Pesta Bona Taon

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Kata "Bona" berarti awal dan "Taon" berarti tahun. Jadi secara etimologis, Bona Taon berarti awal tahun. 
Dalam tradisi masyarakat Batak, Bona taon merupakan tradisi masyarakat Batak yang merupakan pengadopsian tradisi sebelumnya, yaitu Mangase Taon. Tradisi ini bertujuan untuk mengucap syukur atas pergantian tahun dan dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat Batak.

gambar : hariansib.co
Saat ini tradisi Mangase Taon tidak begitu dikenal lagi. Pasalnya upacara tradisi ini sangat dihubungkan dengan agama Batak Kuno, yang ada sebelum agama Kristen dan Islam masuk. Oleh karenanya, Mangase Taon selalu diwarnai dengan rityual yang sarat untuk mistis. Salah satunya adalah penyembelihan kerbau yang merupakan persembahan bagi para dewa.

Kini masyarakat Batak lebih mengenal tradisi Bona Taon yang memiliki makna sama, yaitu mengucap syukur atas pergantian tahun. Bedanya di sini tidak ada ritual mengandung mistis.

Bona Taon bisa dilakukan sebelum atau saat mulai memasuki Sipahasada, yaitu bulan pertama dalam kalender Batak. Namun kebanyakan Bona Taon digelar saat menyambut tahun baru Masehi. Biasanya masyarakat Batak mengadakan tradisi ini antara bulan Januari - April.

Pesta Bona Taon juga bertujuan untuk memperkuat kelompok marga. Itu sebabnya tradisi yang sering dilakukan masyarakat Batak perkotaan tersebut selalu disambut positif para perantau. Mereka bisa bertemu dengan banyak saudara, merekapun tidak merasa sendiri barada jauh dari kampung halaman.

Prosesi pesta Bona Taon dimulai dari rapat marga yang dihadiri Boru dan Bere (garis perempuan dan keturunan yang mengemban marga suami). Setelah ditentukan waktu acara, para sesama marga mengadakan doa bersama dengan melakukan kebaktian. Setelah itu mulailah acara puncak yang disebut Manortor, yang merupakan tradisi tari tor-tor yang memiliki makna saling memaafkan. Inti prosesi adat dalam Manortor adalah keserasian Dalihan Na Tolu (tungku nan tiga), yaitu sistem kekerabatan masyarakat Batak yang menempatkan posisi seseorang secara pasti sejak dilahirkan hingga meninggal.

Ada tiga posisi dalam Dalihan Na Tolu, yaitu :
  1. Hula Hula, yakni keluarga marga pihak isteri.
  2. Dongan Tubu, yakni teman atau saudara semarga.
  3. Boru, yakni saudara perempuan kita, pihak marga suaminya, serta keluarga perempuan pihak ayah.
Saat Manortor ketiga posisi ini saling menghampiri sambil diiringi gondang Batak (musik tradisional Batak). Setelah Manortor, Bona Taon biasanya ditutup dengan menyanyi dan menari bersama. (majalah Sekar)