Berbagai Gangguan Penyakit Jantung

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Atrial Septal Defect (ASD), Penyakit Kebocoran Jantung.
ASD adalah penyakit yang ditandai dengan lubang di dinding antar serambi jantung. Penyebabnya belum diketahui, tapi disinyalir ada hubungannya dengan genetik. Jadi ASD merupakan salah satu penyakit jantung bawaan, dan kasus ASD termasuk jarang terjadi. Pada kasus ASD sekat serambi jantung berlubang, sehingga darah di antara dua serambi tersebut juga dapat saling bercampur. Percampuran darah ini bergantung pada besarnya lubang, makin besar lubang, makin besar kemungkinan terjadinya percampuran darah.

gambar : hariansehat.com
Walaupun sangat jarang terjadi, hal ini yang dapat memperburuk keadaan penderita apabila dibiarkan. Darah dari serambi kiri dapat dapat mengalir ke serambi kanan dan menambah jumlah volume darah di serambi  kanan. Darah pada serambi kanan pada akhirnya akan mengalir ke paru-paru. Darah yang terlalu banyak mengalir ke paru-paru, lambat laun dapat merusak pembuluh darah di paru-paru. Kalau sudah seperti itu, operasi harus segera dilakukan sebelum merusak paru-paru. Pada sebagian besar kasus ASD keadaan ini jarang terjadi, bahkan banyak dari mereka yang mengidap ASD baik-baik saja sampai mereka dewasa.

Bila lubang yang terjadi pada sekat serambi jantung kurang 4 mm saat pertama kali ditemukan, umumnya lubang dapat menutup dengan sendirinya sebelum anak berusian tiga tahun. Besarnya lubang yang terjadi di sekat serambi jantung dapat diukur dengan  pemeriksaan ekokardiografi. Alat ini mirip dengan alat yang dipakai untuk melihat janin di rahim. 

Dengan pemeriksaan yang sederhana dapat bisa diperkirakan apakah lubang tersebut besar atau kecil. Bila lubang pada sekat serambi jantung tersebut besar, sangat mungkin darah yang dipompa jantung hanya berputar-putar di sekitar jantung dan paru-paru, ini mengakibatkan bagian tubuh yang lain kekurangan gizi. Dengan demikian pertumbuhan anak dan gizinya akan berkurang dari semestinya. Kalau memang lubang pada sekat serambi jantung tersebut besar, dan ada hal yang merugikan perkembangan tubuh, maka operasi mesti dilakukan. Penyembuhan ASD atau penutupan lubang pada sekat serambi jantung dapat dilakukan dengan cara :
  1. Operasi konvensional, yaitu dengan melakukan pembedahan pada daerah sekitar dada (lokasi jantung).
  2. Tanpa operasi, yaitu dengan memasukkan alat melalui pembuluh darah yang besar, biasanya dari pembuluh darah lipat paha, dan alat tersebut disusurkan ke atas hingga mencapai jantung. Setibanya di sekat yang berlubang, alat tersebut diaktifkan dan lubang berangsur-angsur tertutup. Hanya saja penyembuhan dengan cara ini biayanya relatif mahal. Lebih mahal dibandingkan dengan operasi konvensional. 

2. Tanda-Tanda Lemah Jantung.
Jantung merupakan sekumpulan otot berukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi jantung adalah memompa darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke sel-sel yang membutuhkan energi serta mengangkut kotoran-kotoran sel tubuh. Berbagai gangguan pada organ ini mempunyai gejala yang serupa dan khas.

