Obsessive Compulsive Disorder (OCD) merupakan suatu gangguan kecemasan yang mengakibatkan penderita mengalami sebuah obsesi (pikiran yang berulang-ulang) yang sifatnya harus dan tidak ada toleransi. Setiap orang bisa mengalami penyakit ini, ciri-ciri orang yang mengalami Obsessive Compulsive Disorder (OCD) sangat beragam, diantaranya :
Biasanya penderita jenis ini mempunyai perasaan ingin terus menerus mencegah sesuatu yang buruk. Mereka biasanya mempunyai pikiran panjang, seperti membayangkan bagaimana kalau nanti rumahnya kemasukan maling, kebakaran, dan lain sebagainya.
2. Sering mengulang-ulang.
Penderita dengan ciri ini, biasanya sadar kalau hal tersebut melelahkan, tapi ia tidak kuasa menolak. Yang ia tahu dan rasakan, tindakan-tindakan itu perlu diulang, walau tidak ada alasan jelas.
3. Harus teratur dan berurutan.
Penderita dengan ciri ini, bisa menghabiskan banyak waktu hanya untuk memastikan segala sesuatu sudah berada pada tempatnya. Perasaan mereka akan menjadi lebih peka, bahkan akan cepat marah seandainya menemukan ada yang tidak tertata dengan baik atau sempurna.
4. Bersih-bersih dan mencuci.
Karena mempunyai kekuatiran yang berlebihan akan adanya kontaminasi dari benda atau situasi tertentu pada dirinya, penderita jenis ini akan terus membersihkan dan mencuci barang-barang secara berulang.
5. Suka menimbun.
Penderita dengan ciri ini, di rumahnya akan ditemui banyak sekali barang 'rongsokkan'. Tapi bagi mereka yang menderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD) barang-barang tersebut bukanlah rongsokkan, melainkan punya nilai tersendiri yang dapat digunakan untuk masa yang akan datang.
Obsessive Compulsive Disorder (OCD) bisa terjadi pada siapa saja. Faktor penyebabnya juga beragam, tapi ada hal-hal tertentu yang membuat seseorang beresiko lebih besar untuk terkena Obsessive Compulsive Disorder (OCD), di antaranya :
- Pernah mengalami masalah dalam keluarga yang berat.
- Memiliki gangguan medis, terutama kelainan pada organ otak.
- Hidup atau bekerja di lingkungan dengan tingkat stres yang sangat tinggi.
- Punya sejarah gangguan kecemasan berlebihan.
- Mengalami depresi berat.
Ada beberapa cara pengobatan/terapi untuk mengatasi gangguan Obsessive Compulsive Disorder (OCD), yaitu :
- Hipnoterapi. Pengobatan dengan cara ini relatif aman karena tidak mengandung unsur kimia di dalamnya.
- Terapi pemaparan. Diharapkan setelah menjalani terapi ini penderita bisa memahami bahwa untuk mencapai rasa nyaman, mereka tidak harus melakukan sebuah ritual.
- Obat-obatan medis. Untuk mendapatkan penanganan dan obat-obatan secara medis, terlebih dahulu harus melewati proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga profesional di bidangnya.
- Psikoterapi. Terapi ini dimaksudkan agar penderita dapat lebih memahami pertentangan batin yang menjadi latar belakang timbulnya penyakit ini pada dirinya. Psikoterapi buat penderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD) mempunyai dua sifat, yakni kognitif (pendekatan melalui komunikasi) dan tingkah laku (pemaparan serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan secara bertahap).
Gangguan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) bisa jadi tidak berdampak langsung pada fisik, tapi tentunya akan menghambat kinerja dan aktivitas sehari-hari. Jadi, apabila anda mendapati gejala-gejala Obsessive Compulsive Disorder (OCD), segeralah periksakan diri anda ke dokter, agar segera dilakukan pengobatan atau terapi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian Obsessive Compulsive Disorder (OCD), ciri-ciri, faktor penyebab, serta cara pengobatan Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.