Meningkatnya teknologi pangan dewasa ini menjadikan keragaman cara pengolahan jenis makanan serta pengemasan berbagai bentuk makanan. Semua itu bertujuan agan makanan lebih menarik, tekstur sesuai yang diharapkan, cita rasa lebih baik, dan lebih tahan lama dalam penyimpanannya. Untuk itu dalam pengolahan makanan sering ditambah dengan Bahan Tambahan Pangan (BTP). Bahan Tambahan Pangan yang sering digunakan adalah pewarna, pemanis, pengawet, penguat rasa, antioksidan, pengembang, dan lain sebagainya.
Seiring meningkatnya kebutuhan pangan, seringkali faktor gizi dan keamanan makanan diabaikan. Bahkan tidak jarang pembuat makanan menambahkan bahan berbahaya pada makanan agar tekstur lebih bagus, awet dan menarik, yang biasanya bertujuan untuk menutupi kualitas bahan baku yang jelek atau proses pengolahan yang tidak higinis dan sanitasi yang buruk.
Untuk mencegah pemakaian bahan makanan berbahaya secara terus menerus di masyarakat, dibutuhkan partisipasi masyarakat. Jika masyarakat tidak mau membeli, tentunya bahan makanan tersebut tidak laku. Dengan begitu pasti bahan makanan berbahaya tersebut tidak diproduksi lagi. Selain itu, masyarakat agar mencari tahu dan memahami dampak buruk dari bahan-bahan makanan berbahaya tersebut bagi kesehatan.
Penggunaan bahan makanan berbahaya sepertinya sudah umum di masyarakat. Alasaan mereka memakai bahan makanan berbahaya ini adalah :
- Tidak tahu. Untuk masyarakat yang tidak tahu, tingkat pencegahannya dapat dilakukan dengan cepat. Salah satunya dengan memberikan penyuluhan tentang bahaya dari bahan makanan tersebut apabila dikonsumsi.
- Tidak mau tahu. Untuk masyarakat yang tidak mau tahu, akan lebih sulit. Golongan masyarakat ini sebetulnya tahu bahaya penggunaan bahan-bahan makanan tersebut, tapi tidak peduli.
- Harganya murah.
1. Berbagai Bahan Berbahaya pada Makanan.
Agar konsumen waspada terhadap makanan yang dikonsumsinya, berikut ini beberapa bahan berbahaya pada makanan dan ciri-cirinya :
a. Formalin.
Formalin adalah cairan tidak berwarna dan berbau sangat menusuk yang biasa digunakan sebagai bahan perekat, desinfektan, dan pengawet mayat. Beberapa penyalahgunaan formalin pada pangan diantaranya pada mie basah, tahu, ikan segar, dan ikan asin. Formalin dapat merusak hati, jantung, otak, ginjal, syaraf, dan kanker. Bila tertelan formalin sebanyak 30 ml atau setara dengan 3 sendok makan dapat menyebabkan kematian. Berikut ini contoh makanan berformalin :
- Mie basah berformalin, ciri-cirinya : tidak lengket, lebih mengkilat, bau menyengat khas formalin, tahan lebih dari satu hari pada suhu kamar.
- Tahu berformalin, ciri-cirinya : bau menyengat khas formalin, tidak mudah hancur, tahan lebih dari satu hari pada suhu kamar.
- Ikan berformalin, ciri-cirinya : tidak dihinggapi lalat dan bau menyengat khas formalin.
- Bakso, dengan ciri-ciri : kenyal dan berbau.
- Ayam, dengan ciri-ciri : kenyal dan berbau.
b. Boraks (Bleng).
Boraks adalah bahan kimia berbentuk kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu kamar. Boraks disalahgunakan pada makanan, seperti bakso, cilok, lontong, dan krupuk gendar. Boraks sangat berbahaya bila terhirup, mengenai kulit dan mata, serta tertelan. Akibat yang ditimbulkan dari boraks dapat berupa iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit dan mata, mual, sakit kepala, nyeri perut, kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut, bahkan kematian. Adapun ciri-ciri makanan yang mengandung boraks adalah tekstur makan sangat kenyal, tidak lengket, dan tidak mudah putus. Penggunaan boraks ini banyak ditemukan pada makanan, di antaranya seperti :
- Bakso, dengan ciri-ciri : kenyal dan berwarna putih.