Lemah jantung adalah suatu kondisi dimana jantung tidak berfungsi secara normal atau menurun kemampuan fungsinya. Jantung memiliki otot khusus yang sangat tergantung kemampuannya dari tekanan darah yang ada di tubuh. Jika tekanan darah tinggi, maka kerja otot jantung akan semakin besar. Berbeda dengan otot tubuh yang lain, semakin besar otot jantung, kemampuannya untuk memompa darah justru makin menurun. Lemahnya kekuatan otot jantung sangat sulit diatasi karena karakteristiknya sangat berbeda dengan otot tubuh yang lain. Yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan kekuatan jantung agar cukup kuat memompa darah dengan obat-obatan. Menurut tim dokter ahli jantung dari University of California, tanda-tanda khas dari lemah jantung antara lain :
  • Sesak Nafas. Ketika jantung mulai melemah fungsinya, darah kembali masuk ke pembuluh darah yang memasok oksigen dari paru-paru ke jantung. Akibatnya, pernafasan menjadi terganggu. Biasanya gejala gejalanya muncul sebagai sesak nafas selama berolah raga atau melakukan kegiatan lainnya. Jika kondisinya memburuk, sesak nafas dapat terjadi saat sedang istirahat atau tidur. Sesak nafas yang dialami ini akan menyebabkan tubuh merasa lelah dan cemas. 
  • Kelelahan. Ketika jantung semakin melemah, jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan tubuh. Sebagai kompensasi, darah dialihkan dari bagian tubuh yang kurang penting, misalnya lengan dan kaki, untuk memasok daerah yang lebih penting seperti jantung dan otak. Akibatnya penderita sering merasa lemah, terutama di bagian lengan dan kaki dan mengalami kesulitan melakukan aktivitas normal seperti berjalan, naik tangga atau membawa beban berat. 
  • Batuk Kronis. Penumpukan cairan di paru-paru dapat menyebabkan batuk yang sulit disembuhkan atau mengi. Terkadang sampai menghasilkan dahak atau lendir yang bercampur dengan darah. 
  • Detak Jantung Cepat atau Tidak Terartur. Jantung dapat mempercepat denyutnya untuk mengimbangi ketidakmampuannya memompa darah ke seluruh tubuh. Penderita akan merasa jantungnya berdebar atau terkadang denyut jantungnya tidak teratur. 
  • Nafsu Makan Berkurang. Ketika hati dan sistem pencernaan sudah bekerja keras namun gagal menerima pasokan darah sehat, maka akibatnya muncul rasa mual atau kenyang padahal belum makan. Gangguan ini ditambah berbagai faktor lain dapat menyebabkan berat badan berkurang dengan cepat. 
  • Gangguan Berfikir. Kadar zat tertentu yang abnormal dalam darah seperti natrium dan berkurangnya aliran darah ke otak dapat mengganggu daya ingat atau disorentasi. Namun penderita lemah jantung sendiri seringkali tidak menyadarinya. 
  • Penumpukan Cairan dan Pembengkakkan. Karena aliran darah ke ginjal terganggu, ginjal memprodukdi hormon yang menyebabkan penyimpanan garam dan air. Akibatnya terjadi pembengkakan atau disebut juga dengan edema. Kondisi ini paling sering terjadi pada pergelangan tangan dan kaki. (Selaras)

3. Jantung Koroner.
Hampir semua orang mengetahui betapa mematikannya penyakit ini.  Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah kecil pemasok darah dan oksigen ke jantung yang disebabkan oleh pengerasan arteri akibat adanya pembentukan plak di dinding arteri, sehingga aliran darah jadi terhambat. Penyakit ini umumnya menyerang kaum laki-laki. Beberapa  faktor  penyebab  serangan  jantung  koroner  adalah karena :
  • Faktor usia.
  • Pola hidup/makan yang tidak sehat, misalnya mengkonsumsi makanan berlemak dan kolesterol tinggi.
  • Kurang gerak dan kurang olah raga.
  • Kurang istirahat.
  • Penyakit yang diderita, misalnya diabetes dan obesitas.
  • Genetik sindrom metabolik.

Biasanya penyakit jantung ini menyerang penderitanya secara mendadak hingga menyebabkan kematian, namun begitu sebenarnya ada gejala-gejala seseorang terkena penyakit ini, diantara tanda-tanda penyakit jantung korener adalah :
  • Dada terasa nyeri (angina).
  • Nafas terengah-engah.
  • Sering keluar keringat dingin.
  • Mudah letih.
  • Jantung terasa seperti di remas-remas.

Dalam beberapa kasus tertentu, setelah penderita melakukan aktifitas yang berat, ia akan merasakan juga rasa mual, pusing, mati rasa pada bagian dada, dan detak jantung yang tidak teratur. Hal ini terjadi karena tubuh yang memerlukan banyak pasokan darah, namun karena adanya plak  atau timbunan kolesterol di dalam arteri serta penyempitan pembuluh darah, maka jantung tidak dapat memompa darah dengan banyak sehingga terjadi pembekuan darah di dalam arteri. Rasa sakit di dada merupakan gejala klasik serangan jantung. Akan tetapi tidak semua serangan jantung menyebabkan sakit di dada. Sakit di dada bisa disebabkan oleh gangguan yang tidak terkait dengan jantung. Bedanya adalah rasa sakit di dada yang terkait dengan jantung seringkali berpusat di bawah tulang dada, sedikit ke arah kiri. Rasa sakit yag dirasakan terasa nyeri dan sesak. Bisa juga berupa sensasi tidak nyaman akibat adanya tekanan, dorongan atau perasaan penuh di dada. Terkadang penderita hanya merasakan sakit ringan tapi seringkali merasakan dadanya seperti terbakar, bukan sesak atau rasa sakit. Kebanyak orang yang tidak tahu akan menganggap bahwa hal tersebut merupakan gejala gangguan lambung. 

