Mengendalikan Diri Agar Tidak Mudah Marah

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Nabi SAW besabda, "Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala urusan". Artinya bahwa dalam menyelesaikan masalah yang ada, seseorang diharapkan melakukannya dengan kelembutan. Perasaan marah timbul karena adanya pergolakan emosi yang menyebabkan wajah menjadi memerah, denyut jantung cepat, dan denyut nadi meningkat. Marah berhubungan erat dengan sikap sombong dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Hal ini merupakan persyaratan awal untuk menuju terganggunya jiwa seseorang.

Mudah marah, suka membentak-bentak, dan kemudian menyesali apa yang telah diperbuat adalah bagian dari gangguan kejiwaan. Marah dengan orang lain, misalnya dengan anak, suami, atau isteri secara tidak terkendali merupakan penyakit jiwa yang bisa membuat orang tidak menghargai akal sehat dan pikiran normalnya, oleh karena itu kendalikan rasa amarah itu agar sehat jiwanya.

Mengendalikan rasa marah sebenarnya dapat dipelajari dan dilatih, hanya saja dibutuhkan kemauan yang keras untuk melakukannya. Cara mengatasi rasa marah, bisa dilakukan dengan jalan :
  • Mendekatkan diri kepada Allah swt.
  • Kuasai emosi dengan tetap tenang meskipun berada dalam suasana yang kurang kondusif, karena menahan diri merupakan terapi yag baik bagi jiwa kita.
  • Tidak terlalu memikirkan orang-orang yang berusaha membuat kita marah.
  • Bersikaplah asertif (mengungkapkan apa yang mengganggu pikiran) dengan menggunakan alasan untuk menghentikan kemarahan tersebut.
  • Berusahalah untuk berfikir positif.
  • Cobalah untuk memahami mereka yang membuat anda marah.
  • Fokuskanlah pada hal lain yang menarik perhatian anda.
  • Belajarlah untuk meditasi dan melakukan relaksi diri.
  • Tetaplah tersenyum karena tersenyum dapat meredakan situasi tegang.
  • Belajarlah untuk bersabar.

Marah adalah luapan emosiatas sesuatu yang terjadi pada diri kita. Studi banyak dilakukan untuk meneliti kondisi yang disebut 'marah' ini. Salah satu penelitian yang pernah dilakukan tentang marah ini adalah menghubungkan amarah dengan kesehatan jantung. Journal of the American Heart Association mengungkapkan bahwa detak jantung orang yang sering marah akan tidak teratur. Keadaan ini dalam bahasa ilmiah disebut atrial fibrilation. Keadaan atrial fibrilation menjadikan darah menggumpal sebelum menuju ke otak. Akibatnya orang bersangkutan bisa terserang stroke.

Tentunya anda tidak mau terserang stroke bukan ? Karena itu kurangilah marah. Berikut ini cara yang dapat dicoba untuk mengurangi amarah :
  • Olah raga. Dengan berolah raga telah terbukti menciptakan mood 'baik' dan meredakan stress.
  • Ketika amarah mulai terasa, hirup nafas dalam-dalam. Oksigen yang mengikat akan meredakan detak jantung yang semakin cepat karena pengaruh hormon amarah.
  • Ambil secarik kertas, lalu tulis apa yang ingin anda ucapkan di kertas tersebut. Setelah selesai, anda boleh merobek-robek kertas itu lalu membuangnya.
  • Pergi ke tempat tersembunyi. Luapkan amarah dengan tangis. Anda juga dapat meluapkan amarah dengan  tertawa jika mau, karena tertawa lebih baik daripada marah. Tidak apa-apa jika anda dibilang aneh, daripada harus terkena stroke.

Jadi setiap kali ada masalah yang menghampiri anda, selalu bersikap tenanglah. Jangan sampai masalah yang ada mengacaukan pikiran anda. Yang perlu diketahui, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. 

Semoga bermanfaat.