1. Hidung Tersumbat.
Hidung tersumbat tidak selamanya diakibatkan karena pilek. Apalagi kalau hidung tersumbat tersebut terjadi dalam waktu yang lama, tentunya ada faktor lain selain hanya karena faktor pilek. Untuk memastikan penyebabnya, perlu diadakan pemeriksaan lendir serta keluhan-keluhan lain yang berhubungan dengan hidung dan tenggorokan.
2. Kanker Nasofaring.
Kanker Nasofaring adalah kanker yang terdapat pada nasopharing, berada di antara belakang hidung dan esofagus. Kanker ini merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher. Kanker nasofaring banyak ditemukan di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, hampir 60 % tumor ganas bagian kepala dan leher merupakan kanker nasofaring, kemudian diikuti dengan tumor ganas hidung dan sinus paranasal sebanyak 18 %, kanker laring sebanyak 16 %, tumor ganas rongga mulut, tonsil, dan yang paling rendah adalah tumor ganas hipotaring. Gejala kanker nasofaring adalah seperti mimisan ringan untuk gejala dini, telinga berdengung hingga terasa nyeri, si penderita juga merasakan sakit pada bagian kepala, leher, dan wajah. Dan biasanya disertai dengan pandangan menjadi kabur dan ada bayangan.
Hidung tersumbat tidak selamanya diakibatkan karena pilek. Apalagi kalau hidung tersumbat tersebut terjadi dalam waktu yang lama, tentunya ada faktor lain selain hanya karena faktor pilek. Untuk memastikan penyebabnya, perlu diadakan pemeriksaan lendir serta keluhan-keluhan lain yang berhubungan dengan hidung dan tenggorokan.
- reseptor tekanan.
- reseptor termal.
- nyeri.
- sekresi, dan lain-lain.
Hidung tersumbat dalam jangka waktu yang lama, secara umum ada beberapa indikasi, yaitu :
- Bisa karena kondisi neoplasma jinak (angiofibroma, nasofaring, hemangioma, papiloma, atau nasal osteoma).
- Adanya infeksi (vestibulitis hidung).
- Kondisi kelainan kongenital dan kelainan anatomi (afresia koana, hipertrofi adenoid, septum seviasi, atau kistik fibrosis).
- Kondisi trauma (paresis nervus fasialis, sinekia, atau penyempitan nasal valve).
- Dampak dari kondisi akibat obat-obatan ( Estrogen, anti tiroid, anti hipertensi, pil KB)
- Atau kondisi lain, seperti adanya benda asing.
2. Kanker Nasofaring.
Kanker Nasofaring adalah kanker yang terdapat pada nasopharing, berada di antara belakang hidung dan esofagus. Kanker ini merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher. Kanker nasofaring banyak ditemukan di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, hampir 60 % tumor ganas bagian kepala dan leher merupakan kanker nasofaring, kemudian diikuti dengan tumor ganas hidung dan sinus paranasal sebanyak 18 %, kanker laring sebanyak 16 %, tumor ganas rongga mulut, tonsil, dan yang paling rendah adalah tumor ganas hipotaring. Gejala kanker nasofaring adalah seperti mimisan ringan untuk gejala dini, telinga berdengung hingga terasa nyeri, si penderita juga merasakan sakit pada bagian kepala, leher, dan wajah. Dan biasanya disertai dengan pandangan menjadi kabur dan ada bayangan.
Pengobatan kanker nasofaring bisa dilakukan melalui beberapa cara :
- Terapi. Pada pengobatan terapi akan difokuskan pada perusakan sel-sel kanker. Terapi kanker nasofaring biasanya dilakukan selama lima sampai tujuh minggu.
- Kemoterapi. Kemoterapi difokuskan pada mematikan sel-sel kanker, namun ada kalanya sel-sel sehat juga ikut terkena.
- Pembedahan (Operasi). Pembedahan (Operasi) difokuskan untuk mengambil kelenjar getah bening yang telah terkena kanker.
