Bagaimana Cara Mengatasi Anak Susah Makan ?

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Kebiasaan makan pada anak dimulai sejak bayi. Semuanya tergantung pada orang tua si anak. Kalau ada anak yang susah untuk makan, sebetulnya mudah untuk mencari faktor penyebabnya. Faktor penyebab anak susah makan adalah bisa dikarenakan :
  1. Faktor fisik. Faktor fisik meliputi adanya gangguan pada organ pencernaan  atau adanya infeksi dalam tubuh anak. 
  2. Faktor psikis. Faktor psikis meliputi gangguan psikologis pada anak, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan dengan bersama orang tua, maupun dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.

Apabila sudah diketahui apa yang menyebabkan anak susah makan, maka akan mudah untuk mencari solusinya. Beberapa cara yang mungkin bisa membantu orang tua dalam mengatasi masalah kesulitan makan pada anak adalah :
  • Coba sajikan makanan dalam porsi kecil. Lambung anak belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sediit demi sedikit.
  • Variasi makanan. Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan anak anda memilih makanan yang disukai. Biasanya anak akan lebih suka dengan makanan pilihannya.
  • Sajikan dengan menarik. Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan yang menarik.
  • Jadikan saat makan menyenangkan. Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuat ia merasa bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan, bahkan bisa menimbulkan trauma psikologis.
  • Makan teratur. Jadwalkan waktu makan secara teratur, agar anak terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi, dan sebagainya.
  • Beri camilan sehat. Ketika anak memasuki usia 2 tahun, aktifitasnya semakin banyak. Ini mugkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat dalam porsi kecil namun beragam. 
  • Hindari gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Saat makan, minimalkan gangguan, seperti mematikan televisi dan menjauhkan buku atau mainan dari meja makan.
  • Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak.
  • Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Bila anak terlalu banyak minum, maka tidak akan ada tempat yang cukup bagi makanan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
Perkembangan dan pertumbuhan anak tergantung dari asupan makannya. Apabila anak susah makan, orang tua jangan membiarkannya begitu saja tapi segera cari akar permasalahannya dan segera temukan solusinya.

Kenyataan yang sering dialami oleh orang tua adalah susahnya anak tersebut makan nasi. Sebetulnya kebiasaan makan pada anak tercipta karena orang tuanya. Kalau sejak anak masih kecil atau bayi, orang tua sudah tidak sabar dalam memberikan makan (menyuapi) si anak, maka anakpun akan mempunyai kebiasaan makan yang tidak teratur. Demikian juga apabila sejak anak masih kecil sudah terbiasa dituruti untuk makan yang ia suka saja, maka anakpun hanya akan mau makan yang ia inginkan saja.

Anak-anak membutuhkan asupan makanan yang seimbang. Tidak hanya buah, sayuran, atau daging saja, tapi anak-anak juga membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energinya. Kebiasaan yang sering terjadi anak-anak tidak mau makan nasi, sebagai sumber karbohidrat. Dan seringkali juga, orang tua menuruti keinginan si anak tersebut. Anak sulit makan nasi biasanya berawal dari saat pertama pelajaran makan nasi diberikan. Mungkin waktu itu terdapat kesulitan dalam proses pembelajarannya dan si anak punya pengalaman buruk dengan nasi. Sebetulnya tidak masalah kalau seorang anak tidak mau makan nasi. Ada banyak sumber kalori dari bahan-bahan lain seperti jagung, kacang, dan ubi. Roti juga bisa digunakan sebagai makanan berkarbohidrat, pengganti nasi, roti yang baik adalah roti tawar, terutama yang berwarna coklat. Hindari roti berasa manis.

