Penggunaan wadah berbahan plastik sebagai pembungkus makanan atau minuman sebaiknya mulai dihindari. Bahan-bahan dasar pembuat plastik yang berunsur kimia sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita, selain juga tidak ramah lingkungan.
1. Bahaya Plastik Kresek Pembungkus Makanan.
Penggunaan plastik kresek untuk pembungkus makanan disinyalir dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain tidak ramah lingkungan, plastik kresek dapat mengeluarkan zat-zat beracun seperti limbah logam berat, juga diduga pembuatannya tidak steril. Bahan utama pembuatan plastik kresek adalah plastik-plastik bekas yang dipungut dan dikumpulkan oleh para pemulung. Mulai dari plastik bungkus makanan, minuman, sampai plastik bungkus kotoran ternak. Cara pembersihan plastik-plastik bekas inipun dinilai tidak memenuhi persyaratan kebersihan. Proses pembuatan plastik kresek, dari pengepul, pembersihan plastik sampai pengolahan plastik menjadi plastik baru yang biasa disebut plasti daur ulang ini, pernah dinyatakan tidak layak (tidak memenuhi persyaratan kesehatan) dan berbahaya untuk kesehatan oleh Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM). Setelah plastik daur ulang itu diproduksi menjadi kresek, zat-zat berbahaya akan tetap hinggap. Penggunaan plastik kresek untuk makanan sangat banyak dijumpai, misalnya saja hampir semua penjual gorengan menggunakan jasa kantong plastik kresek ini.
1. Bahaya Plastik Kresek Pembungkus Makanan.
Penggunaan plastik kresek untuk pembungkus makanan disinyalir dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain tidak ramah lingkungan, plastik kresek dapat mengeluarkan zat-zat beracun seperti limbah logam berat, juga diduga pembuatannya tidak steril. Bahan utama pembuatan plastik kresek adalah plastik-plastik bekas yang dipungut dan dikumpulkan oleh para pemulung. Mulai dari plastik bungkus makanan, minuman, sampai plastik bungkus kotoran ternak. Cara pembersihan plastik-plastik bekas inipun dinilai tidak memenuhi persyaratan kebersihan. Proses pembuatan plastik kresek, dari pengepul, pembersihan plastik sampai pengolahan plastik menjadi plastik baru yang biasa disebut plasti daur ulang ini, pernah dinyatakan tidak layak (tidak memenuhi persyaratan kesehatan) dan berbahaya untuk kesehatan oleh Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM). Setelah plastik daur ulang itu diproduksi menjadi kresek, zat-zat berbahaya akan tetap hinggap. Penggunaan plastik kresek untuk makanan sangat banyak dijumpai, misalnya saja hampir semua penjual gorengan menggunakan jasa kantong plastik kresek ini.
Dari hasil beberapa penelitian yang pernah dilakukan, pemakaian plastik untuk bungkus makanan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, misalnya penyakit kanker hati, ginjal, kanker paru-paru, hingga mengganggu sistem endokrin. Kenapa bisa seperti itu ? Hal itu disebabkan karena hati dan ginjal berfungsi sebagai organ yang menyaring dan mengeluarkan makanan.
Jika racun terlalu banyak masuk, racun akan menyerang kedua organ tersebut. Efek racun dari plastik mempengaruhi organ tubuh manusia tergantung pada jumlah kadar zat berbahaya di dalam plastik. Walaupun sekarang kita hanya memakannya sedikit, tapi lama-lama racun itu akan menumpuk di tubuh kita. Jadi tinggal menunggu waktu saja kapan kita akan merasakan efeknya, akibat dari racun plastik yang sudah masuk ke dalam tubuh kita.
Maka, marilah mulai sekarang kita mesti jeli dalam membeli makanan, jika makanan tersebut dibungkus plastik, lebih baik batalkan saja. Bukankah mencegah lebih baik daripada terserang penyakit gara-gara penggunaan plastik.
2. Waspadai Kemasan Makanan Beracun.
Sering kita temui, saat kita membeli makanan, makanan tersebut dibungkus dengan styrofoam, kertas koran, kertas bekas, melamin, daur ulang plastik bekas, dan lain sebagainya. Dalam mengemasnya memang tampak terlihat rapi, namun sejatinya bahan-bahan pembungkus seperti itulah yang harus kita waspadai karena ternyata bahan tersebut mengandung zat-zat yang cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Sering kita temui, saat kita membeli makanan, makanan tersebut dibungkus dengan styrofoam, kertas koran, kertas bekas, melamin, daur ulang plastik bekas, dan lain sebagainya. Dalam mengemasnya memang tampak terlihat rapi, namun sejatinya bahan-bahan pembungkus seperti itulah yang harus kita waspadai karena ternyata bahan tersebut mengandung zat-zat yang cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Hati-hatilah jika membeli makanan yang dibungkus kertas biasa, kertas koran, kertas majalah, dan lain sebagainya. Terkadang kertas pembungkus yang kontak langsung dengan makanan tidak didesain khusus untuk makanan sehingga mengandung zat berbahaya seperti timbal, karbon, dan lain-lain. Timbal dapat dengan mudah berpindah ke makan jika terkena minyak dan panas, yang mampu menyebabkan pucat dan kelumpuhan.
