Perawatan Dan Penyakit Gigi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Kondisi Gigi dan Mulut Sebagai Detektor Penyakit
Gigi merupakan tempat berkumpulnya bakteri dan kuman dari luar tubuh. Kesehatan dan kebersihan gigi harus benar-benar dijaga. Kalau tidak, gigi akan menjadi sumber infeksi. Infeksi pada gigi bisa memicu munculnya banyak penyakit.

gambar : sakitgigi.org
Di bawah gigi terdapat syaraf dan pembuluh darah. Jika gigi dan gusi mengalami infeksi, bakteri dan kuman tersebut dapat masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi organ tubuh lain, sehingga menimbulkan peradangan atau infeksi, misalnya :
  • Peradangan selaput dalam jantung.
  • Infeksi pada ginjal.
  • Luka dan infeksi pada lambung dan usus.
  • Memicu infeksi di persendian.
  • Menyerang paru-paru dan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit pneumonia.

Bahkan dari beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan menyebutkan tentang keterkaitan erat antara gigi yang membusuk dan penyakit stroke.

Selain berbagai gangguan kesehatan tersebut, kondisi gigi dan mulut manusia juga dapat dijadikan detektor penyakit lain, yang salah satu gejalanya memang menyerang gigi dan mulut. Penyakit tersebut antara lain :
  1. Diabetes mellitus. Gejalanya adalah gusi berwarna lebih merah, bengkak, dan mengeluarkan bau yang khas. Gigi penderita diabetes mellitus kadang juga goyang, bahkan tanggal.
  2. Tuberkulosis. Biasanya terjadi luka-luka (lesi) yang khas pada permukaan lidah atau permukaan mulut bagian dalam.
  3. Leukemia. Gejalanya hampir sama dengan tuberkulosis. Terjadi luka-luka khas pada permukaan lidah dan permukaan mulut bagian dalam.
  4. Tetanus. Salah satu gejalanya adalah rahang terkunci.
  5. Stres. Kondisi psikologis seseorang ternyata ada hubungannya dengan kebiasaan seseorang. Biasanya orang yang stres, di bawah sadarnya sering menggeretakkan gigi atau menggigitkan gigi dengan keras padahal tidak ada makanan yang harus dikunyah.

Jadi rawat dan jagalah kebersihan gigi dan mulut anda dengan baik, sehingga dapat terhindar dari munculnya berbagai penyakit yang dapat menyerang anda. Mengurangi makanan yang manis dan lengket, serta menggosok gigi minimal dua kali sehari, sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur adalah cara paling mudah untuk menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut anda.

2. Cara Darurat Menanggulangi Sakit Gigi.
Sakit gigi, meskipun tidak mengakibatkan kematian tapi sangat menyiksa bagi penderitanya. Solusi yang ampuh untuk penderita sakit gigi segera periksakan ke dokter gigi. Tapi bagaimana jika sakit gigi itu menyerang sementara kita kesulitan mencari dokter gigi (saat tengah malam atau saat hari libur ) ? Berikut cara alami yang bisa digunakan secara darurat untuk mengobati sementara sakit gigi yang tiba-tiba menyerang, sebelum kita sempat datang ke dokter gigi ;
  • Bawang Putih, menurut dr. Jude C Todd dalam bukunya Jude's Herbal Home, diketahui bahwa bawang putih bisa mengobati sakit gigi ataupun gigi berlubang karena bawang putih mengandung senyawa antiseptik. Untuk melakukan pengobatan caranya adalah ambil 1 siung bawang putih, lalu letakkan pada gigi yang sakit. Tunggu sekitar 5 menit keluarkan bawang putih lalu cuci mulut dengan air hangat.
  • Teh, menurut Phyllis A Balch dalam bukunya Prescriptions for Herbal Healing, disebutkan bahwa teh bisa dipakai untuk mengobati sakit gigi, cara penggunaannya adalah ambil satu sendok makan teh dari rendaman air panas dengan dibungkus kain steril, taruh diatas gigi yang sakit sekitar 5 menit. Rendaman teh hangat ini bisa membantu menghilangkan bakteri di mulut dan mengurangi rasa sakit. Sedangkan kantong teh hangat bisa ditempatkan di gusi gigi yang sakit untuk membantu menghentikan peradangan. Yang perlu diperhatikan jangan menggunakan gula dalam teh hangat tersebut.
  • Es, masih menurut Phyllis A Balch dalam bukunya Prescriptions for Herbal Healing, disebutkan juga es batu bisa mengurangi rasa sakit gigi. Caranya adalah letakkan es batu dalam kantong atau kain ke daerah gigi yang sakit dan biarkan selama 5 - 10 menit, lalu lepaskan. Lakukan dua kali sehari.
  • Minyak Cengkeh, cara penggunaannya adalah gosokkan kapas yang telah dibubuhi minyak cengkeh ke gigi yang sakit, atau tempatkan diatas gigi lalu ditekan selama 5 - 10 menit.
  • Cabai Rawit, banyak mengandung senyawa capsaicin yang bisa berfungsi meringankan rasa sakit. Penggunaannya adalah tumbuk cabai rawit dan larutkan ke dalam air panas, celupkan kapas, peras sedikit dan letakkan di gigi yang sakit.

