuatan suatu keputusan dalam organisasi atau perusahaan. Seorang manajer akan kesulitan untuk membuat keputusan-keputusan tanpa melibatkan para bawahan. Keterlibatan bawahan ini bisa secara formal maupun secara informal. Secara formal, seperti penggunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, sedangkan secara informal, seperti permintaan akan gagasan-gagasan dari bawahan.
Baca juga : Pengertian Pembuatan Keputusan (Decision Making) Dan Tipe-Tipe Keputusan Dalam Manajemen
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya sebagian manajer yang menghindari keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa cara seperti itu (melibatkan bawahan dalam membuat suatu keputusan) akan memakan waktu dan proses yang panjang dan tidak praktis. Sedangkan sebagian manajer yang lain tetap beranggapan bahwa keputusan-keputusan yang dibuat secara kelompok dengan melibatkan bawahan, lebih efektif karena dapat memaksimalkan pengetahuan yang lain.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya sebagian manajer yang menghindari keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa cara seperti itu (melibatkan bawahan dalam membuat suatu keputusan) akan memakan waktu dan proses yang panjang dan tidak praktis. Sedangkan sebagian manajer yang lain tetap beranggapan bahwa keputusan-keputusan yang dibuat secara kelompok dengan melibatkan bawahan, lebih efektif karena dapat memaksimalkan pengetahuan yang lain.
Baca juga : Proses Pembuatan Keputusan Dalam Manajemen
Menurut J.L. Gibson, J.M. Ivancevich, dan J.H. Donnelly, Jr dalam "Organization : Behavior, Structure, and Processes", menyebutkan bahwa keuntungan dan kerugian pembuatan keputusan kelompok dengan melibatkan bawahan adalah sebagai berikut :
1. Keuntungan pembuatan keputusan secara kelompok, adalah :
- Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahuan yang lebih besar.
- Dalam pengembangan alternatif, usaha-usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.
- Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.
- Dalam pemilihan alternatif, kelompok lebih dapat menerima resiko dibanding pembuat keputusan individual.
- Karena berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individual lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan.
- Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda-beda.
- Implementasi suatu keputusan, apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus diselesaikan oleh para manajer secara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan-keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi di mana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
- Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangat memakan biaya.
- Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efisien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
- Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
- Bila atasan terlibat, atau bila salah satu anggota kelompok mempunyai kepribadian dominan, keputusan yang dibuat secara kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
Baca juga : Pengertian Management By Objectives (MBO)
Suatu pembuatan keputusan akan dilakukan secara kelompok atau tidak, bergantung pada karakteristik dari keputusan tersebut serta gaya pembuatan keputusan dalam manajemen.
Demikian penjelasan berkaitan dengan keuntungan dan kerugian pembuatan keputusan secara kelompok.
Semoga bermanfaat.