Air Minum Sehat

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Cara Minum yang Benar Untuk Kesehatan Tubuh.
Air merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sekitar 70 % tubuh manusia dewasa mengandung air. Fungsi air dalam tubuh diantaranya adalah sebagai pembantu mengalirnya darah, keluarnya asam di pencernaan, mengaktifkan sekresi yang ada dalam tubuh, dan melarutkan makan tanpa membuat berkembangnya kuman di dalam usus. Karena pentingnya air ini, disarankan untuk mengkonsumsi air secukupnya dan dengan cara yang benar. Berikut perbandingan cara minum yang salah dan cara minum yang benar :
a. Cara Minum Yang Salah. Ada beberapa cara minum yang salah dan berdampak negatif pada tubuh, yang diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Meminum air sebelum makan. Cara seperti ini akan menghilangkan nafsu makan karena lambung menjadi penuh. Selain itu juga akan membuat proses penyerapan makanan oleh enzim menjadi lebih sulit. 
  • Meminum air setelah makan. Jika minum air secara langsung sesudah makan, maka air yang diminum akan memisahkan makanan yang sudah bercampur dengan berbagai enzin. Akibatnya, proses pengolahan makan akan terganggu dan tidak sempurna.
  • Meminum air di sela-sela makan. Cara minum seperti ini justru berbahaya karena minum air saat makan dapat meminimalisir keluarnya asam lambung, sehingga makanan tidak dapat dicerna dengan baik. Selin itu juga dapat memempersulit gerakan makanan dalam usus.
  • Minum air menjelang tidur. Jika air yang diminum ini bercampur dengan asam lambung, maka dapat memasuki tenggorokan dan terhirup dalam paru-paru yang dikhawatirkan resiko menderita pneumonia.
  • Meminum air dingin atau air es saat makan. Cara minum seperti ini dapat menyebabkan terhalangnya proses sekresi dalam lambung serta memperlambat proses pencernaan, karena air dingin akan memadatkan minyak yang dikonsumsi. Minyak yang padat ini akan bereaksi dengan asam, kemudian akan dipecah dan diserap oleh intestine lebih cepat daripada makanan padat, yang akhirnya menghasilkan tumpukan lemak dalam tubuh.
  • Meniup air minum yang masih panas. Cara ini akan merugikan tubuh, karena tiupan dari mulutakan mengeluarkan zat karbondiaoksida (CO2). CO2 merupakan zat yang mudah menempel pada zat yang panas. Jadi, meniup air panas yang akan diminum akan menambah konsumsi CO2 di dalam tubuh, yang tentunya tidak baik untuk metabolisme tubuh.
b. Cara Minum Yang Benar :
  • Prof. Hiromi Shinya MD, seorang pakar enzim yang juga guru besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine Amerika, menyarankan minum air putih 1 jam sebelum dan sesudah makan. Sebagai solusi, dibolehkan minum setelah makan namun tidak lebih dari setengah gelas. 
  • Minum air putih setelah bangun tidur adalah cara yang paling baik, karena cairan yang hilang harus cepat diganti pada saat bangun tidur.
  • Minum air yang netral (tidak dingin) setelah makan untuk memperlancar pencernaan dan menghindari pembentukan lemak. 
  • Tidak meniup air minum yang masih panas, hendaknya biarkan air panas tersebut hangat atau dingin dengan sendirinya.

2. Cara Mengolah Ai Minum.
Sebelum mengkonsumsi air minum yang sudah memenuhi syarat kesehatan, sebaiknya anda melakukan beberapa proses untuk membunuh kuman-kuman yang mungkin terdapat dalam air tersebut. Berikut  ini  beberapa proses pengolahan air minum, yaitu :

  • Merebus. Rebuslah air bersih sampai matang atau mendidih (melebihi suhu 100 derajat Celcius), Biarkan air tetap di atas api kompor selama tiga hingga lima menit untuk memastikan kuman-kuman yang ada di air tersebut sudah mati.
  • Sodis (Solar Disinfection). Sodis adalah pemanasan air dengan menggunakan tenaga matahari. Caranya, masukkan air bersih dalam botol bening. Lalu letakkan botol tersebut diatas genting atau atap rumah selama empat hingga enam jam saat cuaca panas atau enam sampai delapan jam saat cuaca berawan. Panas sinar matahari dan sinar ultraviolet akan membunuh kuman-kuman yang ada di dalam air sehingga air menjadi layak minum. 
  • Klorinasi. Klorinasi adalah proses pemberian cairan yang mengandung klorin ( yang dapat anda beli di toko kimia) untuk membunuh bakteri dan kuman yang ada di dalam air bersih.

