Santet Dalam Perspektif Islam

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Dalam Islam, santet, tenung, pelet, maupun guna-guna masuk dalam pembahasan sihir. Kata sihir dalam bahasa Arab diambil dari kata sahara, yang artinya akhir waktu malam dan awal terbitnya fajar. 

gambar : dokterghaib.com
Karena pada saat itu bercampur antara gelap dan terang, sehingga sesuatu menjadi tidak jelas atau tidak sepenuhnya jelas. Sedangkan secara istilah Al-Azhari mendifinisikan sihir sebagai perbuatan yang dilakukan dengan mendekatkan diri kepada setan dan meminta bantuan dengannya.

Syaikh Shalih bin Fauzan mengatakan, dinamakan sihir karena terjadi dengan perkara yang sangat tersembunyi yang tidak akan bisa dilihat oleh mata. Yaitu berbentuk jimat-jimat, jampi-jampi, pembicaraan-pembicaraan, atau melalui asap-asap. Sihir memiliki hakekat dan diantaranya berpengaruh terhadap hati dan badan sehingga bisa menyebabkan sakit, terbunuh dan memisahkan antara suami dan isteri.

Pada masa Rasulullah dulu, Rasulullah SAW sendiri pernah disihir oleh seorang Yahudi yang bernama Labid bin Al A'sham. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, "Sesungguhnya Nabi SAW disihir sehingga dikhayalkan padanya bahwa beliau melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya, dan beliau Rasulullah pada suatu hari berkata kepada Aisyah, telah datang padaku dua malaikat, salah satunya duduk di dekat kepalaku dan yang lainnya di dekat kakiku. Salah satu malaikat tersebut berkata kepada yang lain, apa penyakit laki-laki ini (Rasulullah) ? Yang satunya menjawab, terkena sihir. Siapa yang menyihir ? satunya menjawab, Labid bin Al A'sham..."

Praktek perdukunan dan santet sangat berbahaya bagi umat Islam, karena tidak boleh bagi umat Islam melanggar atau melangkahi kuasa Allah.Dalam santet ada sebuah konspirasi antara manusia dengan jin, maka manusia ini (biasanya dukun) akan meminta bantuan kepada jin tersebut untuk melaksanakan hajatnya dalam mencelakai orang lain. Maka dalam Islam hal ini termasuk perilaku syirik karena telah menyekutukan Allah, dan syirik merupakan salah satu dosa besar yang tidak terampunkan. Demikian juga dengan membuat menderita atau bahkan membunuh orang, hal ini juga adalah dosa besar.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari 'Aisyah ra, bahwa ia berkata, saya tanyakan kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, sesungguhnya para dukun itu mengatakan sesuatu kepada kami, dan ternyata apa yang dikatakannya itu benar terjadi". Rasulullah kemudian bersabda,"Kata yang benar itu disambar oleh jin dan kemudian dibisikkan ke telinga pengikutnya. Tapi setiap satu kata yang benar itu dicampur dengan seratus kebohongan".

Rasulullah juga bersabda, "Barang siapa yang datang kepada paranormal (dukun), kemudian bertanya tentang sesuatu dan membenarkan/meyakini apa yang dikatakannya, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari". (HR. Bukhari)

Demikian penjelasan berkaitan dengan santet dalam perspektif Islam.

Semoga bermanfaat.