Fitoterapi, Penyembuhan Penyakit Dengan Obat Herbal

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Fitoterapi adalah suatu sistem terapeutika yang meliputi pencegahan dan pengobatan penyakit pada manusia dengan menggunakan tumbuhan, bagian dari tumbuhan, atau sediaan-sediaan obat herbal. Fitoterapi pertama kali dikenalkan pada tahun 1021 M, oleh Ibnu Sina. Pada saat itu Ibnu Sina melakukan pengobatan dengan menggunakan Taxus baccata L yaitu konifer  yang banyak ditemukan di daerah Eropa bagian barat dan selatan, barat laut Afrika, dan daerah barat daya Asia. Pohon ini termasuk spesies yang paling mematikan diantara banyak pohon yang ada di muka bumi ini. Pohon konifer dikenal juga dengan sebutan Yew atau English Yew atau Europen Yew. 
Dalam praktek medis modern pohon Yew dianggap terlalu berbahaya untuk pengobatan. Racun utama Yew adalah taxin, yang berfungsi sebagai depresan jantung. Sayang, pohon Yew saat ini terancam punah dikarenakan banyaknya penebangan pohon Yew sebagai akibat dari meningkatnya permintaan dari perusahaan farmasi dan rumah sakit.

Ramuan obat yang dibuat oleh Ibnu Sina diberi nama 'Zarnab', yang digunakan untuk penyembuhan penyakit jantung. Penemuan Ibnu Sina sebagaimana tertulis dalam bukunya yang berjudul Canon of Medicine ini telah diakui oleh Yalcin Tekol, seorang sarjana Barat melalui karyanya, 'The Medieval Physician Avicenna Used an Herbal Calcium Channel Blocker, Taxus bacca L'.

Dalam fitoterapi dikenal beberapa konsep terapeutika yang diawali dengan konsep terapeutika manusia purba, konsep terapeutika masa Romawi - Yunani, konsep terapeutika Islam, konsep terepeutika tradisional China, dan konsep terapeutika Ayurveda. Dari berbagai konsep terapeutika tersebut dapat terlihat bahwa dasar-dasar farmakologi sudah mulai diperkenalkan pada masanya masing-masing.

Ibnu Sina dengan konsep 'Islamic Medicine'-nya menyatakan bahwa :
  • Obat mempunyai aksi yang khas sesuai dengan energi yang dikandungnya.
  • Obat mempunyai  indikasi pengobatan dengan efek khas bagi setiap organ target.
  • Penggunaan obat harus memperhatikan  'duration of action' atau masa penindakan, toksisitas (kualitas beracunnya), kontra indikasi, dan antidotum atau penawar racunnya.
  • Obat diberikan dalam dosis, bentuk sediaan, dan cara pemberian yang sesuai.

Konsep energi yang diungkapkan Ibnu Sina ini kelak akan menjadi landasan bagi konsep Yin Yang dalam sistem terapeutika herbal tradisional China, dan sistem terapeutika Ayurveda.

Semoga bermanfaat.