3. Ciri-Ciri Air Minum Sehat.
Pernahkan anda memeriksa kelayakan air yang selama ini anda minum ? Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.  Demikian  itu bunyi dari  definisi air bersih menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Berdasarkan penjelasan dalam aturan di atas, air bersih yang dimaksud tidak hanya layak sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci tapi juga harus layak untuk diminum. Maka dari itu tentunya standar air minum lebih tinggi. Berikut adalah ciri-ciri dan persyaratan air minum yang ditinjau dari berbagai aspek :
a. Syarat Fisik.
Berkaitan dengan kondisi fisik air yang bisa ditangkap panca indera, berikut adalah ciri-ciri air bersih :
  • Tidak keruh.
  • Tidak berwarna apapun.
  • Tidak berasa apapun.
  • Suhu antara 10 -25 derajat Celcius atau suhu sejuk.
  • Tidak meninggalkan endapan.
b. Syarat Kimiawi.
Berkaitan dengan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Selain bisa diperiksa di laboratorium, kandungan bahan bahan kimia pada air juga bisa dilihat dari ciri fisik air. Air yang beracun atau mengandung logam berat biasanya memiliki bau menyengat dan berwarna. Berikut adalah syarat kimiawi air bersih yang layak minum :
  • Tidak mengandung bahan kimia yang beracun.
  • Tidak mengandung zat-zat kimia yang berlebihan.
  • Tidak mengandung logam berat.
  • Mengandung yodium yang cukup.
  • derajat keasaman atau pH air haruslah netral, yaitu sekitar 7.
c. Syarat Mikrobiologi.
Air bersih yang aman untuk diminum tidak boleh mengandung kuman-kuman atau bakteri-bakteri penyebab penyakit. Misalnya, bakteri Escherichia coli (E. coli) dan salmonela yang merupakan bakteri penyebab makanan beracun dan mengakibatkan sakit perut. Untuk memeriksakan kelayakan kimiawi dan mikrobiologi air minum, anda dapat membawa contoh air sumur anda ke laboratorium atau ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika hasil pemeriksaan laboratorium mengatakan bahwa air sumur anda tidak aman dikonsumsi, anda dapat mencari alternatif lain, seperti menyaringnya terlebih dahulu. Bila kualitasnya sudah sangat buruk, mau tidak mau anda harus membeli air yang layak untuk diminum.

4. Alternatif Air Minum.
Mengkonsumsi air minum yang bersih selain melalui proses perebusan, solar disinfection, dan klorinasi sekarang sudah banyak dijual air minum yang siap dikonsumsi. Selain praktis, harganya terjangkau, dan banyak dijumpai di toko-toko kelontong atau supermarket. Alternatif air minum yang bisa ada kaonsumsi adalah sebagi berikut :
  • Air Minum Kemasan. Saat ini begitu banyak produsen yang menawarkan air minum kemasan. Anda bisa memanfaatkan air kemasan bila air tanah di pemukiman anda tidak layak minum. Namun anda juga tetap harus memilih dengan tepat air kemasan yang akan anda konsumsi. Persyaratan mutlaknya adalah telah diuji  BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Anda juga harus mewaspadai maraknya peredaran air kemasan palsu. Intinya, anda harus tetap teliti memeriksa air yang akan diminum.
  • Air Rahmat. Air Rahmat (murah, mudah, dan sehat) adalah sebuah produk berisi larutan sodium
    hypochlorite, dengan klorin sebagai salah satu bahan dasar utamanya. Produk ini telah diuji oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan telah mendapatkan sertipikat halah dari Majelis Ulama Indonesia. Air minum yang diproses sesuai dengan Air Rahmat dapat bertahan selama satu bulan dalam suhu kamar. Cara penggunaannya sangat mudah, siapkan air bersih dalam wadah, lalu teteskan Air Rahmat sesuai takaran. Setelah itu, aduk atau kocok selama 30 detik. Sesudah 30 menit, air tersebut siap untuk diminum. Air Rahmat saat ini telah banyak dijual di minimarket atau supermarket di Indonesia.