3. Pendarahan Pada Hidung (Mimisan).
Mimisan (Epistaksis anterior) adalah suatu kondisi pendarahan lewat hidung. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pendarahan lewat hidung (mimisan). Salah satunya disebabkan karena pecahnya pembuluh darah dari pleksus kiesselbach atau arteri etmoidalis anterior. Biasanya pendarahan seperti ini dapat berhenti sendiri. Apabila anda atau keluarga anda ada yang mengalami mimisan, hal yang bisa anda lakukan adalah :
- Upayakan si penderita duduk tegak, agar tekanan pembuluh darah berkurang. Atau duduk dan agak membungkuk ke depan dengan menekan hidung selama 5 - 10 menit dan bernafas melalui mulut. Usahakan agar mulut terbuka, supaya jalur pernafasan tidak tertutup oleh darah yang mengalir, atau ;
- Subal atau pencet bagian bawah hidung agak lama, lebih kurang 15 menit. Tujuannya untuk mengurangi darah yang keluar, setelah itu lepas secara berlahan, atau ;
- Pasang tampon atau disumbat dengan menggunakan kasa steril sampai pendarahan berhenti (jangan disumbat pakai kapas, karena kapas sering melekat dan sulit dilepaskan). Banyak orang menyumbat hidung yag mimisan dengan menggunakan daun sirih. Hindari upaya mengeluarkan ingus dari hidung, karena dapat memicu keluarnya darah kembali, atau ;
- Tempelkan kain basah (bisa dibasahi dengan air es) pada ujung hidung atau muka penderita untuk mempersempit pembuluh darah.
Apabila dengan cara-cara tersebut ternyata pendarahan masih juga terjadi, cepat bawa penderita ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.
4. Hidung Berbau.
Penyebab bau pada hidung biasanya berasal dari ingus. Penyebab timbulnya ingus yang berbau dari dalam hidung disebabkan karena karena banyak hal, di antaranya adalah :
- Produksi lendir yang berlebihan karena adanya benda asing atau Rinolit (batu kalsium) yang mengendap di dalam hidung dengan tujuan untuk melokalisir agar keluar. Penumpukan lendir menyebabkan ingus berwarna kehijauan dan berbau busuk.
- Bila lendir berwarna kuning berarti adanya infeksi serius seperti purulen atau sinusitis.
- Mungkin juga bisa karena diphteria hidung. Biasanya muncul pada anak di atas 6 bulan
- yang memiliki riwayat kontak dengan penderita atau carier difteri.
- Bisa juga karena ozaena yaitu semacam penyakit yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti pembedahan, bakterial, trauma hidung, paparan terhadap asbes, kayu, dan lain sebagainya.
- Dari beberapa sebab tersebut yang paling berbahaya adalah nasofaring atau tumor hidung. Penyebabnya adalah adanya jaringan abnormal yang tumbuh di sekitar hidung.
5. Apabila Ada Benda Asing Masuk Saluran Pernafasan dan Solusinya.
Sudah menjadi hal yang wajar apabila anak kecil memasukkan apa saja yang ditemui ke dalam mulut. Yang menjadi permasalahan adalah apabila benda tersebut bukanlah makanan. Lebih menjadi masalah lagi apabila benda yang masuk tersebut sampai masuk ke saluran pernafasan. Tentunya hal tersebut akan membahayakan kondisi si anak. Lantas, apa yang harus orang tua lakukan ?
Berikut beberapa langkah sebagai pertolongan apabila ada benda asing masuk saluran pernafasan anak :
- Dengan batuk sekuat mungkin, benda asing tersebut akan keluar dengan sendirinya. Karena itu pancing si anak untuk bisa melakukan batuk yang kuat.
- Bila tidak juga keluar, anda jangan panik. Cobalah mengeluarkan benda asing tersebut dengan jari anda.
- Dudukkan si anak di atas kursi, lalu tepuk-tepuk punggung belakang si anak.
- Jika benda asing tersebut belum mau keluar juga, letakkan tangan anda di punggung anak sejajar dengan ulu hati, tekan dengan agak kuat, sehingga otot rongga dada (diafragma) naik, dan terjadi tekanan di rongga dada. Lakukan hal tersebut dengan posisi anak dalam keadaan tengkurap. Tindakan ini dapat mengeluarkan benda asing dari saluran pernafasan anak anda.
- Apabila benda asing tersebut tetap juga tidak mau keluar, segeralah bawa ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Demikian penjelasan berkaitan dengan gangguan pada hidung.
Semoga bermanfaat.