- Mie basah, dengan ciri-ciri : kenyal, berkilap, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
- Lontong. dengan ciri-ciri : kenyal, awalnya gurih, selanjutnya getir.
- Pada krupuk, boraks menjadikan krupuk sangat renyah dan terasa getir.
c. Rhodamin B.
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Berbentuk serbuk kristal merah keunguan yang bila dicampur dalam larutan, akan berwarna merah terang berpendar. Dampak penggunaan Rhodamin B dalam makanan adalah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan, serta kanker hati. Rodhamin B ini banyak ditemukan dalam makanan seperti kue yang berwarna merah, kerupuk berwarna merah, dan terasi, dengan ciri-ciri :
- Warna merah mencolok dan cenderung berpendar.
- Banyak memberikan titik warna karena tidak menyatu.
d. Kuning Metanil (Methanil Yellow).
Kuning Metanil adalah zat warba sintetis berwarna kuning kecokelatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini serig digunakan untuk mewarnai tekstil atau cat. Dampak penggunaan kuning metanil sebagai bahan makanan adalah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, gangguan pada mata, kanker saluran kemih, mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak, dan tekanan darah rendah. Penggunaan kuning metanil ini banyak dijumpai pada makanan, diantaranya seperti mie, kerupuk, gorengan, serta makanan yang mempunyai warna kuning mencolok. Pada umumnya makanan yang mengandung kuning metanil mempunyai ciri-ciri :
- Makanan berwarna kuning mencolok, cenderung berpendar.
- Banyak memberikan titik warna, seperti yang biasa terdapat pada kerupuk.
2. Pengertian Dioksin dan Akibat yang Ditimbulkannya.
Dioksin adalah senyawa yang tergolong karsionogenik. Dampak keracunan dioksin untuk jangka panjang adalah kanker dan aterosklerosis. Pada beberapa kasus hal inilah yang menaikkan angka kematian hingga 46 %. Sumber dioksin bisa dari berbagai materi yang ada di sekitar kita, oleh karena dioksin menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia, karena pengaruh negatifnya sudah dapat dicapai hanya pada dosis yang sangat rendah yaitu beberapa part per trilyun lemak tubuh kita.
Dioksin merupakan senyawa yang mampu mengacaukan sistem hormon, yaitu dengan cara bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga mengubah fungsi dan mekanisme genetis dari sel, dan mengakibatkan pengaruh yang sangat luas yaitu kanker, menurunkan daya tahan daya tahan tubuh, mengacaukan sistem syaraf, keguguran kandungan, dan dapat mengakibatkan cacat kelahiran. Dioksin secara langsung dapat menurunkan sel B dan secara tidak langsung menurunkan jumlah sel T yang berperan dalam sistem imun.Karena mampu mengubah sistem genetika sel, jadi dioksin dapat menyebabkan timbulnya penyakit genetis dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Untuk barang-barang yang terbuat dari kertas atau sejenisnya (misalkan tissue), cara menguji bahan tersebut berdioksin atau tidak sebenarnya cukup mudah. Masukkan barang tersebut ke dalam air, satu jam kemudian perhatikan, jika air rendamannya jadi sangat keruh keputihan itu artinya bahan tersebut tidak aman karena mengandung dioksin atau zat pemutih yang banyak. ita tidak bisa memprediksi seberapa besar kadar kadar dioksinnya, karena pengetesan ini sekedar pengetesan yang sederhana tanpa bantuan alat laboratorium yang canggih.
