Setelah menikah, tentunya seseorang akan mengalami perubahan peran, terutama untuk perempuan. Apalagi kalau sudah mempunyai anak, perannya akan semakin bertambah. Peran perempuan banyak dipengaruhi konsep sosial, kaidah sosial, serta adat istiadat yang berlaku di lingkungan hidupnya. Karena itulah tuntutan sosial untuk menjalankan peran menjadi lebih beragam dan simultan. Akibatnya tantangan yang dihadapi perempuan yang sudah menikah menjadi lebih besar. Bagi beberapa perempuan perubahan status dari lajang ke berkeluarga dapat menimbulkan 'kekagetan' (shock) tersendiri, hal ini disebabkan karena penambahan ragam peran tadi.
gambar : log.viva.co.id |
Memberitahukan kepada pasangan bahwa anda memerlukan waktu untuk bersosialisasi adalah cara yang sangat dianjurkan. Diskusikan hal tersebut dengan cara yang baik. Suami dan isteri akan saling mengerti bahwa sosialisasi merupakan aspek penting dalam kehidupan di masyarakat. Komunikasi yang baik antara suami isteri, serta adanya keterbukaan satu sama lain, akan menumbuhkan kepercayaan.
Suami dan isteri bisa saja memiliki minat berbeda. Saat bersama teman, dapat menjadi kesempatan bagi anda untuk melakukan kegiatan positif yang anda sukai. Anda bisa saja melibatkan pasangan anda ketika bertemu dengan sahabat-sahabat anda. Hal ini tergantung kesepakatan anda dan teman-teman anda, serta kesepakatan anda dengan pasangan anda.
Tidak ada alasan bagi anda yang sudah berkeluarga untuk meninggalkan hubungan pertemanan, dengan catatan, selama hal tersebut tidak merugikan kondisi rumah tangga, prinsipnya keluarga mesti diutamakan. Banyak orang yang mengeluhkan tidak mempunyai cukup waktu untuk bertemu dengan teman-temannya, walaupun sesungguhnya tiap orang dapat mengatur waktunya sendiri-sendiri. Anda dapat dengan cermat mengatur waktu untuk bertemu dengan teman-teman anda. Namun apabila memang terlalu sibuk dengan kegiatan anda sehari-hari, hubungan pertemanan dapat dilakukan lewat telepon, e-mail, sms, atau melalui media sosial yang saat ini banyak pilihannya.
Berbagi dengan orang lain cenderung meringankan beban perasaan. Tapi anda mesti bijak dalam memilih teman yang layak diajak berbagi. Hindari teman yang gemar menebar gosip. Status anda yang sudah berkeluarga harus menjadikan anda cermat dan seksama dalam melakukan interaksi dengan teman anda, apalagi dalam proses pemilihan teman atau tema diskusi. Bukan karena sombong atau sok eksklusif, tapi karena sekarang anda juga harus memikirkan nama baik keluarga. Hal-hal yang sifatnya pribadi jangan diceritakan sembarangan.
Dalam memilih teman, tidak ada salahnya anda juga menjalin hubungan dengan teman yang masih lajang. Hal ini untuk memperkaya pergaulan. Perbedaan kehidupan antara anda yang sudah menikah dan teman yang masih lajang justru bisa menjadi topik pembicaraan hangat. Jadilah teman yang baik dan dengarkan ketika teman anda bercerita pada anda.
Demikian penjelasan berkaitan dengan menjalin pertemanan setelah menikah.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.