Dampak Negatif Televisi Bagi Anak

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Televisi merupakan salah satu sumber informasi dan hiburan. Televisi juga sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak keluarga di Indonesia. Bagi anak-anak menonton televisi sudah masuk dalam jadwal keseharian yang harus dilakukan. Tanpa pengawasan yang memadai dari orang tua, bisa jadi anak-anak akhirnya akan menjadi tergila-gila menonton tayangan televisi.

gambar : jendelaberita.com
Dari banyak penelitian yang telah dilakukan, hasilnya membuktikan bahwa menonton televisi memiliki banyak dampak negatif bagi anak-anak. Kecenderungan anak-anak yang suka meniru adegan tokoh pujaannya yang ditontonnya di televisi, tidak jarang memnimbulkan akibat negatif pada diri si anak sendiri maupun pada lingkungannya.

Beberapa dampak negatif jika anak terlalu sering menonton  televisi, di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Membuat renggang hubungan anak dengan orang tua atau anggota keluarga yang lain. Kebanyakan menonton televisi akan menghabiskan waktu si anak. Sehingga kesempatan untuk berkumpul dengan orang tua atau anggota keluarga yang lain menjadi berkurang. Lebih lagi apabila masing-masing anggota keluarga sibuk menonton acara televisi yang berbeda di ruangan rumah yang berbeda pula, tentunya hak ini akan semakin menjauhkan hubungan antara sesama anggota keluarga. Hal ini tentunya akan berakibat kurang baik bagi perkembangan psikis maupun sosial si anak.
  • Aktivtas fisik anak menjadi berkurang. Terlalu sering di depan televisi membuat anak jadi kurang bergerak. Jika kondidi ini dibiarkan, maka akan berpengaruh kepada keterampilan fisik si anak. Selain itu, kegiatan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman-temannya juga semakin berkurang. Sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan  keterampilan emosional dan sosial si anak pun menjadi tidak berkembang.
  • Agresivitas anak menjadi meningkat. Anak-anak yang sering menonton televisi akan memiliki tingkat agresivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lain. Hal tersebut diakibatkan karena banyaknya tayangan kekerasan yang ditampilkan oleh stasiun televisi, dan kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap tayangan televisi yang ditonton si anak.
  • Mempengaruhi konsentrasi si anak. Seringnya menonton televisi membuat kemampuan konsentrasi anak menjadi pendek. Hal ini terjadi karena saat menonton televisi, kondisi si anak hanya dipengaruhi oleh dua stimulus saja, yaitu suara dan gambar. Akbatnya si anak akan kesulitan dan malas untuk belajar.

Mengingat dampak negatif bagi anak yang ditimbulkan sebagai akibat dari seringnya menonton televisi tersebut, sebagai orang tua hendaknya bisa mencegah efek negatif tersebut. Misalnya dengan membuat batasan-batasan menyangkut penggunaan televisi, selektif dalam pemilihan acara televisi, serta selalu mendampingi si anak saat anak menonton televisi.    

Semoga bermanfaat.