Menjadi orang tua tunggal memang bukan hal mudah. Di samping dituntut untuk berperan sebagai "ayah", anda juga dituntut untuk bisa memenuhi berbagai kebutuhan anak, rumah tangga, dan kebutuhan anda sendiri. Jika anda mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap itu patut disyukuri, karena satu permasalahan sebagai orang tua tunggal terselesaikan.
Sikap masyarakat yang sering menghakimi atau sinis dalam memandang status sebagai orang tua tunggal (janda), memang bisa menjadi kendala sosial maupun emosional. Hal ini yang perlu anda sikapi. Dukungan dari keluarga untuk menguatkan diri anda tentunya sangat diperlukan. Yang utama yang harus dilakukan adalah menata diri dengan bersikap positif dan fokus pada keberhasilan ke depan, dan menetapkan keberhasilan yang realistis agar bisa dicapai bersama anak-anak anda.
Sebagai orang tua tunggal, anda perlu memiliki konsep diri bahwa anda-lah sekarang nahkoda dalam keluarga. Nilai-nilai keluarga dibangun oleh anda, dan anak-anak perlu mengetahui aturan dan pedoman baru. Disiplin yang konsisten dan konsekuensi yang logis disertai contoh langsung dapat menjadi panutan dalam mengadopsi nilai-nilai baru yang akan ditanamkan.
Banyaknya tanggung jawab, tugas, dan beban emosional dalam membesarkan anak-anak sendirian, memerlukan pengaturan waktu yang bijaksana. Perlu anda pertimbangkan, dalam masa transisi menjadi orang tua tunggal, anda memerlukan bantuan keluarga, misalnya orang tua, untuk sementara waktu berbagi peran dengan anda. Dengan begitu, anda bisa konsentrasi mengurus rumah dan pekerjaan anda, sementara urusan domestik dan pengasuhan anak, sementara bisa minta bantuan pada orang tua anda.
Selain itu anda harus memulai untuk memberikan pengertian kepada anak-anak anda tentang kondisi yang sekarang, sehingga anak-anak tahu apa yang harus dilakukan bila keadaan darurat dan kepada siapa dan bagaimana cara melakukannya. Yang terpenting adalah membuat anak nerasa nyaman dengan kondisinya yang sekarang.
Menjadi orang tua tunggal pada satu titik akan terasa berat bagi siapapun yang menjalaninya. Kebutuhan untuk berbagi tentulah sangat diperlukan. Banyak kesalahan umum yang terjadi saat orang tua curhat kepada anaknya dengan maksud mendapatkan dukungan emosional tanpa menyadari bahwa sang anak belum menginjak dewasa. Hal ini hanya akan menjadi beban buat anak. Lebih baik anda curhat pada orag tua anda yang memang bisa menjadi sandaran untuk anda berbagi. Hal utama yang juga perlu anda lakukan adalah memperhatikan kepentingan diri anda sendiri, baik kesehatan fisik dan mental karena dengan anda tetap fit, maka akan lebih mudah anda mengerahkan energi untuk kepentingan orang-orang yang anda cintai.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.