Penyakit jantung ini sebenarnya bisa diobati, apabila diketahui sejak awal. Karena pada umumnya penyakit jantung koroner ini disebabkan oleh kolesterol, tekanan darah tinggi, dan diabetes, maka pengobatan pertama yang dilakukan oleh dokter adalah dengan memberikan jenis obat-obatan untuk melawan penyebab penyakit jantung tersebut. Pemberian obat tersebut tergantung pada hasil pemeriksaan, sudah separah apakah penyakit jantung yang di derita. Tujuan pemberian obat tersebut untuk membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.

Namun apabila penyakit jantung koroner yang diderita sudah sampai pada stadium yang tinggi, maka dokter akan melakukan Pencangkokkan Pintasan Arteri Koroner, yaitu sebuah tindakan untuk memintas arteri koroner yang terhalang untuk meningkatkan aliran darah ke otot jantung. Tindakan lain yang bisa dilakukan adalah dengan prosedur kateter yang mencakup angioplasti, yaitu proses dimana sebuah balon dikembangkan di dalam arteri yang terhalang, balon kemudian dikempiskan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi darah untuk mengalir. Sedangkan pilihan pertama bagi penderita penyakit jantung ini, dokter biasanya meletakkan sebuah bidai, mata jaring kawat lunak di dalam arteri untuk memastikan bahwa arteri tetap terbuka.

4. Angin Duduk Samakah dengan Serangan Jantung ?
Sebagian besar orang berpendapat jika ada seseorang yang tiba-tiba meninggal dunia secara mendadak karena angin duduk dinyatakan bahwa ia telah terkena serangan jantung. Karena itu penderita angin duduk identik dengan serangan jantung. Angin duduk adalah gejala kelainan otot jantung yang terjadi dalam waktu singkat. Kondisi ini timbul karena kurangnya oksigen, sehingga banyak sel otot jantung yang mengalami kematian. Otot jantung bisa mengalami kekurangan oksigen disebabkan karena pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen ke bagian otot-otot jantung tersumbat karena adanya pembentukan "bukit-bukit" di dinding pembuluh darah bagian dalam. Bukit-bukit tersebut muncul karena adanya luka pada dinding bagian dalam akibat derasnya laju aliran darah serta banyaknya radikal bebas, khususnya yang berasal dari lemak jenuh. Padahal radikal bebas akan menjadi berbahaya karena sifat kimianya yang labil.

Radikal bebas cenderung mengambil sebagian electron atau proton dari sel dinding pembuluh darah agar dirinya menjadi lebih stabil, sehingga mengakibatkan sel tersebut rusak. Proses itu pada gilirannya akan membendung sistem perbaikan, tetapi apabila kerusakan itu terjadi secara berulang maka penyumbatan yang terjadi akan semakin "membukit". Karena penyumbatan itu terjadi di pembuluh darah jantung yang bernama coroner, maka angin duduk sebenarnya adalah bagian dari gejala penyakit jantung coroner.

5. Kolesterol Tinggi Salah Satu Penyebab Penyakit Jantung.
Kolesterol, pada umumnya orang kebanyakan beranggapan bahwa kolesterol itu suatu penyakit, dan penderitanya adalah orang tua atau orang yang berat badannya berlebihan (gemuk). Pertanyaannya, apakah memang demikian ? Perlu diketahui, dari beberapa literatur dan keterangan dokter ahli di bidangnya, menyebutkan bahwa kolesterol adalah salah satu lemak yang ada dalam tubuh manusia.  Kolesterol bermanfaat untuk tubuh, diantaranya untuk pembentukan dinding sel, bahan pembuatan hormon, dan bahan pembuatan cairan empedu.

