Kritik : Pengertian, Jenis, Fungsi Dan Tujuan Kritik, Serta Tahapan Kritik

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kritik. Secara etimologi, kata kritik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kritikos” yang berarti dapat didiskusikan, yang berakar dari kata “krenein” yang berarti memisahkan, mengamati, menimbang, dan membandingkan. Orang yang memberi kritik atau membuat sebuah analisis atau pendapat yang tepat disebut “krites” yang sekarang disebut sebagai “kritikus”.

Secara umum, istilah kritik dapat diartikan sebagai sebuah proses analisis dan evaluasi dari suatu kejadian, hasil, benda, dan lain sebagainya untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, serta membuatnya menjadi lebih baik. Kritik juga dapat berarti suatu metode tertulis ataupun lisan untuk menemukan sebuah kesalahan dan kekurangan yang dimiliki untuk memperluas pemahaman ataupun untuk memperbaiki sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, yang seringkali disertai uraian dan pertimbangan baik ataupun buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Suatu kritik yang baik, hendaknya :
  • disampaikan untuk memperbaiki sesuatu, pendapat, atau perilaku seseorang dan bukan didasarkan atas kebencian terhadap orang yang bersangkutan.
  • menyertakan alasan dan bukti-bukti yang kuat serta meyakinkan, sehingga pihak yang dikritik itu menyadari kesalahannya.
  • menggunakan bahasa dan kalimat yang efektif, sehingga inti permasalahan dapat ditangkap dengan mudah oleh pihak yang dikritik.
  • disampaikan dengan pilihan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan, sopan, dan bijaksana, tetapi tetap tidak mengurangi ensensi kritiknya.

Baca juga : Kritik Sastra

Jenis Kritik. Kritik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut :

1. Tujuan.
Berdasarkan tujuannya, kritik terdiri dari :
  • kritik penilaian, merupakan jenis kritik yang bertujuan untuk menimbang baik buruknya suatu hal dengan mencari dan menentukan nilai.
  • kritik pemaknaan, merupakan jenis kritik yang bertujuan untuk pemahaman makna dengan menganalisis, mengidentifikasi, dan mengevaluasi.
  • kritik induktif, merupakan jenis kritik yang mengurai karya berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif.
  • kritik destruktif, merupakan jenis kritik yang bertujuan untuk menghancurkan sasaran kritik.
  • kritik konstruktif, merupakan jenis kritik yang bertujuan untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk memperbaiki sebuah karya atau kebijakan.
  • kritik judicial, merupakan jenis yang didasakan pada pemikiran bahwa kritik ditujukan sebagai dasar dalam sebuah keadilan.

2. Bentuk.
Berdasarkan bentuknya, kritik terdiri dari :
  • kritik teoritis, merupakan jenis kritik yang berkaitan dengan gagasan baik yang menjadi dasar sebuah karya, praktik, ataupun kebijakan), koherensi atau kebermaknaan suatu teori validitas tujuannya, serta berkaitan dengan batasan sudut pandang yang coba ditawarkannya.
  • kritik praktik, merupakan jenis kritik yang berkaitan dengan penilaian tentang apakah sesuatu yang menjadi obyek yang dikritik dapat “bekerja atau tidak bekerja” dalam kehidupan sehari-hari.

3. Asal.
Berdasarkan asalnya, kritik terdiri dari :
  • kritik akademik, merupakan jenis kritik yang berfokus pada hal akademik, serta tunduk pada peraturan penulisan baku dan mencoba untuk mematuhi kaidah penulisan yang ketat.
  • kritik non akademik, merupakan jenis kritik yang bersifat umum dan universal, serta tidak terikat pada kaidah penulisan, namun tetap baku.

