Seputar Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Tentang Hipertensi. 
Sebagaimana ban kendaraan, apabila volume angin terus ditambah pasti akan pecah. Demikian juga dengan pembuluh darah manusia apabila terus mendapatkan tekanan akibat volume darah yang meningkat, maka pembuluh darah tidak akan mampu menahannya. Akibatnya, pembuluh darah akan pecah. Akan tetapi, pembuluh darah manusia tidak dapat disamakan dengan ban kendaraan, yang jika rusak dapat diganti dengan yang baru. Pembuluh darah yang pecah akan merusak fungsi organ lain, menghambat kerja pembuluh darah. Dampaknya bisa fatal, seseorang bisa meninggal dunia karena itu.

gambar : hariansehat.com
Menurut data World Heart Federation, saat ini sedikitnya 970 juta orang di dunia mengalami hipertensi dan jumlahnya akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang hipertensi yang tidak terkontrol, tujuh kali lebih beresiko terkena stroke, enam kali lebih beresiko terkena gagal jantung, dan tiga kali lebih beresiko terkena serangan jantung. Hipertensi yang tidak terkendali juga akan merusak ginjal. Dalam kondisi tersebut, penderita hipertensi tidak hanya dihadapkan pada resiko menjalani perawatan seumur hidup, akan tetapi akan mengalami penurunan kualitas hidup. Hipertensi akan merusak organ secara diam-diam selama bertahun-tahun sebelum menunjukkan gejala penyakit akibat kerusakan organ tersebut.

Seseorang dikatakan hipertensi jika memiliki tekanan darah 140/90 mmHg ke atas. Penyakit hipertensi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
  • Prehipertensi, yaitu kondisi dimana seseorang memiliki tekanan darah di atas normal, tetapi belum termasuk ke dalam golongan hipertensi yang berbahaya. Pada tahap ini, penderita dapat mengontrol tekanan darahnya dengan melakukan pola hidup sehat.
  • Hipertensi, Tahap 1, seseorang sudah perlu waspada karena sudah memiliki tekanan darah yang tinggi. Pada tahap ini, penderita diwajibkan untuk mengontrol tekanan darah, selain dengan pola hidup yang sehat penderita juga perlu melakukan pemeriksaan secara rutin. Hipertensi tahap 2, adalah kondisi dimana seseorang sudah tidak mampu lagi mengontrol tekanan darah. Pada tahap ini, penderita sudah masuk ke dalam tahap yang berbahaya, jika penderita tidak dapat menjaga kondisi tubuhnya dengan baik, maka dampak buruk akan dialami.

2. Penyebab Hipertensi dan Solusinya.
Hipertensi dapat menyerang seseorang jika memiliki faktor resiko berikut :
  • Usia. Hopertensi biasanya menyerang pria pada usia 45 tahun dan wanita pada usia 65 tahun. 
  • Ras. Hipertensi pada umumnya dialami oleh meraka yang mempunyai ras kulit hitam dan pada usia muda hipertensi justru banyak dialami oleh ras kulit putih.
  • Riwayat keluarga.
  • Obesitas.
  • Tidak melakukan aktivitas fisik atau olah raga.
  • Banyak mengkonsumsi kafein, nikotin dan alkohol.
  • Banyak mengkonsumsi garam, meski dalam keadaan diet.
  • Kekurangan kalium.
  • Kekurangan vitamin D.
  • Stres.
  • Memiliki penyakit kronis.

Meski kebanyakan penderita hipertensi adalah orang dewasa dan usia lanjut, bukan berarti anak-anak tidak mungkin terserang hipertensi. Hipertensi bisa terjadi pada anak-anak, jika mereka memiliki gangguan pada ginjal dan jantung. Pada anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan jarang berolah raga dapat menjadi pemicu tekanan darah tinggi.

Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring zat-zat makanan dan membuang kotoran yang diperoleh dari darah. Tekanan darah tinggi akan melukai pembuluh darah dan membawanya ke ginjal, yang akhirnya akan menimbulkan beberapa gangguan di dalam ginjal seperti gagal ginjal, timbulnya jaringan parut di ginjal, dan pembengkakan pembuluh darah di ginjal. Meski hipertensi tergolong berbahaya dan sering dialami manusia, bukan berarti pencegahan tidak dapat dilakukan. Menjaga pola hidup sehat, diet, dan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah menjadi langkah-langkah pencegahan yang efektif yang dapat dilakukan. Kontrol tekanan darah dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan tekanan darah di laboratorium dapat memberi kita informasi penting lebih awal terkait kondisi kesehatan ginjal dan resiko kerusakan organ lain, khususnya pada orang yang beresiko tinggi terhadap hipertensi.  

3. Keluhan yang Menyertai Meningkatnya Hipertensi.
Hipertensi atau orang kebanyakan orang menyebutnya dengan penyakit darah tinggi adalah keadaan di mana tekanan darah seseorang meningkat secara terus menerus di atas normal. Tekanan darah normal untuk sebagian besar orang adalah 120/80. Sedangkan kriteria seseorang dianggap hipertensi  apabila tekanan darahnya di atas 140/90. Meningkatnya tekanan darah manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah :
  • Pola makan.
  • Kurang berolah raga.
  • Stress atau rasa cemas yang berlebihan.
  • Mengkonsumsi kopi secara berlebihan.
  • Keturunan (faktor genetis).

Keluhan-keluhan yang menyertai meningkatnya tekanan darah adalah :
  • Rasa baal (kesemutan) di seluruh tubuh atau hanya pada beberapa bagian tubuh saja yang diikuti ketegangan otot di daerah persendian ataupun di leher.
  • Kepala terasa pusing.

Untuk mengantisipasi penyakit darah tinggi (hipertensi), disarankan untuk secara rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah. Pemeriksaan tekanan darah bisa dilakukan minimal sebulan sekali. Pemerikasan tekanan darah secara rutin dapat mencegah timbulnya komplikasi pada gangguan kesehatan lain karena hipertensi, seperti penyakit jantung dan stroke. Apabila penyakit darah tinggi (hipertensi) dapat dideteksi secara dini, maka hal tersebut akan memudahkan untuk mengantisipasi atau melakukan pengobatan terhadap penyakit tersebut. 

4. Mengatasi Penyakit Tekanan Darah Rendah.
Kebalikan hipertensi adalah tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah sering terjadi pada kaum perempuan. Penyebabnya adalah kurangnya asupan gizi. Meskipun anda banyak makan, kalau nilai gizinya tidak seimbang, belum tentu memperbaiki tekanan darah anda. Untuk menaikkan tekanan darah agar stabil diperlukan beberapa komponen. Antara lain protein hewani, protein nabati, mineral, natrium, kalium, dan klorida. Paling tidak zat-zat tersebut harus cukup dan optimal untuk tinggi, berat badan, dan pekerjaan ibu.  Tekanan darah rendah juga dimungkinkan terjadi karena adanya faktor keturunan. 

Tapi umumnya tekanan darah rendah dapat di atasi dengan pola makan yang baik dan bekerja secara teratur. Tekanan darah rendah dapat ditanggulangi dengan cara :
  • Ukur tekanan darah dengan cara yang benar dan lebih pasti, yaitu dengan air raksa. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat digital hasilnya bisa tidak tepat, apabila baterai sebagai sumber daya alat digital tersebut lemah.
  • Asupan gizi harus sesuai dengan pekerjaan yang kita lakukan.
  • Istirahat yang cukup setelah bekerja. Dengan demikian asupan gizi dapat dimetabolisir dan diatur pembagiannya saat kita istirahat (tidur).

Demikian penjelasan berkaitan dengan seputar hipertensi (tekanan darah tinggi).

Semoga bermanfaat.