Kalau demikian kenapa kolesterol bisa dianggap penyakit ? Kolesterol dianggap suatu penyakit atau kolesterol yang bermasalah, apabila terjadi perubahan kadarnya dalam darah (LDL - kolesterol naik, HDL - kolesterol turun) maka akan terjadi penumpukan lemak di dinding dalam pembuluh darah arteri (atherosclerosis). Akibatnya pembuluh pembuluh darah dapat tersumbat sehingga terjadi stroke dan serangan jantung. Penyempitan pembuluh darah makin diperberat bila banyak faktor resiko, misalnya kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kencing manis, atau asam urat tinggi.

Kolesterol yang bermasalah ini bukan hanya dapat terjadi pada orang tua atau orang gemuk saja akan tetapi bisa terjadi pada semua orang. Penyebab gangguan kolesterol dapat disebabkan dari faktor genetik (keturunan), makan yang berlebihan (lemak dan karbohidrat), kurang olah raga, atau karena penyakit misalnya gagal ginjal kronis, DM, hipotiroid, atau obesitas.

Kolesterol tinggi, apakah hanya terjadi pada orang dewasa ? Jawabannya tidak... !!! Beberapa penelitian telah membuktikan kalau penyumbatan pembuluh darah yang memicu serangan jantung (aterosklerosis), bisa mulai terjadi sejak usia 8 tahun.Salah satu fakta adalah pada bulan Juli 2008, America Academy of Pediatrics membuat panduan mengenai anak-anak dan kolesterol. Dalam panduan tersebut, anak-anak yang kelebihan berat badan, hipertensi atau mempunyai sejarah keluarga yang berpenyakit jantung, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol sejak usia 2 tahun. Dalam panduan tersebut juga menganjurkan anak-anak dengan kolesterol tinggi untuk mengikuti diet dengan jumlah lemak jenuh yang dibatasi hanya samapai 7 % dari jumlah kalori dan kolesterol dari makanan kurang dari 200 ml. Anak-anak juga disarankan menggunakan suplemen serat dan lebih banyak berolah raga.

6. Menjaga Kesehatan Jantung.
Penyakit jantung masih merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Untuk itu menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat menjadi salah satu cara untuk meminimalisir serangan jantung pada diri kita. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga jantung kita agar tetap sehat, di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Cukup Tidur.
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh American Heart Association, Hypertension, kurang tidur dapat meningkatkan resiko naiknya tekanan darah. Tidur membuat kerja jantung melambat dan tekanan darah turun.

b. Konsumsi Banyak Buah.
Sayur dan buah memiliki kandungan mineral yang disebut elektrolit dan zat kimia bernama fitokimia. Semua unsur tersebut melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Pisang yang kaya akan potasium dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian lain menemukan bahwa jus buah delima dapat membantu meluruhkan simpanan lemak di pembuluh arteri. Jus buah mengkudu dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

c. Kontrol Konsumsi Kopi.
Circulation, jurnal milik American Heart Association, mengungkapkan bahwa konsumsi kafein dalam jangka panjang mungkin tidak meningkatkan resiko penyakit jantung. Namun, beberapa ahli tidak setuju dengan hal tersebut. Menurut hasil penelitian lain, minum dua cangkir kopi sebelum berolah raga akan mengurangi kemampuan tubuh dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Jadi sebaiknya batasi konsumsi kopi hanya tiga cangkir dalam sehari.

d. Kurangi Garam.
Mengurangi konsumsi garam hingga sepertiga dapat menurunkan resiko penyakit jantung hingga 40 persen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjelaskan bahwa negara yang penduduknya mengkonsumsi garam tiga gram atau kurang dalam satu hari cenderung memiliki tekanan darah yang stabil hingga usia 65 tahun.

e. Ukur Lingkar Pinggang.
Mengukur rasio pinggang dan pinggul adalah cara terbaik untuk melihat resiko penyakit jantung. Cara ini lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan pengukuran indeks massa tubuh atau berat badan. 
  • Untuk laki-laki, lingkar pinggang aman dari penyakit jantung tidak boleh lebih dari 90 centimeter.
  • Untuk wanita,  lingkar pinggang aman dari penyakit jantung tidak boleh lebih dari 80 centimeter.

Menurut dr. Marie Savard, penulis buku Apples and Pears : A Revolutionary Diet Program for Weight Loss and Optimum Health, sebagian besar bentuk penyakit jantung berkolerasi dengan lemak di sekitar perut. Jadi semakin buncit perut anda, resikonya tiga kali lipat terkena stroke atau penyakit jantung.

Demikian penjelasan berkaitan dengan berbagai gangguan penyakit jantung.

Semoga bermanfaat.