Mendidik Anak Disiplin Dan Sesuai Gender

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Mendidik anak tidak hanya cukup dengan di sekolahkan. Peran orang tua dalam mendidik anak lebih utama, karena sebagian besar waktu anak dihabiskan di rumah. Kepribadian dan watak anak terbentuk dari rumah, tergantung bagaimana orang tua mendidiknya.

gambar : konfrontasi.com
Mendidik anak merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain karena masing-masing keadaan dan proses tersebut akan saling berkaitan. Manusia memerlukan pola pendidikan yang menyeluruh yang itu semua akan bermuara pada satu tujuan. Dalam mendidik anak, mungkin ada beberapa hal atau kegiatan dan keadaan yang bisa dimunculkan untuk mereka akan tetapi tetap harus satu tujuan. Apa yang diperoleh anak dari lingkungan sekolah merupakan pelengkap dari pendidikan dasar yang telah diajarkan oleh orang tua.

Dalam hal melatih dan membentuk anak untuk disiplin, pertama kali orang tua mesti memahami terlebih dahulu arti tentang disiplin. Apakah disiplin yang berarti kepatuhan terhadap peraturan atau disiplin yang berarti kepatuhan terhadap aturan kehidupan ? Sehingga yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam melatih dan mengajari anak untuk menjadi manusia yang memiliki kedisiplinan adalah sebagai berikut :
  • Membiasakan diri sendiri (orang tua) untuk senantiasa disiplin dalam pengertian konsisten dengan apa yang dibicarakan, jangan sampai orang tua membiasakan pada anak untuk berbohong walaupun itu dengan tujuan baik.
  • Membiasakan memberi contoh perilaku disiplin secara langsung.
  • Orang tua perlu memahami kejiwaan anak diusianya, karena jika tidak maka yang muncul adalah hal yang berlawanan dari yang dikehendaki atau kontraproduktif.
  • Anak dilatih berdisiplin di berbagai kegiatan kehidupan, misalnya dengan memberikan tanggung jawab dari merapikan tempat tidur, mencuci pakaian sendiri, dan lain-lain.

Kedisiplinan manusia meliputi berbagai aspek, yaitu disiplin sebagai hamba Allah dan disiplin sebagai mahkluk sosial. Di mana masing-masing dari kedisiplinan tersebut ada konsekuensinya, yang mesti dilakukan dan diterima ketika disiplin itu tidak ditegakkan atau dilanggar.
Kedisiplinan yang diajarkan kepada anak, haruslah dapat membentuk si anak menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab. Bertanggung jawab kepada dirinya dan juga bertanggung jawab kepada lingkungannya.

Bagaimana mengajari anak untuk bersifat sesuai dengan gendernya ? Dalam anggapan masyarakat umum, seorang laki-laki identik dengan hal-hal yang berbau maskulin dan gagah, sedangkan seorang perempuan identik dengan sifat yang feminin dan lembut. Bagaimana apabila anak anda bersifat sebaliknya ?

Tentunya sebagai orang tua, anda tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua yang menginginkan anaknya tetap berada dalam jalur yang benar atau sesuai sifat berdasarkan gendernya (laki-laki maskulin, perempuan feminin), yaitu :
  • Difinisikan dahulu apa itu maskulin dan feminin. Anda harus mencapai kata sepakat dengan pasangan anda mengenai hal tersebut. Jangan sampai anak bingung karena kedua orang tuanya mempunyai pandangan yang berbeda. Kalau sudah sepakat, orang tua akan lebih mudah mengarahkan anak.
  • Jadilah contoh. Kata-kata atau nasihat tidak akan berpengaruh seandainya anak tidak melihat sendiri contoh yang orang tuanya berikan. Kalaupun memberi contoh, jangan menyimpang dari apa yang diajarkan. Seorang ibu bisa menjadi panutan feminin, sementara ayah menjadi contoh seorang yang maskulin. 
  • Berikan kesempatan kepada anak laki-laki untuk belajar dari sang ibu dan anak perempuan belajar dari sang ayah. Hal ini akan memperluas wawasan dan pemahaman mereka. Dengan demikian, diharapkan anak-anak akan bisa menyaring nilai-nilai positif dari kedua sifat maskulin dan feminin tersebut.
  • Berdiskusi dengan anak. Sediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan anak. Beri ia kebebasan untuk mengungkapkan isi hatinya. Karena anak pada akhirnya akan langsung mencari orang tuanya seandainya mengalami suatu masalah.
  • Tumbuhkan kebanggaan. Pujilah anak kalau ia memilih melakukan sesuatu yang sesuai gendernya. Jangan pernah memaksa anak, karena hal tersebut akan membuatnya merasa jengkel dan bisa berontak.

Semoga bermanfaat.