Batik Salah Satu Kekayaan Nusantara

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Banyak orang beranggapan bahwa batik identik dengan kebudayaan Jawa. Anggapan tersebut ternyata keliru. Kata batik diyakini berasal dari bahasa Melayu, yaitu 'amba' yang artinya menulis dan 'titik'. Dari asal kata tersebut, jelas bahwa batik memang tidak berasal dari Jawa saja, akan tetapi juga berasal dari banyak daerah lain.

gambar : kebudayaanindonesia.net
Selain dari beberapa jenis motif batik yang sudah dikenal umum, seperti batik Surakarta, batik Yogyakarta, dan batik Pekalongan, ada berbagai jenis motif batik yang merupakan kekayaan nusantara, di antaranya adalah :

1. Jawa.
Batik dari Jawa ada beberapa macam, di antaranya adalah :
  • Batik Ciamis. Batik Ciamis punya motif yang lebih sederhana. Motif tanaman atau tumbuhan yang dikenal sebagai "ciamisan" digambar dengan warna hitam, putih, atau kuning kecoklatan. Motif yang sama juga muncul pada batik pesisir di Cirebon.
  • Batik Garut. Batik Garutan punya ciri yang mudah dikenali, yaitu mempunyai warna-warna yang kental gading kekuningan yang disebut "gumading". Selain itu, ada juga warna merah tua, hijau tua, coklat, dan warna indigo yaitu biru, ungu, dan nila. Dari semua warna tersebut, gumading selalu dipakai sebagai warna latar.
  • Batik Tasikmalaya. Batik Tasikmalaya punya motif tradisional, yaitu motif payung. Pusat pembuatan batik Tasikmalaya berada di desa Ciroyom, sekitar dua kilometer dari kota Tasikmalaya.
  • Batik Banten. Batik Banten mempunyai motif yang sedikit berbeda dari batik Priangan lainnya. Batik Banten menampilkan warna-warna pastel yang lembut, namun tidak gampang pudar. Warna-warna pastel tersebut adalah peninggalan kebudayaan Kasultanan Banten yang telah lama hilang.
  • Jawa Hokokai. Motif batik Jawa Hokokai dikenali dari motif bunga-bunga di taman yang dikelilingi kupu-kupu. Batik Jawa Hokokai muncul ketika Jepang menduduki pulau Jawa pada tahun 1940-an. Kain batiknya panjang dan biasanya dibuat dengan dua pola berbeda di tiap sisinya (pola pagi sore). Pola ini muncul karena langkanya benang dan kain pada saat itu. Jejak Jepang pada batik Jawa Hokokai dapat terlihat pada motif bunga sakura dan krisan yang merupakan simbol kaisar.

2. Bali.
Batik Bali mendapat pengaruh yang kuat dari batik asal Jawa. Ciri khas batik Bali terdapat pada penggunaan warna-warna terang dan berani. Warna-warna ini tercipta dari teknik pewarnaan yang disebut 'ikat'. Teknik ikat membuat warna-warna tersebut menyatu sempurna sehingga menghasilkan gradasi sangat menakjubkan.

3. Sumatera.
Batik Sumatera datang dari berbagai daerah, di antaranya :
  • Batik Jambi. Batik ini mendapat pengaruh kuat dari Kerajaan Melayu di Jambi dan kota-kota di pesisir Jawa sejak abad ke-13. Itu sebabnya motif-motif batik Cirebon, Lasem, Tuban, dan Madura juga bisa dijumpai pada kain batik Jambi. Batik Jambi, sama seperti batik Jawa, ikut mempengaruhi pembuatan pola batik di negeri-negeri Semenanjung Malaka.
  • Batik Minangkabau. Suku Minangkabau juga memiliki batik yang disebut "tanah liek". Mereka menggunakan tanah lempung (tanah liat) untuk mewarnai kain batik tersebut. Kain batik dicelupkan dalam lempung selama sehari semalam yang akhirnya membuat kain berwarna kecoklatan. Setelah itu barulah mereka membuat motif dan desain yang kebanyakan berupa tanaman dan hewan.
(majalah Sekar)