Styrofoam atau stereofoam atau polystyrene, bungkus yang umumnya berwarna putih dan kaku ini sering dijadikan kotak bungkus luar makanan. Awalnya bahan ini digunakan untuk pengaman barang non makanan seperti tv, radio, komputer, dan lain-lain agar tahan benturan ringan, namun pada perkembangannya saat ini stereofoam dipakai sebagai kotak makanan. Kegunaannya yang mudah, praktis, enak dipandang, murah, anti bocor, serta tahan suhu panas dan dingin seolah membutakan kita akan dampak dan efek bagi lingkungan serta tubuh manusia.
Bahaya stereofoam adalah jika makanan tersebut kontak langsung dengan lapisan stereofoam, lapisan tersebut jika kena panas dapat mencairkan banyak residu stereofoam yang bisa menyebabkan endocrine disrupter akibat zat karsinogen yang beracun. Umumnya pembungkus makanan ini sudah menjadi salah satu pilihan pembungkus favorit bagi penjual somay, penjual bubur ayam, penjual nasi, dan berbagai penjual makanan lainnya. Stereofoam juga bersifat tahan lama, tidak akan terurai secara alamiah dalam waktu puluhan atau bahkan mungkin ratusan tahun. Jika dibakar, maka racun yang menguap ke udara, kalau dihirup akan menetap di dalam tubuh serta dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Sebaiknya mulailah tidak menggunakan stereofoam sebagai pembungkus makanan, agar terhindar dari dampak yang merugikan diri kita sendiri. Gunakanlah wadah makan atau minuman yang bebas racun walaupun bentuknya kurang praktis, mahal, berat, dan gampang pecah. Yang terpenting aman bagi kesehatan anda, keluarga, dan orang lain.
3. Kurangi Penggunaan Wadah Dari Plastik.
Wadah plastik memang sangat praktis. Tapi tahukah anda resiko yang ditimbulkan dari sampah plastik ? Banyaknya sampah plastik sekali pakai, semakin hari semakin meresahkan. Bisa dibayangkan, seandainya satu orang dalam sehari membuang kantong plastik kresek dan gelas kemasan air mineral sekali minum, berapa banyak sampah plastik yang ditimbulkan.
Selamatkan bumi kita dari timbunan sampah plastik.
Kita bisa mulai dengan langkah-langkah yang memberikan manfaat bagi pengurangan sampah plastik sekali pakai.
Kita bisa mulai dengan langkah-langkah yang memberikan manfaat bagi pengurangan sampah plastik sekali pakai.
- Bawa tas belanja sendiri. Saat berbelanja keperluan rumah tangga, bawalah tas sendiri. Dengan begitu anda bisa berhemat berkantong-kantong plastik yang biasa diberikan oleh penjual.
- Bawa wadah makanan untuk bekal ke kantor atau ke sekolah. Membawa bekal makanan dari rumah, tidak hanya lebih menjaga kebersihan dan kesehatan, tapi juga menjaga lingkungan. Dengan begitu anda tidak lagi menggunakan wadah plastik sekali pakai atau styrofoam. Yang paling penting, tentu lebih hemat karena anda tidak perlu mengeluarkan uang lagi saat ingin makan siang di tempat kerja atau sekolah.
- Bawa wadah sendiri saat berbelanja. Saat belanja kebutuhan dapur, sayur-sayuran dan sebagainya, bawalah wadah belanja sendiri. Mintalah kepada penjual untuk memasukkan barang belanjaan anda ke wadah yang anda bawa sendiri. Dengan begitu anda sudah banyak menghemat kantong plastik kresek.
Satu hal yang mesti anda perhatikan, pilihlah wadah plastik yang anda gunakan yang berkualitas dan terpercaya. Jangan tergiur harga murah, yang justru akan membahayakan kesehatan anda.
Demikian penjelasan berkaitan dengan bahaya plastik sebagai pembungkus makanan.
Semoga bermanfaat.