5. Air Minum Isi Ulang.
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Setiap orang akan merelakan merogoh kantong dalam-dalam untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kebutuhan akan air bersih dapat diperoleh salah satunya dari depo air isi ulang, yang saat ini semakin menjamur keberadaannya. Semakin tingginya permintaan atas air isi ulang, membuat persaingan para pengusaha depo semakin tinggi. Dari persaingan masalah pelayanan, harga, kualitas, dan lain-lain. Sayangnya peningkatan permintaan akan air isi ulang ini, justru dimanfaatkan oleh beberapa oknum pengusaha depo untuk berbuat curang.
Mereka sudah tidak lagi memperhatikan kualitas air, sehingga keluhanpun mulai banyak bermunculan. Mulai dari warna air yang tidak lagi jernih, rasa air yang tidak lagi segar, sampai adanya lumut dan kotoran di air yang mereka jual. Hal ini tentunya membuat masyarakat resah, terlebih lagi bagi mereka yang sudah terlanjur menggantungkan konsumsi airnya dari depo isi ulang. Air minum yang sehat dan layak konsumsi harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
  • Persyaratan fisik.
  • Persyaratan kimiawi , dan
  • Persyaratan bakteriologis.
Singkatnya syarat air layak minum adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, pH sekitar 6 - 8, tidak ada kandungan logam berat, kandungan oksigen larut cukup, dan lain-lain. Jika salah satu parameter saja tidak terpenuhi, maka air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Khusus untuk air isi ulang, ketiga parameter tersebut dapat terpenuhi salah satunya tergantung pada teknologi yang digunakan oleh depo air isi ulang. Jika teknologo yang digunakan benar, maka air yang dihasilkannya pun juga akan bagus. Hanya saja dalam beberapa penelitian yang pernah dilakukan terhadap beberapa depo air isi ulang oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menemukan bahwa banyak air  minum isi ulang diketahui tercemar bakteri patogen seperti coliform, bahkan ada yang terkontaminasi oleh logam berat kadmium. Selain itu diyakini proses pencucian galon bekas sebelum diisi ulang kembali menyumbangkan paling tidak 5 % dari total bakteri yang terkandung dalam air minum isi ulang.
Pertanyaan yang sering muncul adalah kenapa banyak air minum isi ulang tidak layak untuk diminum ? Hal tersebut dikarenakan oleh :
  • Susahnya mengontrol kualitas air, terutama dari kontaminasi bakteri. Jenis bakteri yang biasanya mengkontaminasi air adalah bakteri dari jenis Escherichia Coli, Vibrio Choleras, Shigella Dycentrial, Salmonela Pyphosa, Salmonela Patatyphi, dan Vitus Folio. Mikroorganisme tersebut serta logam berat yang mencemari air memang bisa dihilangkan lewat katridnya terutama Ro. Hanya saja yang menjadi masalah filter atau saringan yang dipakai dalam mesin isi ulang air tersebut tidak dirawat dengan baik, bahkan mungkin jarang dilakukan penggantian. Akhirnya filter ini lama kelamaan akan kotor dan penuh endapan. Endapat inilah yang kemudian merusak filter, sehingga bakteri masuk mengikuti aliran air tersebut yang menyebabkan air menjadi terkontaminasi.
  • Berasal dari sumber air, yaitu mata air gunung. Kita tidak tahu, apakah air itu keluar dari mata air atau diambil dari  penampungan ? Atau bisa juga air yang diambil sudah terkontaminasi kotoran hewan, manusia, atau buangan limbah yang masuk dalam sumber air tersebut. Apabila proses yang dilakukan di depo air isi ulang menggunakan alat yang sudah tidak normal, maka bakteri-bakteri yang ada pada air tersebut tidak akan mati dan ikut larut ke dalam air yang kita konsumsi.
Oleh karena itu, untuk mencegah adanya bakteri-bakteri dalam air minum yang kita konsumsi, terutama dari depo air isi ulang, ada baiknya kita merebusnya terlebih dahulu sebelum air tersebut kita konsumsi.

