Gunung Sumbing, terletak di Jawa Tengah, dengan ketinggian 3.371 m dpl, merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah. Di kalangan pendaki dan penggiat supranatural gunung ini dikenal mempunyai aura mistis yang cukup kuat.
Beberapa waktu yang lalu sekelompok pendaki gunung berdiskusi memetakan lokasi-loskasi mistis di sepanjang jalur pendakian menuju ouncak gunung Sumbing. Hasil pemetaan penunggu gunung Sumbing yang sangat misterius itu merupakan suatu pengalaman fenomenal dan subjektif. Pemetaan ini merupakan kolaborasi hasil diskusi antara pendaki yang senang menikmati atmosfer mistis gunung Sumbing. Berikut adalah hasil pemetaan yang pernah dilakukan oleh sekelompok pendaki.
Kilometer I - II
Perjalanan menuju kilometer II, para pendaki sudah mulai merasakan getaran terus menerus yang mengikuti di belakang. Getaran khas tersebut biasanya menjadi pertanda bahwa terdapat kekuatan lain yang tengah berusaha masuk untuk melakukan interkoneksi dengan mereka. Perjalanan kilometer I - II akan melewati sebuah jembatan. Di jembatan itu, terdapat banyak mahkluk berjejer dengan segala bentuk. Termasuk juga sosok raksasa besar berwarna hitam yang dipercaya oleh penduduk sekitar sebagai penunggu utama gunung Sumbing. Sepanjang perjalan menuju kilometer II, mereka melewati lahan perkebunan penduduk yang ditanami tembakau. Mahkluk besar hitam itupun terus mengikuti mereka. Sedangkan di sepanjang perjalan, sebagian dari mereka melihat pocong di beberapa tempat.
Kilometer II - IV
Perjalan memasuki kilometer kedua yang didominasi oleh lahan penduduk dan juga hutan belukar yang menyatu dengan pepohonan pinus. Ketika memasuki hutan belukar, para pendaki mulai mencium rokok kemenyan yang sering dihisap oleh orang tua jaman dahulu. Ternyata di sepanjang perjalanan tersebut, banyak sekali mahkluk yang mirip dengan orang-orang tua yang sedang duduk sambil menghisap rokok kemenyan. Selain orang-orang tua tersebut, mereka juga melihat banyak cahaya gemerlap yang tampak sekelebat mata kesana dan kemari. Awalnya mereka tidak tahu mhkluk apa itu. Namun sebagian dari mereka menyatakan bahwa mahkluk-mahkluk itu adalah peri-peri gunung. Beberapa kali para pendaki itu dikejutkan oleh penampakan yang mengerikan. Di lain kesempatan mereka melihat kumpulan orang berjubah putih sedang berkumpul di depan jalan yang dilalui. Mereka seperti melingkar dan mendiskusikan sesuatu dengan posisi berdiri. Ketika para pendaki tersebut mendekati lokasi, mahkluk-mahkluk tersebut menghilang. Sampai pos II raksasa besar masih mengikuti perjalanan mereka.
Kilometer IV, Pasar Watu
Kilometer IV - V, medan semakin sulit dan terjal. Karena itu, para pendaki harus mengikuti jalan air yang berpasir. ereka harus ekstra hati-hati. Mengingat ada energi aneh yang bakal membuat mereka berputar-putar tidak karuan. Ini terjadi mulai dari Pos II. Semakin tinggi, bentuk mahkluk halus yang menghuni gunung Sumbing adalah menyerupai manusia. Pada kilometer ini, mereka bertemu dengan orang tua bersorban dan berjengkot putih seperti pertapa. Dia memperhatikan mereka. Berjalan bersama mereka sebelum menghilang.
Pasar Watu - Tanah Putih
Di pasar Watu, sesosok wanita berambut panjang menampakkan diri. Menurut salah seorang dari pendaki itu, ia adalah sundel bolong. Begitu pula di Watu Kotak, ada beberapa wanita dan ibu-ibu bersanggul dan juga orang tua berjubah putih. Di perjalanan Watu Kotak ke Tanah Putih, mereka melihat sesosok pertapa berpakaian hitam sedang duduk bersila.
Menghormati adat istiadat dan budaya masyarakat setempat tidak ada salahnya, demi untuk keselamatan pendakian. Semoga bermanfaat.