Rencana Tetap Dalam Manajemen

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pada umumnya, yang dimaksud dengan perencanaan adalah perencanaan dalam arti yang sempit atau sederhana yaitu suatu proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Untuk mendapatkan suatu perencanaan yang baik dalam rangka mencapai tujuan dari suatu perusahaan, maka perencanaan yang dilakukan haruslah melalui tahapan-tahapan perencanaan tertentu, yaitu :
  1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. 
  2. Merumuskan keadaan saat ini. 
  3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. 
  4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. 

Dalam manajemen, dikenal adanya dua tipe utama dari rencana, yaitu :
  1. Rencana-rencana strategik (strategic plans), yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan perusahaan yang lebih luas, untuk mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.
  2. Rencana-rencana operasional (operational plans), penguraian lebih terperinci tentang bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai.


Dalam rencana operasional (operational plans), selain dikenal adanya rencana sekali pakai (single use plans), juga dikenal pula adanya rencana tetap (standing plans). Yang dimaksud dengan rencana tetap (standing plans) adalah  pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang. Wujud umum rencana tetap adalah  :

1. Kebijaksanaan.
Kebijaksanaan (policy) adalah pedoman umum pembuatan keputusan. Kebijaksanaan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang dapat dibuat dan menutup apa yang tidak dapat dibuat. Dengan cara ini, kebijaksanaan akan menyalurkan pemikiran para anggota organisasi agar konsisten dengan tujuan organisasi. Kebijaksanaan dapat menyangkut masalah-masalah penting ataupun masalah-masalah sederhana. Kebijaksanaan biasanya ditetapkan secara formal oleh para manajer puncak organisasi, dengan alasan :
  • Mereka merasa hal itu akan meningkatkan efektivitas organisasi.
  • Mereka ingin berbagai aspek organisasi mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka.
  • Mereka hendak menjernihkan berbagai konflik atau kebingungan yang telah terjadi pada tingkat bawah dalam suatu organisasi.

Selain itu, kebijaksanaan juga bisa muncul secara informal dan pada tingkat-tingkat bawah suatu organisasi yang berasal dari serangkaian keputusan konsisten pada berbagai subyek yang dibuat melebihi suatu periode waktu.

2. Prosedur standar.
Prosedur standar adalah kebijaksanaan yang dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang lebih terperinci. Suatu prosedur memberikan sejumlah instruksi yang terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur. Instruksi-instruksi terperinci ini mengarahkan para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas dan membantu untuk menjamin pendekatan yang konsisten pada situasi tertentu. Prosedur berguna atau bermanfaat untuk :
  • Menghemat usaha manajerial.
  • Memudahkan pendelegasian wewenang dan penempatan tanggung jawab.
  • Menimbulkan pengembangan metoda-metoda operasi yang efisien.
  • Memudahkan pengawasan.
  • Memungkinkan penghematan personalia.
  • Membantu kegiatan-kegiatan koordinasi.

3. Aturan
Aturan (rules atau regulations) adalah pernyataan atau ketentuan bahwa suatu kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Aturan digunakan untuk mengimplementasikan rencana-rencana lain dan biasanya merupakan hasil kebijaksanaan yang diikuti dalam setiap kejadian. Dalam melaksanakan suatu aturan, para anggota organisasi tidak mempunyai pilihan lain, selain harus mematuhi aturan-aturan tersebut. Aturan-aturan tersebut hanya dapat dicabut apabila terjadi suatu kejadian khusus.


Rencana tetap tersebut sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah atau dimodifikasi atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan para manajer menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan pembuatan keputusan karena situasi-situasi yang sama ditangani secara konsisten. Untuk merubah, memodifikasi, atau menghapuskan rencana tetap, tentunya tergantung dari situasi dan kondisi yang mempengaruhi organisasi dalam berproduksi.

Selain rencana tetap, dalam manajemen juga dikenal adanya rencana sekali pakai (single use plans), yaitu serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak berulang dalam bentuk yang sama di waktu yang akan datang. Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila tujuan telah tercapai.


Demikian penjelasan berkaitan dengan rencana tetap dalam manajemen. Tulisan tersebut bersumber dari buku Manajemen, karangan T. Hani Handoko.

Semoga bermanfaat.