Sekali lagi perlu diingat bahwa cara-cara tersebut hanya digunakan pada saat kondisi darurat di saat gigi sakit, apabila sudah memungkinkan segeralah bawa ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan selanjutnya.

3. Gigi Kekuningan.
Warna kuning pada gigi disebut plak, yaitu suatu benda yang terdiri dari materi lunak, yang mengandung sekumpulan mikroorganisme yang mudah melekat. Plak dapat terjadi karena :
  • Kualitas gigi dalam rongga mulut sejak masa pertumbuhan gigi. 
  • Bawaan dari dalam kandungan, dimana ketika ibu hamil banyak mengkonsumsi obat-obatan seperti antibiotik dari golongan tetrasiklin, yaitu semacam bahan kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi dan warna pada gigi pada masa pertumbuhan gigi susu maupun gigi tetap. Pemberian tetrasiklin pada anak-anak juga dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi anak di kemudian hari.

Sebenarnya plak gigi mudah dibersihkan, tapi cara membersihkannya tidak cukup hanya dengan berkumur. Membersihkan plak gigi harus dilakukan dengan menggosok gigi yang benar dan waktu yang tepat. Misalnya menggosok gigi sebelum makan maka akan terjadi penimbunan sisa makanan yang akan menempel pada permukaan gigi dalam waktu cukup lama, sehingga mempengaruhi kualitas air liur serta kondisi rongga mulut. Inilah yang kemudia menjadi plak gigi.
Berubahnya warna gigi dari putih menjadi warna kuning, juga bisa disebabkan dari vitamin, terutama yang mengandung zat besi, yang biasa dikonsumsi secara berlebihan atau bahan-bahan makanan yang menicu perubahan warna gigi.

4. Karang Gigi.
Karang gigi muncul karena akumulasi plak, yaitu suatu lapisan semi transparan yang menempel pada gigi. Penyebabnya karena adanya pembentukan garam yang disebabkan oleh bertemunya air liur yang bersifat basa dengan sisa-sisa makanan  yang bersifat asam. Karang gigi biasanya diawali dengan proses penimbunan sisa makanan yang menempel dipermukaan gigi, yang lama-kelamaan mengeras menjadi karang.

Cara membersihkannya tidak bisa dilakukan sendiri. Harus melalui perawatan ahlinya, yaitu dokter gigi. Untuk membersihkannya pun dokter gigi harus mengikuti anatomi giginya, gerakan alat untuk membersihkan karang gigi pun tidak sembarangan, karena akan melukai gusi dan membuat email gigi menjadi tipis. Untuk menjaga agar karang gigi tidak cepat tumbuh, kurangi minum teh atau kopi dan biasakan minum air putih, berkumur setelah makan makanan yang manis, asam atau yang mudah melekat.

