Kecantikan Indonesia

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Budaya Indonesia sangatlah beragam. Masing-masing daerah mempunyai ciri khasnya sendiri-sendiri. Demikian juga mengenai kecantikan perempuan Indonesia, di tiap-tiap suku bangsa di Indonesia kecantikan
gambar : kebudayaanindonesia.net
seorang perempuan tidak hanya dinilai dari pesona wajah saja. Tiap daerah di Indonesia mempunyai kriteria berbeda untuk mendefinisikan kecantikan. Keunikan ini membuat Indonesia kaya akan keragaman.

Berikut ini anggapan cantik berdasarkan daerah di Indonesia :

1. Mentawai.

Di Mentawai, masyarakat akan terlihat cantik ketika tubuh mereka sudah ditato dengan gambar-gambar tertentu. Tato tidak hanya bermanfaat sebagai alat mempercantik diri, tapi juga sebagai penanda posisi atau derajat orang tersebut. Tato masyarakat Mentawai termasuk yang tertua di dunia, sudah ada sejak sekitar 1.000 hingga 1.500 tahun sebelum Masehi. Sebelum tato dibuat, diadakan upacara dengan menyembelih binatang ternak. Penatoan mulai dilakukan pada anak yang berusia minimal 10 tahun.

2. Sunda.

Perempuan Sunda terkenal akan warna kulit mereka yang putih bersih. Banayak yang menganggap mereka memiliki paras ayu, tutur kata ramah, serta kepandaian bersolek. Kekayaan alam tanah Sunda disinyalir turut berperan dalam hal ini. Tanah subur dan hasil alam yang berlimpah membuat masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, termasuk kecantikan. Kesukaan mereka makan lalap sayuran mentah, dipercaya sangat membantu dalam perawatan kulit.

3. Dayak.

Bagi masyarakat Dayak, memanjangkan telinga hanya salah satu menghias tubuh untuk kecantikan. Uniknya, dari semua suku di Indonesia, hanya suku Dayak yang mempunyai tradisi khas ini. Pembuatan telinga panjang tidak hanya dilakukan pada perempuan, tetapi juga pada kaum lelaki. Pada masyarakat Dayak Kayan, telinga panjang dengan pemberat logam menunjukkan orang tersebut berasal dari kalangan bangsawan. Sedangkan di desa-desa hulu sungai Mahakam, setiap tahun jumlah manik-manik yang menempel di telinga bertambah satu untuk menunjukkan umur.

4. Manggarai.

Para perempuan Manggarai, Nusa Tenggara Timur dianggap cantik atau punya kelebihan bila memakai dan menenun kain songke (bukan songket). Tapi para perempuan Manggarai baru boleh menenun kalau sudah mendapat haid pertama. Para perempuan lebih banyak belajar dari ibu atau kaka perempuan yang sudah tahu teknik menenun. Butuh waktu enam bulan untuk menyelesaikan satu lembar kain tenunan. Kain ini biasanya dipakai sehari-hari, tapi juga sering dikenakan pada acara-acara istimewa.

Semoga bermanfaat.