Keloid Tidak Berbahaya Tapi Tidak Sedap Dipandang Mata

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Keloid adalah penonjolan di permukaan kulit yang sebelumnya didahului suatu proses seperti taruma (bekas luka), peradangan, dan spontanitas. Keloid merupakan gangguan kulit yang tidak berbahaya, namun mengganggu keindahan karena dalam rentang waktu tertentu dapat membesar dari luka awal.

Keloid bukan disebabkan oleh virus atau kuman. Proses terjadinya bisa digambarkan sebagai berikut, saat luka kulit akan membentuk sel-sel kulit dan jaringan penghubung (fibroblast) untuk memperbaiki kerusakan. Pada kasus keloid terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan dan penghancuran kolagen (komponen utama lapisan kulit dermis yang dibuat oleh sel fibroblast). Saat luka sudah tertutup, pertumbuhan kolagen terus terjadi sehingga menyebabkan penumpukan fibroblast (sel induk yang memproduksi kolagen) yang kemudian membentuk benjolan di jaringan luka. Lokasi munculnya keloid kebanyakan di area pipi, telinga, leher, dada bagian atas, dan bahu.

Keloid dapat muncul pada usia 12 - 50 tahun, karena pada usia tersebut kulit sangat aktif memproduksi kolagen.Namun tidak semua orang mengalami keloid yang sama, karena produksi keloid setiap orang berbeda-beda. Meskipun belum pernah diuji secara medis, seringnya  keloid terjadi pada orang yang memiliki golongan darah A.

Beda keloid dengan scar hipertrofi. Banyak orang yang sulit membedakan antara keloid dan scar hipertrofi. Scar adalah kerusakan jaringan kulit yang menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Scar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : hipertrofi dan hipotrofi. Scar jenis hipertrofi adalah scar dengan tekstur menonjol. sedangkan scar jenis hipotrofi (atrofi) adalah scar yang bernemtuk cekung.

Keloid dan scar hipertrofi memiliki gejala yang hampir serupa. Kedua gangguan kulit ini tidak berbahaya dan memiliki penyebab yang sama. Namun pada scar hipertrofi tonjolan di kulit tidak akan lebih besar dari bekas lika dan dapat mengecil denga sendirinya. Sebaliknya keloid akan menimbulkan tonjolan daging yang besarnya dapat melebihi dari area luka yang dialami pada kulit.

Ciri-ciri umum bentuk keloid :
  • Tekstur daging timbul atau menonjol dengan ketebalan yang beragam.Berwarna kemerahan atau pink.
  • Bila dipencet terasa keras.
  • Dapat membesar dalam kurun waktu setahun.
  • Umumnya tidak nyeri, namun pada orang-orang yang memilik kulit sensitif akan terasa gatal dan nyeri.

Faktor penyebab keloid bermacam-macam, diantaranya :
  • Trauma. Trauma dimaksud adalah bekas luka sayatan, vaksinasi, luka bakar, atau tindik telinga.
  • Peradangan. Peradangan terjadi akibat jerawat atau gigitan.
  • Spontanitas. Dalam hal ini keloid muncul tanpa melalui kejadian apapun atau timbul dengan sendirinya.

Keloid bisa menjadi sesuatu yang mengganggu, apabila muncul di bagian-bagian tubuh yang terbuka. Untuk menghilangkannya ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh pakar kesehatan kulit, antara lain :
  • Injeksi kortikosteroid. Berupa penyuntikan di lokasi keloid. Pada umumnya penyuntikan ini dilakukan secara berulang karena proses injeksi tidak bisa menghilangkan keloid secara instan. Jika keloid berukuran besar, proses ini hanya mapu menipiskan tonjolan keloid.
  • Operasi. Sebenarnya sulit untuk untuk melakukan pengangkatan keloid secara menyeluruh lewat operasi. Pasalnya dengan membuat sayatan baru maka akan menimbulkan keloid baru lagi.
  • Bedah beku (cryosurgery). Menggunakan nitrogen cair. Umumnya teknik ini lebih dianjurkan karena sedikit menyebabkan nyeri. Tapi teknik ini hanya bisa dilakukan pada keloid berukuran kecil.
  • Bedah skapel. Merupakan operasi ringan dengan mengambil keloid dengan menggunakan pisau dan benang khusus.  Namun dengan bedah ini keloid dapat kambuh kembali. Biasanya teknik ini akan dikombinasikan dengan teknik lain.
  • Laser. Merupakan metode yang banyak dilakukan karena tidak merusak jaringan disekitar. Lamanya pengobatan tergantung pada ukuran keloid. Meskipun terapi laser sudah dilakukan, kita harus tetap hati-hati. Perlu dilakukan perawatan seksama agar kulit yang terkena laser tidak infeksi.
  • Pengolesan krim. Krim untuk peredam keloid banyak tersedia di toko obat atau kosmetik. Krim ini mengandung silikon gel. Penggunaan krim hanya dianjurkan untuk keloid berukuran kecil dan sedang.
  • Kompresi. Merupakan pemakaian plester yang mengandung bahan hydroactive polyurethane. plester ini efektif untuk menyamarkan keloid. Cara penggunaannya dengan menempelkan plester dibagian timbulnya keloid selama delapan minggu.

Keloid bisa diantisipasi jika diketahui sejak dini. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengantisipasi terjadinya keloid :
  • Jika mengalami jerawat atau luka kecil yang menyebabkan penonjolan pada daging, sebaiknya diwaspadai. Ada kemungkinan kulit anda termasuk berbakat memiliki keloid.
  • Jika suatu saat mempunyai luka yang lebih besar, segera bawa ke dokter agar tidak menimbulkan keloid berukuran besar.
  • Periksakan gejala keloid pada dokter spesialis kulit sejak dini. Dengan begitu pelebaran keloid pada kulit bisa dicegah.
  • Jangan pernah berharap terapi bisa menghilangkan keloid 100 %. Namun jangan juga putus asa dan tidak melakukan apapun. Walaupun sudah terlanjur membesar, ukuran dan tebal keloid pasti bisa berkurang jika anda rajin dan telaten melakukan terapi atau perawatan.

Demikian penjelasan berkaitan dengan keloid tidak berbahaya tapi tidak sedap dipandang mata.

Semoga bermanfaat.