5. Mencegah Gigi Berlubang.
Jika anak anda suka makanan yang manis-manis, anda mesti hati-hati. Karena jika tidak dibersihkan dengan baik, maka akan menyebabkan gigi berlubang atau karies gigi. Hal ini disebabkan karena makanan yang mengandung manis pada umumnya berbahan gula. Gula yang tersisa dan menempel pada gigi akan difermantasikan oleh bakteri menjadi asam yang akan melarutkan mineral gigi, dan membentuk gigi berlubang. Dari sisi akan timbul bercak-bercak putih pada gigi. Bila dibiarkan berkembang akan terbentuk lubang yang menyebabkan struktur gigi rusak dan berujung pada sakit gigi dan gusi. Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah gigi berlubang pada anak adalah sebagai berikut :
  • Merawat gigi dan gusi secara rutin, dengan menyikat gigi dan secara berkala periksakan gigi ke dokter gigi.
  • Hentikan kebiasaan ngedot. Hal tersebut karena di dalam dot masih terdapat sisa-sisa susu yang tinggi karbohidrat. Sisa-sisa ini akan menempel pada gigi yang menyebabkan tumbuhnya bakteri yang dapat merusak permukaan gigi.
  • Jangan terlalu sering memberi jus, karena di dalamnya mengandung gula yang tinggi kalori. Gula pada jus buah kemasan termasuk tinggi, dan hal ini bisa mengakibatkan gigi berlubang pada anak.
  • Kalau memang memberikan buah-buahan lebih baik dengan cara diiris.
  • Sering-seringlah memberikan asupan makanan sehat yang bernutrisi, yang tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan. Hal tersebut mampu menurunkan resiko gigi berlubang pada anak.

6. Gigi Goyang dan Gusi Bernanah.
Gigi goyang bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya :
  • Karang gigi.
  • Menggunakan atau mentikat gigi dengan tidak tepat.
  • Fraktur (patah).
  • Karena penyakit tertentu pada gigi.
  • Adanya karies.

Kalau gigi goyang disebabkan karena karang gigi, seharusnya karang gigi tersebut dibersihkan secara khusus oleh dokter gigi. Karena jika dibiarkan akan merusak jaringan penyangga gigi. Setelah itu hendaknya dilakukan pemeriksaan secara rutin, yang gunanya untuk mencegah terjadinya karang gigi. Terlepas dari karang gigi atau karena faktor lain, jika gigi sudah mulai goyang, apalagi sampai parah maka hendaknya segera dicabut untuk menghindari terjadinya infeksi.

Sedangkan gusi bengkak dan bernanah bisa terjadi karena sakit gigi yang tidak segera diobati. Sakit gigi bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya gigi berlubang. Gigi berlubang yang sudah parah atau sudah sangat dalam sehingga membuat syaraf pada akar gigi sangat sensitif menerima stimulan dan tempat berkumpulnya bakteri-bakteri. Keluarnya nanah itu karena infeksi bakteri, yang berakibat terus menerus terasa nyeri. Meskipun tanpa pengobatan akan hilang dengan sendirinya, tapi sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi agar diberikan obat antibiotik untuk menghilangkan infeksi, atau kalau memang sudah sangat mengganggu disarankan untuk dicabut saja.

7. Pulpitis Pada Gigi.
Pulpitis yaitu suatu peradangan pada ruang pulpa yang berisi syaraf dan pembuluh darah. Penyebab pulpitis bisa dari kuman yang berasan dari karies (gigi berlubang) atau faktor fisis dan kimiawi. Bila kondisinya parah penderita akan akan merasakan sakit yang luar biasa. Pulpitis terdiri dari dua macam, yaitu :
  • Reversibel, yaitu peradangan ruang pulpa dan merespon secara aktif terhadap iritan. Gejalanya sangat sensitif terhadap peningkatan stimulan panas, dingin, manis, dan sentuhan lain. Pada kasus ini pulpa masih bisa diselamatkan dengan cara menambal gigi yang berlubang.
  • Ireversibel, yaitu peradangan pulpa akibat kerusakan permanen, karena sudah mengalami infeksi oleh bakteri. Pada kondisi ini penderita akan merasakan sakit terus menerus, apalagi jika terkena sesuatu yang panas, dingin, atau manis. Perawatan yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan saluran akar, diambil syaraf dan pembuluh darah yang telah terinfeksi, lalu diisi dengan bahan pengisi saluran akar (bahan gutaperca), kemudian dilakukan penutupan dengan tambalan yang sesuai dengan kondisi gigi.

Intinya adalah jika ada gigi yang mulai berlubang jangan didiamkan terlalu lama. Segera ke dokter gigi untuk diadakan pemeriksaan atau penambalan. Kalau dibiarkan terlalu lama maka bakteri-bakteri akan semakin masuk ke dalam pulpa dan akan terus bermetabolisme menghasilkan asam. Akibatnya akan menghancurkan mineral-mineral gigi ke lapisan gigi yang lebih dalam.

