Louis Pasteur Dan Penemuan Vaksin

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Louis Pasteur, lahir di Dole, Perancis pada tanggal 27 Desember 1822 dan meninggal dunia pada tanggal 28 September 1895, pada usia ke 72 tahun. Louis Pasteur adalah seorang ahli kimia dan biologi yang pertama kali membuktikan bahwa penyakit disebabkan oleh makhluk yang sangat kecil yang kemudian kita kenal dengan sebutan kuman. Seumur hidupnya ia menghabiskan waktu untuk mencari cara membasmi bakteri dan mencegah penyakit berkembang pada manusia dan hewan lewat vaksinasi. 

gambar : biography.com
Louis Pasteur berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan menggunakan proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Louis Pasteur memulai kariernya sebagai ahli fisika di sebuah sekolah lanjutan atas. Pada usianya yang ke 26 tahun ia sudah menjadi profesor di Universitas Strasbourg. Kemudian ia pindah ke Universitas Lille, pada tahun 1856 ia melakukan penemuan yang berarti sangat besar bagi bidang kedokteran. Penemuan awalnya adalah pasteurisasi yaitu mematikan bakteri yang ada di susu dengan pemanasan. Louis Pasteur juga membuat obat untuk pencegahan penyakit antraks dan suntikan melawan penyakit anjing gila rabies. Pada waktu itu orang yang digigit anjing gila akan menderita penyakit yang disebut hidrofobia. Suntikan rabies Pasteur tidak hanya mencegah tetapi juga mengobati penyakit tersebut.

Pada hari ulang tahunnya yang ke 70 para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia berkunjung ke Paris untuk menghormatinya. Sejak tahun 1888 karya Pasteur dilanjutkan di Institut Pasteur di Paris, Perancis dan sampai saat ini institut tersebut telah mempunyai cabang di 60 negara di dunia, termasuk di Indonesia, yang punya Lembaga Pasteur di Bandung.

Selain Louis Pasteur, ada beberapa ahli lainnya yang berhasil juga menemukan vaksin, di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Tahun 1796, dokter Edward Jenner dari Inggris berhasil mencipatakan vaksin cacar pertama dalam sejarah. 
  • Tahun 1954, Jonas Salk dan Albert Sabin berhasil mengembangkan vaksin polio. Hasilnya dalam 6 tahun penderita polio menurun hingga 90 %. 
  • Tahun 1960, Jonas Salk dan Albert Sabin, mengembangkan lagi vasin oral yang bekerja secara aktif (hidup) berupa virus yang dilemahkan. 
  • Tahun 1963 dunia kedokteran berhasil mengembangkan vaksin untuk campak, disusul pada tahun 1966 dikembangkan juga vaksin untuk rubella atau campak jerman, dan tahun 1968 ditemukan vaksin untuk penyakit gondong.

Vaksin berasal dari kata vaccina, yaitu formula anti genik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi organisme alami atau 'liar'.  Fungsi vaksin adalah untuk mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga membantu sistem kekebalan melawan sel-sel degeneratif maupun kanker.

Demikian penjelasan berkaitan dengan Louis Pasteur dan penemuan vaksin.

Semoga bermanfaat.