Seputar Epilepsi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Pengertian dan Penyebab Epilepsi.
Epilepsi adalah salah satu penyakit neurologis menahun yang diakibatkan adanya aktifitas listrik abnormal di otak. Otak manusia terdiri dari sekitar seratus milyar sel-sel saraf yang disebut neuron, dimana mereka membawa sinyal-sinyal ke seluruh bagian otak dan antara otak ke bagian-bagian lain dari tubuh. Masing-masing neuron menghasilakan sinyal listrik yang kemudian disebarkan oleh neurotransmitter dalam bentuk sinyal pengantar saraf. 

gambar : penyakitepilepsi.com
Pada suatu serangan epilepsi, terjadi suatu aktifitas listrik abnormal di otak, dengan bentuk manifestasi berupa serangan-serangan kejang atau bentuk lain seperti perubahan tingkah laku, perubahan kesadaran dan perubahan-perubahan lain yang hilang timbul, baik yang terasa ataupun yang terlihat. Jadi. epilepsi bukan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit lainnya.

Penyebab lain dari epilepsi atau penyebab terjadinya aktifitas listrik abnormal dalam otak adalah :
  • Kurang atau rendahnya oksigen saat dilahirkan.
  • Cidera kepala pada saat proses kelahiran.
  • Cidera kepala saat anak-anak atau dewasa.
  • Tumor otak.
  • Tuberous sclerosis (kondisi genetik yang berakibat cidera otak).
  • Infeksi miningitis atau ensefalitis.
  • Stroke
  • Tidak normalnya natrium atau gula darah dalam tubuh.

Gejala-gejala yang menyertai terjadinya epilepsi adalah :
  • Cemas, takut, kebingungan, dan mengeluarkan keringat dingin.
  • Kejang-kejang hingga beberapa menit dan mulut mengeluarkan busa.
  • Mengalami kesulitan dalam mengatur pernafasan.
  • Kehilangan kesadaran.

Apakah epilepsi bisa disebuhkan ? Sama halnya dengan penyakit-penyakit kronis lain, seperti hipertensi atau diabetes millitus, epilepsi juga merupakan penyakit yang dapat diobati dan dikendalikan. Dengan meminum obat secara teratur diharapkan serangan epilepsi dapat dikendalikan bahkan dihilangkan, sehingga orang dengan epilepsi dapat hidup normal layaknya orang normal. Obat anti epilepsi (OAE) diberikan sampai pada dosis yang tepat sehingga orang dengan epilepsi tidak mengalami serangan lagi. Obat anti epilepsi harus diminum dengan dosis yang sama minimal selama 2 tahun sejak bebas serangan. Dengan penanganan yang cepat, tepat, dan benar diharapkan akan meningkatkan kualitas hidup orang dengan epilepsi.

2. Penderita Epilepsi Bisa Hidup Normal.
Epilepsi berasal dari bahasa Yunani, epilepsia yang berarti serangan. Epilepsi merupakan suatu penyakit saraf menahun yang dapat menimbulkan serangan secara mendadak serta berulang tanpa diketahui penyebabnya. Beberapa ahli atau dokter spesialis saraf, mengategorikan epilepsi sebagai penyakit neurologis menahun yang disebabkan oleh adanya aktivitas listrik abnormal pada otak manusia.

Epilepsi memang tidak dapat dihindari dan dapat menyerang pada semua orang, tanpa memandang ras, umur, ataupun status sosialnya. Pada anak-anak, epilepsi dapat dideteksi sejak dini, yaitu dengan memperhatikan secara teliti gerakan-gerakan yang dilakukan anak sejak lahir. Jika anak-anak sering melakukan gerakan-gerakan aneh tanpa sebab secara berulang-ulang dan sering terkejut tanpa sebab secara berulang, sebaiknya segeralah memeriksakan anak tersebut ke dokter agar dapat diperiksa dan diketahui penyebabnya. Di kalangan masyarakat masih banyak yang beranggapan epilepsi merupakan penyakit keturunan dan menular. Tidak jarang pula, banyak orang tua yang merasa malu mempunyai anak dengan epilepsi sehingga anak tersebut harus dikucilkan dan dilarang tampil di depan umum. Pengucilan tersebut tentunya akan membuat anak merasa tertekan, karena merasa menjadi orang aneh.

Epilepsi bukanlah penyakit keturunan atau penyakit menular. Oleh sebab itu, apabila anak atau anggota  keluarga anda ada yang mengidap epilepsi, hendaknya seluruh anggota keluarga menghadapi masalah ini dengan penuh kesabaran dan keyakinan bahwa epilepsi bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan teratur. Setidaknya pemberian obat-obatan yang tepat pada penderita epilepsi, bisa meminimalisir kemungkinan munculnya serangan epilepsi secara mendadak. Sampai dengan saat in memang belum ada obat untuk menyembuhkan epilepsi, demikian juga terapi khusus untuk mengatasi serangan epilepsi juga belum ada. Namun, penderita epilepsi tetap bisa hidup normal seperti orang lain. Yang terpenting adalah mengetahui cara menghadapi dan mengatasi serangan epilepsi tersebut.

3. Pertolongan Pertama pada Penderita Epilepsi.
Epilepsi atau ayan merupakan gangguan yang terjadi bila impuls elektrik terganggu. Hipocrates adalah orang yang pertama kali mengidentifikasi gejala epilepsi sebagai masalah pada otak. Epilepsi bisa dialami oleh siapa saja, tanpa kecuali. Termasuk pada orang yang tidak ada garis keturunan yang menurunkan epilepsi. Seseorang dinyatakan menderita epilepsi jika orang tersebut mengalami kejang yang bukan karena makanan atau penyakit yang dideritanya, misalkan tekanan darah yang sangat rendah.

Apabila anda menemui orang tiba-tiba mengalami epilepsi, pertolongan pertama yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut :
  • Jangan takut dan panik, utamakan keselamatan dan bertindak tenang.
  • Jauhkan dari barang-barang berbahaya yang ada di dekat penderita. Jangan pindahkan penderita, kecuali berada dalam situasi dan kondisi yang berbahaya.
  • Longgarkan kerah kemeja atau ikat pinggang agar memudahkan pernafasan.
  • Beri alas pada kepala penderita.
  • Jangan masukkan apapun ke mulut penderita, karena benda tersebut dapat melukai penderita.
  • Bila penderita muntah atau mengeluarkan banyak air liur, miringkan kepala penderita ke salah satu sisi.
  • Tetap di samping penderita sampai keadaan penderita pulih sepenuhnya. Bila kejang berakhir dan tidak ada keluhan, maka penderita dapat dikatakan telah pulih. Namun bila penderita mengalami sakit kepala, tatapan mata terlihat kosong, atau mengantuk, biarkan penderita melanjutkan istirahatnya. Biarkan penderita kembali pulih dengan tenang.
  • Segera cari pertolongan medis, bila penderita kejang berlangsung selama lebih dari 5 menit, atau penderita terluka saat kejang.

Demikian penjelasan berkaitan dengan seputar epilepsi.

Semoga bermanfaat.