Saat bakteri sudah menembus ke ruang gigi yang berisi syaraf dan pembuluh darah (ruang pilpa), maka racun yang dihasilkan bakteri tersebut akan mengkontaminasi syaraf, pembuluh darah gigi, dan akan mengalami pembengkakan. Dalam kondisi yang seperti ini, penderita akan mengalami rasa sakit yang luar biasa secara terus menerus. Dan tentunya gigi tersebut akan mengalami kematian syaraf (nekrosis pulpa). Resiko lain jika tidak segera dilakukan pengobatan adalah bakteri-bakteri tersebut akan menyebar ke gigi-gigi yang lain, sehingga dikuatirkan akan terjadi kerusakan-kerusakan susulan pada gigi yang lain pula.

8. Tentang Gigi Susu.
Gigi susu pada anak-anak yang normal pada usia tertentu akan terlepas sendiri atau dicabut, lalu akan tumbuh lagi gigi yang lebih besar dan kuat dari yang sebelumnya. Tapi kalau gigi yang sudah tumbuh kembali itu tanggal lagi maka sudah tidak bisa tumbuh lagi. Karena gigi manusia hanya akan berganti satu kali saja. Agar gigi kuat ada beberapa cara perawatan dan pencegahan :
  • Melakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin dan disiplin setiap enam bulan sekali untuk memastikan kebersihan serta kesehatan gigi anda. 
  • Hindari makanan dan minuman yang sangat panas, dingin, atau yang bersifat manis dan asam.
  • Jangan makan atau minum sesuatu yag panas disertai dengan yang dingin.
  • Jangan biasakan menggigit sesuatu yang keras.
  • Perbanyak minum multivitamin yang mampu untuk membantu penyerapan kalsium untuk menguatkan menguatkan gigi yang berlubang. 

Jika menemukan ada gigi yang berlubang atau goyang segeralah ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

9. Membuat Pasta Gigi Sendiri.
Setiap hari kita pasti menggosok gigi, dan setiap kali menggosok gigi pasti kita membutuhkan pasta gigi. Dewasa ini pasta gigi yag dijual di pasaran sangat banyak variannya, dari yang mengandung unsur pemutih sampai yang berasa mint. Rasa mint dalam pasta gigi membuat gigi dan mulut kita segar dan semwriwing setiap kali usai menggosok gigi. Karena pasta gigi sudah merupakan kebutuhan, ada baiknya kita mencoba untuk membuat pasta gigi sendiri. Cara membuat pasta gigi tidaklah sulit, yaitu sebagai berikut :

Bahan yang digunakan :
  • Baking soda
  • Minyak kelapa
  • Air
  • Minyak essensial peppermint

Cara pembuatan :
  • Siapkan piring. Campurkan baking soda dengan minyak kelapa, dengan perbandingan 1 : 1.
  • Jika sudah tercampur, tetesi dengan minyak essensial rasa peppermint untuk menambah rasa dan aroma.
  • Aduk semua bahan hingga merata, lalu simpan di dalam wadah beling.
  • Setiap kali akan menggosok gigi, tinggal ambil pasta yang sudah jadi secukupnya dengan menggunakan sendok kecil, lalu oleskan ke sikat gigi.

Yang perlu diingat, karena pasta gigi ini tanpa bahan pengawet, buatlah dalam jumlah secukupnya saja, agar tidak terlalu banyak sisa yang terbuang, karena pasta ini akan bisa cepat berubah rasa dan teksturnya. Sebaiknya buatlah pasta gigi ini dengan perbandingan antara baking soda dan minyak kelapa, yaitu 2 : 2, artinya dua sendok makan baking soda, dicampur dengan dua sendok makan minyak kelapa.

Pertama kali menggunakan pasta gigi buatan sendiri ini, mungkin anda akan kaget dengan rasa pasta gigi, karena berbeda dari rasa pasta gigi yang dijual di pasaran. Tapi pasta gigi buatan sendiri ini tidak kalah bagusnya digunakan untuk membersihkan gigi, dan tentunya juga lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan yang aman untuk lingkungan dan kesehatan.

Demikian penjelasan berkaitan dengan perawatan dan penyakit gigi.

Semoga bermanfaat.