6. Cara Gampang Menguji Air Minum Isi Ulang.
Apabila anda tidak yakin dengan air isi ulang yang anda konsumsi, maka anda bisa mengujinya dengan cara yang sederhana. Berikut ini cara sederhana untuk menguji layak tidaknya air yang akan anda konsumsi, yang dikenalkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) :
a. Untuk mengetahui kandungan kimia dalam air.
Air yang akan diperiksa dicampur dengan air teh dengan perbandingan 1 : 2, misalnya air isi ulang setengah gelas dan air teh satu gelas. Lalu campuran tersebut diamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam. Periksa apakah ada perubahan warna, lendir, dan lapisan seperti minyak dipermukaan air. Hasil pengetesan : 
  • Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah semalam, berarti kandungan kimiawinya lebih sedikit. Tapi tetap saja air tersebut kurang baik untuk dikonsumsi. 
  • Bila air teh berubah menjadi hitam, ungu, atau biru hal tersebut menunjukkan bahwa air mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam yang tinggi. Air seperti ini tidak layak untuk dikonsumsi.
  • Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik dan layak untuk dikonsumsi.
b. Untuk mengetahui kandungan mikroorganisme dalam air.
Air yang akan diuji dimasukkan ke dalam gelas atau botol kemudian ditutup. Biarkan air tersebut selama lima hari, kemudia periksa. Hasil pengetesan :
  • Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam, atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis, artinya air tersebut mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya. Air seperti ini tidak layak untuk dikonsumsi.
  • Apabila air tetap jernih, maka secara biologis kualitas air itu baik dan layak untuk dikonsumsi.
Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandung air tersebut. Jika dengan pengujian tersebut anda belum yakin, anda bisa mengujikan air yang akan anda konsumsi tersebut ke laboratorium melalui Dinas Kesehatan setempat. Karena depo air ulang yang terstandar pasti memiliki hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan, dan pengecekan dilakukan secara berkala setiap 6 - 12 bulan sekali. 

7. Tersiram Air Panas dan Solusinya.
Luka tersiram air panas termasuk luka bakar. Untuk memudahkan perawatan, perlu diketahui seberapa parah luka tersebut. Bila penanganan pertama tidak tepat, justru akan memperparah kondisi kulit korban. Apabila anda tersiram air panas atau mengetahui ada korban tersiram air panas, pertolongan pertama yang bisa anda lakukan adalah :
  • Jangan panik dan tetap tenang.
  • Bila bagian tubuh yang tersiram air panas tidak tertutup pakaian, langsung siram dengan air putih yang mengalir selama sekitar 10 menit. Bila memungkinkan, gunakan air matang karena lebih bersih. Bila yang tersiram air panas bagian tubuh yang tertutup pakaian, siram langsung dengan air bagian tersebut. Setelah itu, baru buka pakaian dengan hati-hati. Bila sulit dilakukan, gunting saja pakaian yang dipakai, kemudian siram lagi bagian yang terluka tersebut dengan air yang mengalir.
  • Setelah dialiri air, keringkan perlahan-lahan dan berikan krim antibiotik pada bagian tubuh yang tersiram.
  • Kompreslah dengan kain bersih yang diberi air dingin sampai rasa sakitnya berkurang. Boleh juga memberikan parasetamol kepada korban untuk mengurangi rasa sakit.
  • Tutup atau balut bagian tubuh yang terluka dengan kain kassa steril untuk menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Namun sebelumnya oleskan dahulu salep khusus untuk luka bakar atau salep antibiotik. Pembalutan luka jangan terlalu kencang, dan balutan harus melebihi bagian tubuh yang terluka.
  • Bila daerah yang tersiram air panas kemerahan tanpa melepuh, maka tidak perlu di tutup. Bila melepuh atau lepuhannya sudah pucah, berikan krim antibiotik dan tutup dengan kassa steril.
  • Akan lebih baik lagi setelah melewati proses tersebut di atas, segeralah ke dokter untuk memastikan kondisi luka anda, apakah perlu perawatan medis lebih lanjut atau tidak.
Hal-hal yang harus dihindari saat tersiram air panas adalah :
  • Menggunakan air es/air dingin dari lemari es untuk menyiram area yang tersiram air panas, karena tindakan tersebut malah bisa merusak jaringan kulit.
  • Mengoleskan pasta gigi, mentega, minyak, kecap, dan yang lain karena bahan-bahan tersebut akan meningkatkan resiko infeksi.
  • Memecah gelembung kulit yang timbul. Luka yang menggelembung merupakan proses pertahanan tubuh dan proses penyembuhan luka, jadi tidak perlu dikuatirkan.
  • Menutup luka dengan kapas bila kulit yang melepuh pecah.

Semoga bermanfaat.