3. Awas,... Jajanan Anak Mengandung Zat Beracun !
Tidak bosan-bosannya kita harus mengingatkan akan bahayanya jajanan anak yang dijual di sembarang tempat, terutama yang dijajakan di sekolah. Tampilan menarik dengan harga murah, tentu akan menarik perhatian dan minat anak-anak untuk membelinya. Sebagai orang tua, kita mesti berhati-hati dan selalu mengingatkan anak-anak kita supaya selektif dalam menjajakan uang sakunya.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh :
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh :
- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) lewat uji laboratorium mengungkapkan, bahwa 65 % makanan jajanan anak memakai pemanis buatan, seperti sakarin dengan kadar yang tinggi, di atas rata-rata yang diperbolehkan, 18 % memakai pemanis buatan jenis siklamat, dan 47 % memakai pewarna terlarang seperti Rhodamin B dan Methanil Yellow.
- Pengujian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di beberapa sekolah dasar, di beberapa propinsi di Indonesia, menunjukkan, bahwa sekitar 48,2 % es sirop atau es buah dan 62,5 % minuman ringan mengandung bahan berbahaya dan tercemar bakteri patogen. Selain itu, 61,5 % saus sambal dan 56,3 % kerupuk juga tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi oleh manusia karena mengandung zat berbahaya seperti boraks, formalain, siklamat, sakarin, dan benzoat.
Mengkonsumsi zat berbahaya seperti tersebut di atas, dapat menyebabkan penurunan kesehatan terhadap manusia, karena zat-zat tersebut tidak layak masuk ke dalam tubuh manusia. Mengkonsumsi zat-zat tersebut dalam jumlah sedikit akan mengganggu enzim-enzim metabolisme serta mengganggu alat reproduksi pria. Mengkonsumsi dalam jumlah yang banyak atau akumulasi dari zat-zat tersebut dalam tubuh manusia akan mengakibatkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Selain itu juga dapat menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), depresi, sianosis, sampai dengan menyebabkan kanker.
Peran orang tua sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan terhadap anak-anaknya tentang bahaya makanan tersebut, selain itu beritahukan juga kepada anak-anak tentang ciri-ciri jajanan makanan dan minuman yang tidak layak atau tidak boleh dikonsumsi (berbahaya), misalnya :
- Warna makanan cerah, cenderung ngejreng dan berpendar. Makanan seperti ini biasanya mengandung pewarna untuk tekstil.
- Makanan dan minuman terasa pahit di lidah. Berarti makanan dan minuman tersebut menggunakan pemanis buatan yang berlebihan.
- Rasanya sepat dan kenyal. Berarti makanan tersebut mengandung zat pengawet seperti formalin dan boraks.
- Gorengan berwarna gelap dan terasa keras. Berarti minyak yang digunakan sudah tidak layak, dan biasanya dicampur dengan pengawet.
- Tempat berjualan makan dekat dengan tempat sampah, penjual tidak memperhatikan kebersihan, dan makanan atau minuman yang dijajakan dapat saja tercemar mikroba.
- Terdapat helai rambut, potongan kayu, plastik, binatang kecil, atau potongan stapler dalam makanan.
- Penjual tidak menutup makanannya sehingga debu bisa menempel dengan mudah.
Agar anak sehat dan tumbuh secara maksimal, orang tua harus melarang anak jajan sembarangan, untuk itu orang tua harus membiasakan terhadap si anak :
- Biasakan memberikan sarapan sehat kepada anak sebelum berangkat sekolah. Ketika anak terbiasa sarapan di rumah, anak tidak akan membiasakan dirinya jajan sembarangan. Cara ini juga dapat menekan jumlah uang jajan anak.
- Biasakan anak meminum 6 sampai 8 gelas air putih setiap harinya. Air putih sangat penting untuk membersihkan tubuh dari racun atau ampas makanan yang akan dikeluarkan dari tubuh.
- Usahakan membawa bekal dari rumah yang telah anda siapkan terlebih dahulu.
- Biasakan anak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan setiap hari, seperti jeruk, apel, sayur, bayam, dan lain-lain
- Katakan kepada anak untuk tidak membeli makanan sembarang, terutama di sekolah, karena bisa berbahaya untuk kesehatan. Jelaskan pula tentang zat-zat berbahaya tersebut kepada anak, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka.
Demikian penjelasan berkaitan dengan waspadai berbagai bahan berbahaya pada makanan.
Semoga bermanfaat.