Pendakian Gunung Ciremai

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Gunung Ciremai dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Gunung ini bertipe stratovolcano, sedangkan menurut lokasinya, gunung Ciremai termasuk Solitier Volcano. Secara administratif gunung Ciremai terletak di antara Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan. 

Untuk pendakian ke puncak Ciremai dapat ditempuh melalui 3 jalur, yaitu jalur Linggarjati Kabuapten Cirebon, jalus Palutungan Kabupaten Kuningan, dan jalur Apuy kabupaten Majalengka. Pada umumnya, para pendaki lebih menyukai jalur Linggarjati untuk menuju ke puncak Ciremai, walaupun medannya sangat terjal tapi relatif lebih aman.

1. Jalur Linggarjati.

Untuk menuju Desa Linggarjati, dari terminal Cirebon naik angkutan umum ke Cilimus, kurang lebih memakan waktu 45 menit dan dilanjutkan ke gedung Perjanjian di desa Linggarjati dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Jarak dari gedung Perjanjian ke basecamp sekitar 1 kilometer, dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Untuk memulai pendakian, perjalan dimulai dari Desa Linggarjati melewati jalan aspal, sebelum melewati medan tanah di antara hutan pinus menuju pos Cibunar yang ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Di pos Cibunar akan ditemui banyak warung makan, karena pos ini adalah lokasi perkemahan saat musim liburan anak-anak sekolahan.

Dari pos Cibunar perjalanan dilanjutkan ke pos Kuburan Kuda (1.400 m dpl) dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menit, melalui hutan pinus, camping site, hutan jati, dan melalui beberapa pondok atau warung yang buka pada hari-hari tertentu. Perjalanan dari pos Kuburan Kuda menuju pos Pangalap (1.640 m dpl) dapat ditempuh dalam waktu 3 jam, melewati kawasan hutan jati dengan beberapa tanjakan terjal. Dari pos Pangalap dilanjutkan ke pos Batu Lingga (2.150 m dpl) ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam, dengan melewati hutan jati dan dengan medan berupa tanjakan-tanjakan tajam.

Dari pos Batu Lingga diteruskan menuju pos Sanggabuana (2.450 m dpl) masih melalui hutan jati dengan jalan yang terus menanjak, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Selanjutnya dari pos Sanggabuana menuju pos Pangasinan (2.640 m dpl) ditempauh dalam waktu sekitar 1 jam 15 menit. Pos Pangasinan merupakan tempat luas yang berada di atas puncak bukit sebelum sampai ke puncak Ciremai. Nama Pangasinan sendiri bersala dari bahasa Sunda yang berarti peristirahatan. Tempat ini memang sering di pakai oleh para pendaki untuk beristirahat, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Ciremai. Perjalanan dari Pangasinan ke puncak Ciremai ditempuh dalam waktu 1 jam, dengan melalui medan bebatuan, dengan vegetasi perdu, semak, dan Edelweiss.

Dari puncak jalur Linggarjati kita dapat melihat bebatuan di tebing kawah, kita juga bisa menikmati keindahan kawah Gegerhalang yang bertingkat. Bagian bawah kawah merupakan bekas telaga kering karena penguapan dan peresapan.

2. Jalur Palutungan dan Jalur Apuy.
  • Pendakian melalui jalur Palutungan Kabupaten Kuningan, kita akan melalui pos Sungai Cigowong, pos Kuta, pos Pangguyangan Badak, pos Arban, pos Tanjakan Asoy, pos Pasanggrahan, pos Sangiang Rapoh, dan pos Gua Walet.
  • Pendakian melalui jalur Apuy Kabupaten Majalengka, kita akan melalui pos Arban, pos Simpang Lima, pos Tegal Wasawa, pos Tegal Jamuju, pos Sangiang Rangka, pos Goa Walet. 

Dua jalur pendakian melalui Palutungan dan Apuy akan bertemu di pos Gua Walet, sebelum perjalanan dilanjutkan menuju puncak Ciremai. Puncak Ciremai dari Palutungan dan Apuy terdapat batu besar sebagai triangulasi. Sekitar 15 meter dari batu itu kita bisa melihat pemandangan batu yang berlapis-lapis akibat pengeroposan lapisan batuan lava yang membeku.

Semoga bermanfaat.