Asal Usul Topi Dan Sejarah Kaca Mata Dari Masa Ke Masa

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Topi dan kacamata merupakan beberapa dari sekian banyak aksesoris dalam menunjang penampilan. Banyak orang yang merasa kurang percaya diri saat berpenampilan apabila harus meninggalkan topi atau kacamata. Tapi tahukah anda sejak kapan topi dan kacamata dikenal oleh manusia ?

1. Asal Usul Topi.
Sulit menentukan sejak kapan manusia mulai mengenal topi.   Sejak jaman pra sejarah masyarakat telah mengenal alat pelindung kepala yang digunakan untuk melindungi kepala dari gangguan cuaca, yang berbentuk serupa kupluk sederhana. Sedangkan masyarakat yang tinggal di musim dingin diperkirakan telah mengenal alat pelindung kepala yang terbuat dari bulu sejak 100.000 tahun yang lalu. Bila yang dipakai sebagai patokan, apa yang disebut topi itu adalah yang memiliki mahkota dan bagian pinggir, maka banyak peneliti menyebut bahwa pada masa Yunani kuno-lah sebagai cikal bakal ditemukannya topi. Acuannya adalah petasus atau topi dengan pinggir sempit pada patung dewa Yunani, Hermes. Wajar bila kemudian muncul dugaan kalau pada masa itu pria Yunani telah mengenakan topi, khususnya digunakan pada saat mereka melakukan perjalanan. 

Ada juga pendapat lain, topi berasal dari tradisi masyarakat desa kuno di wilayah Eropa dan Asia Kecil. Hal ini dibuktikan dengan adanya topi dari ayaman jerami/anyaman serat tanaman pada patung dewa Mercury. Karena terbuat dari anyaman serat tanaman, maka pada topi sering ditemukan sisa bahan yang mencuat, sisa bahan yang mencuat itulah yang kemungkinan kemudian berkembang menjadi bagian pinggir dari topi.

Dari fungsinya, topi memang lebih berfungsi sebagai pelindung dari gangguan cuaca, dibandingkan fungsi lain seperti sebagai identitas atau sebagai hiasan. Sebagai contoh "shapka" topi bulu milik petani Rusia dan negara-negara sekitarnya berfungsi untuk mengatasi dinginnya salju, atau topi cowboy di Amerika yang berpinggir lebar berfungsi untuk mengatasi sengatan matahari.

2. Sejarah Kacamata.
Kacamata merupakan kebutuhan utama bagi penderita gangguan mata, baik minus maupun plus. Sebenarnya gangguan penglihatan ini sudah ada sejak jaman Mesin Kuno.  Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya lukisan relief yang terpahat di dinding piramida, dimana orang menggunakan semacam kaca pembesar untuk melihat objek kecil. Namun ketika itu belum ada sejarah akurat yang menyebutkan kapan mulai dipakainya lensa tersebut. Baru pada tahun 800 SM orang-orang Yunani menciptakan bola kaca yang diisi air dan diletakkan diatas objek yang akan dilihat. Kemudian di awal tahun Masehi, Kaisar Nero dari Romawi menggunakan cincin emerald untuk membantu penglihatannya dalam membaca dan melihat para gladiator.

Sejak itu para ahli berusaha membuat percobaan-percobaan guna menciptakan alat bantu penglihatan, khususnya untuk orang-orang yang berusia diatas 40 tahun, atau untuk mereka yang memiliki mata bermasalah (mata minus). Salah seorang ilmuwan yang berhasil mempelopori pertama kali adalah fisikawan muslim, Ibnu al Haitham (965 M - 1039 M). Dalam karyanya yang berjudul Kitab al-Manazir (tentang optik), Ibnu al Haitham berhasil menciptakan lensa untuk melihat perbesaran benda dan pembiasan cahaya. Ibu al Haitham mempelajari pembiasan cahaya melewati semua permukaan tanpa warna seperti kaca, udara, dan air. Karena itulah Haitham dikenal sebagai Bapak Optik Dunia. Sejak itu muncul kaca-kaca pembesar yang biasa digunakan orang untuk membaca. Inovasi kaca ini semakin berkembang dari abad ke abad hingga kaca pembesar tersebut mulai dibuat praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

Pada tahun 1268 Roger Bacon, ilmuwan berkebangsaan Inggris mulai merancang ciptaannya, yaitu memperkecil lensa dengan menciptakan kacamata baca dengan satu lensa yang dikaitkan dengan rantai agar tidak jatuh. Disusul kemudian tahun 1275, Marcopolo, pengembara asal Italia mulai menggantungkan kacamata pada telinga yang kemudian ditiru oleh orang-orang China.

Seiring meningkatnya para pengguna kacamata, alat bantu lihat ini mulai banyak dicari, hingga pada tahun 1700 Raja Philip V dari Spanyol mulai mengkampanyekan penggunaan kacamata di lingkungan istana dengan tangkai dari kulit penyu. Sejak saat itu kacamata menjadi mode yang banyak digemari orang. Selanjutnya pada tahun 1790 bentuk kacamata mulai di desain dengan model frame. Inovasi-inovasi ini banyak diciptakan oleh John Issac Hawkins pada tahun 1826 yang mulai menciptakan kacamata berframe seperti model kacamata-kacamata sekarang ini.

Demikian penjelasan berkaitan dengan asal usul topi dan sejarah kaca mata dari masa ke masa.

Semoga bermanfaat.