Cara Mendamaikan Pertengkaran Kakak Adik Dalam Keluarga

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pertengkaran antara saudara kandung jamak terjadi. Kadang hal tersebut membuat orang tua bingung menghadapi anak-anak yang bertengkar dengan adik atau kakaknya sendiri tersebut. Apalagi kalau mereka sampai tidak saling menegur.

gambar : jawaban.com
Hal-hal yang memicu pertengkaran anak dengan saudara kandungnya sangat beragam, dari hal sederhana sampai masalah yang komplek. Dari hasil penelitian Rachel A. Ozretrich, Koordinator Parenting Education, Oregon State University, menyebutkan beberapa kondisi pemicu pertengkarang antar saudara, seperti di bawah ini :
  • Bila anak memiliki hubungan yang tidak dekat dengan orang tua, pertengkaran antar saudara akan sering terjadi. Ketika kebutuhan akan kasih sayang orang tua tidak terpenuhi, anak cenderung sulit bersosialisasi, termasuk dengan saudara kandungnya. Akhirnya pertengkaranpun pecah.
  • Kalau sering melihat pertengkaran orang tua, anak cenderung melakukan pertengkaran dengan saudaranya. Orang tua yang sering berargumentasi dengan kemarahan di depan anak-anak menjadi model yang sangat mudah ditiru anak.
  • Jika adik dan kakak sama-sama punya watak yang keras, kemungkinan pertengkaran juga akan lebih sering timbul. Hal itu dikarenakan tidak ada pihak yang mau mengalah.
  • Pola asuh orang tua yang otoriter dan tidak membebaskan anak mengemukakan pendapat akan membentuk anak yang tidak bisa memecahkan masalah. Akibatnya saat anak menghadapi masalah dengan saudara kandungnya, anak-anak lebih memilih permusuhan ketimbang menyelesaikan masalah secara baik-baik.

Pertengkaran bisa terjadi dalam berbagai bentuk, dari adu mulut, adu fisik, sampai perang dingin (saling tidak bertegur sapa). Perbedaan cara pertengkaran bukan disebabkan faktor jenis kelamin namun dipengaruhi watak anak dan budaya keluarga.

Orang tua sebaiknya melerai pertengkaran anak jika sudah bersifat sengit dan saling menyakiti satu sama lain. Ada baiknya orang tua melihat dulu situasi yang terjadi. Apabila anak-anak sampai saling diam, tidak bertegur sapa, jangan-jangan aksi diam itu adalah usaha mereka untuk menenangkan diri, atau sebaliknya mereka masih menyimpan dendam. Intinya adalah orang tua harus mencari tahu apa yang sedang mereka pikirkan dan rasakan.

Saat sedang menggali masalah itu, orang tua diharapkan tidak langsung menilai atau menentukan jalan keluar sesuai kemauannya sendiri. Fokuslah pada perasaan, pendapat, dan kepentingan anak. Jika sudah mengetahui perasaan masing-masing anak, coba temukan mereka dalam satu forum komunikasi. Berikut adalah beberapa sikap saat orang tua menghadapi pertengkaran anak :
  • Melerai pertengkaran. Memisahkan kedu anak ke tempat yang berbeda, kalau mungkin ke ruangan yang tenang agar masing-masing anak bisa menenangkan diri dan mengekspresikan perasaannya.
  • Menanyakan penyebab pertengkaran. Usahakan agar orang tua menanyakan anak di tempat yang terpisah. Jika sudah tenang, anak bisa ditanyakan dalam satu ruangan. Tapi orang tua harus berperan sebagai moderator dan mengingatkan anak untuk mendengarkan pendapat masing-masing secara bergantian.
  • Mencari solusi terbaik. Setelah kedua anak mendapat kesempatan yang sama untuk mengungkapkan masalah dan perasaan serta pemikirannya, orang tua bisa mulai membantu mencari jalan keluar terbaik

Orang tua harus bisa bersikap terbuka dan tidak memihak kepada siapapun. Dengan demikian anak merasa bebas untuk mengkomunikasikan perasaan dan pemikirannya. Sikap adil sangat diperlukan dalam kondisi ini. Kecenderungan orang tua yang memihak salah satu anak akan memicu masalah lain, misalnya permusuhan antar saudara. 

Berikut ini batasan-batasan ketika orang tua melakukan proses perdamaian :
  • Mengabaikan keinginan orang tua untuk menjadi hakim, yaitu keinginan menilai siapa yang benar dan siapa yang salah. Atau menentukan solusi terbaik dalam masalah ini.
  • Membantu masing-masing anak memahami perasaan anak lainnya. Bimbing mereka untuk membahasakan perasaan dan pemikiran dan pemikiran atas masalah yang terjadi.
  • Membantu anak menemukan solusi terbaik sehingga semua merasa puas. Terbukalah pada berbagai solusi dari anak-anak.
  • Monitor interaksi anak setelah berdamai. Apakah mereka benar-benar berdamai atau sebenarnya masih ada ganjalan di hati masing-masing.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan tidak timbul konflik yang ekstrim. Yang perlu juga diketahui adalah tidak selamanya konflik berakibat buruk. Konflik bisa menjadi pelajaran berharga jika berhasil diselesaikan dengan baik. Dari situ anak akan belajar menyelesaikan masalah, yang pastinya berguna dalam kehidupannya kelak.Konflik juga membuat kedekatan keluarga semakin kuat.

Semoga bermanfaat.