4. Orientasi.
Berdasarkan orientasinya, kritik terdiri dari :
  • kritik obyektif, merupakan jenis kritik yang memandang suatu hal yang dijadikan sebagai obyek kritik sebagai sesuatu yang mandiri, bebas, dan otonom dari hal yang melatar belakanginya.
  • kritik mimetik, merupakan jenis kritik yang memandang suatu hal yang dijadikan sebagai obyek kritik sebagai tiruan, representasi alam, maupun kehidupan atau cerminan yang ada di masyarakat.
  • kritik pragmatik, merupakan jenis kritik yang memandang suatu hal yang menjadi obyek kritik sebagai sarana untuk membangkitkan suatu efek tertentu.
  • kritik ekspresif, merupakan jenis kritik yang memandang suatu hal yang menjadi obyek kritik sebagai luapan atau ungkapan perasaan pembuatnya sendiri.

5. Target.
Berdasarkan targetnya, kritik terdiri dari :
  • kritik pribadi, merupakan jenis kritik yang disampaikan oleh seorang kritikus secara pribadi kepada pihak yang dikritiknya.
  • kritik publik, merupakan jenis kritik yang disampaikan kepada publik dengan tujuan mendapatkan perhatian media massa dan masyarakat.

Selain jenis kritik yang didasarkan pada hal tersebut di atas, kritik yang berkaitan dengan suatu karya seni atau karya sastra dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • kritik populer (popular criticism), merupakan jenis kritik yang ditujukan untuk konsumsi massa atau umum. Tanggapan yang disampaikan biasanya bersifat umum, lebih pada pengenalan atau publikasi sebuah karya seni atau karya sastra kepada masyarakat luas.
  • kritik jurnalistik (journalism criticism), merupakan jenis kritik yang penulisannya secara terbuka melalui media massa dan penulisannya merujuk ke dalam kaidah jurnalistik.
  • kritik keilmuan (scholarly criticism), merupakan jenis kritik yang bersifat akademis yang biasanya berwawasan pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan yang tinggi dalam menilai atau menanggapi sebuah karya seni atau karya sastra, dan biasanya berdasarkan teori-teori tertentu.
  • kritik pendidikan (pedagogical criticism), merupakan jenis kritik yang bertujuan untuk mengangkat atau meningkatkan kualitas karya seni atau karya sastra berdasarkan pendidikan.


Fungsi dan Tujuan Kritik. Kritik yang disampaikan memiliki fungsi dan tujuan. Secara umum, fungsi dari dari kritik adalah :
  • untuk mendeteksi dan mengetahui kelemahan atau kekurangan dari suatu kinerja, sehingga dapat memperbaikinya untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Sedangkan tujuan dari kritik adalah :
  • untuk meningkatkan suatu kinerja supaya dapat memberikan hasil yang maksimal. Dengan kata lain, suatu kritik bertujuan untuk memperbaiki dan membangun.


Tahapan Kritik. Secara umum, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh seorang pengkritik (kritikus) dalam menyampaikan sebuah kritik, sehingga kritik yang diberikan bersifat baik dan membangun, yaitu :

1. Mendeksripsikan.
Tahap ini merupakan tahap awal dari proses mengkritik, di mana kritikus berusaha untuk menemukan, mencatat atau mendeskripsi segala sesuatu yang dilihat (baik itu suatu kebijakan, karya, dan lain sebagainya) secara apa adanya, tanpa berusaha melakukan analisis ataupun mencoba untuk mengambil kesimpulan.

2. Menganalisis.
Dalam tahap ini, seorang kritikus akan menelusuri obyek yang dikritik (baik itu suatu kebijakan, karya, dan lain sebagainya) berdasarkan struktur formal ataupun unsur-unsur pembentuknya.

3. Menafsirkan atau interpretasi.
Dalam tahap ini, seorang kritikus menafsirkan atau menginterpretasikan makna dari obyak yang dikritik, di antaranya meliputi tema atau masalah yang dikedepankan. Dalam menafsirkan obyek yang dikritik akan sangat dipengaruhi oleh sudut pandang dan wawasan dari seorang kritikus.

4. Evaluasi atau menilai.
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dari proses mengkritik, di mana seorang kritikus memberikan penilaian terhadap obyek yang dikritiknya.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kritik, jenis, fungsi dan tujuan kritik, serta tahapan kritik.

Semoga bermanfaat.