Namun begitu, seorang anak tidak boleh hanya mengkonsumsi karbohidrat semata. Harus ada pendampingnya, seperti protein, sayur, lemak, dan lain-lain. Jika seorang anak hanya mengkonsumsi karbohidrat saja, tanpa diimbangi menu lain, tentu anak menjadi tidak sehat. Sebagai orang tua, anda harus pandai-pandai mengkombinasikannya dengan makanan lain. Jika anak anda  sulit makan nasi dan hanya mau makan roti, tidak ada larangan makan sate atau opor dengan memakai roti atau makanan yang mengandung karbohidrat pengganti nasi. Sayuran pendampingpun juga bisa diolah dengan berbagai variasi masakan untuk menemani anak makan roti. Yang terpenting adalah adanya asupan nutrisi yang seimbang yang dikonsumsi oleh anak, badan seorang anak akan makin lemah jika hanya mengkonsumsi karbohidrat. Tapi jika anak anda hanya mau makan roti saja tanpa mau makan yang lain, anda sebagai orang tua harus waspada, segeralah bawa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan juga untuk mengetahui kesehatan si anak secara menyeluruh. 

Bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan ? Pertanyaan itu sering kali muncul dipikiran orang tua yang mempunyai anak balita. Problem makan pada anak bisa berakibat buruk pada tumbuh kembangnya. Sedikitnya makanan yang masuk ke dalam perutnya bisa menjadi indikasi bahwa anak berpeluang menderita kurang dizi. Indikator status kurang gizi dicerminkan oleh berat badan atau tinggi badan di bawah standar.

Bila nafsu anak menurun, harus dicari tahu apa penyebabnya. Apakah karena ada masalah pada pencernaan atau karena sebab lainnya. Jika kebiasasan anak memilih makanan bukan karena masalah penyakit, yang paling mudah adalah dengan mengevaluasi menu yang dibuat untuk anak, jangan memasak menu yang sama dalam jangka waktu yang terlalu dekat. Variasikan menu makanan untuk anak. Bila kesulitan, anda bisa mencari resep-resep makanan di buku-buku, majalah, koran, ataupun lewat internet.

Orang tua mesti menyediakan makanan yang mengandung energi, karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Tanpa vitamin asupan makanan tidak akan optimal untuk diubah menjadi energi. Seluruh faktor ini diperlukan untuk pembentukan otot, tulang, sel-sel organ, serta membantu penghantaran informasi di otak. Kalsium dan protein merupakan zat kunci untuki pertumbuhan fisik anak, karena sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan otot. Protein dibutuhkan untuk perkembangan fungsi otak sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitif anak.

Kebiasaan anak yang susah makan, sebenarnya bisa disiasati. Kuncinya ada pada orang tua atau pengasuh anak. Misalnya, sejak anak berusia 6 bulan, orang tua atau pengasuh anak mulai memberikan makan padat. Masa perkenalan ini harus terus menerus dicoba dan dilakukan. Jangan karena baru sekali anak menolak untuk makan salah satu jenis makanan (misalnya sayur), lantas orang tua atau pengasuh anak berhenti mencobanya. Terus saja dilakukan, bisa jadi pada upaya yang kesekian, anak baru mau makan sayur. Orang tua juga harus kreatif mencari pengganti dari jenis makanan yang tidak disukai oleh anak. Pola makan seimbang mengharuskan adanya karbohidrat, protein, lemak, ditambah sayuran dan buah. Untuk karbohidrat, kalau anak tidak mau makan nasi, bisa diganti dengan roti, kentang, atau pasta. Kalau anak tidak suka ikan, bisa diganti daging dan sebagainya. Siasati juga penyajian makanan untuk si anak. Misalnya, membuat sendiri bakso, yang bahannya dicampur dengan wortel atau brokoli yang sudah dihancurkan dengan blender.

Perhatikan pula jam makan anak, jangan memberikan susu atau selingan makanan yang manis-manis mendekati waktu makan. Buat jadwal yang teratur dari pagi sampai  menjelang tidur, memberikan selingan makanan sebaiknya berjarak 2-3 jam sebelum waktu makan. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanannya, karena mungkin dia sudah merasa kenyang. Dan yang lebih penting lagi, usahakan untuk menjadikan waktu makan sebagai hal yang menyenangkan serta selalu memberikan contoh pola makan yang baik.

Semoga bermanfaat.