Rekonsiliasi Bank

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Rekonsiliasi Bank. Secara umum, rekonsiliasi bank dapat diartikan sebagai proses untuk menyesuaikan antara informasi catatan menurut bank dan menurut perusahaan. Rekonsiliasi bank juga dapat berarti :
  • kegiatan untuk merinci perbedaan transaksi antara bank dan perusahaan.
  • daftar atau jumlah transaksi yang menyebabkan saldo kas di laporan bank berbeda dengan saldo kas pada pembukuan perusahaan. 

Selain pengertian tersebut, banyak ahli telah juga mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Munandar, berpendapat bahwa rekonsiliasi bank adalah kewajiban yang dilakukan perusahaan dalam mencari sebab-sebab ketidak-samaan antara saldo simpanan menurut laporan catatan bank dengan saldo yang dimiliki perusahaan.
  • Haryono Yusup, berpendapat bahwa rekonsiliasi bank adalah proses untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perbedaan antara catatan perusahaan dengan laporan bank dan menentukan jumlah saldo rekening giro yang sesungguhnya pada suatu saat tertentu.
  • Donald F. Kiso, berpendapat bahwa rekonsiliasi bank adalah suatu skedul informasi yang menjelaskan setiap perbedaan antara catatan bank dan catatan kas nasabah. 

Faktor Penyebab Rekonsiliasi Bank. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab dari rekonsiliasi bank. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
  • deposit in transit. Terjadinya perbedaan antara catatan kas bank dan perusahaan, biasanya disebabkan oleh setoran dalam perjalanan atau disebut dengan deposit in transit. Dalam hal ini, perusahaan sudah mencatat setoran dana akhir bulan, sementara bank mencatatnya pada bulan berikutnya.
  • piutang wesel. Piutang wesel berupa pengiriman sejumlah dana yang dilakukan menggunakan jasa bank. Piutang ini menjadi piutang klien dan menggunakan surat perjanjian serta melibatkan penjaminan aset apabila timbul masalah pembayaran di waktu yang akan datang. Piutang wesel pada umumnya mempunyai masa tidak lebih dari satu tahun.
  • outstanding check. Outstanding check yang masih beredar membuat terjadinya perbedaan pencatatan karena perusahaan sudah melakukan pencatatan tetapi pihak bank belum. Hal ini bisa terjadi karena pihak penerima cek belum mencairkan dananya ke bank.
  • beban dan pendapatan. Beban administrasi dan biaya pelayanan juga dapat menyebabkan adanya rekonsiliasi. Ketika perusahaan belum mencatat pendapatan bunga, hal tersebut bida menimbulkan terjadinya perbedaan pencatatan sehingga butuh untuk dicek dan disesuaikan.
  • kesalahan pencatatan. Faktor kesalahan pencatatan sering menjadi penyebab dilakukan rekonsiliasi.
  • kredit bank. Rekonsiliasi dapat disebabkan karena adanya kredit bank berupa deposito dan penangihan. Transaksi ini bisa diketahui melalui rekening koran yang dikirimkan oleh bank dan perusahaan. 
  • non sufficient fund. Non sufficient fund merupakan kondisi di mana suatu perusahaan tidak mempunyai dana yang cukup sehingga tidak memungkinkan bagi bank untuk mencairkan dana perusahaan. Perusahaan mungkin telah mencatat sebagai pengeluaran cek sementara bank bank tidak melakukan pencatatan karena tidak ada dana yang disetorkan.

Tujuan Rekonsiliasi Bank. Setiap perusahaan wajib untuk melakukan rekonsiliasi bank dalam pembuatan laporan keuangan. Pada umumnya, tujuan dari rekonsiliasi bank adalah untuk mencocokkan antara transaksi yang telah dilakukan  oleh perusahaan dengan catatan yang dilakukan oleh bank dalam rekening koran yang dimiliki bank. Secara lebih terperinci, tujuan dari rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut :
  • mengecek ketelitian pencatatan. Dalam rekonsiliasi, perusahaan harus mencocokkan catatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dan catatan dari bank melalui rekening koran. Dengan demikian, perusahaan dapat mengecek apakah terjadi kekeliruan dalam pencatatan atau tidak.
  • mendeteksi kecurangan. Rekonsiliasi dapat mendeteksi adanya kecurangan sejak dini. Kecurangan dalam akuntansi bisa berupa transaksi fiktif, pencatatan yang tidak sesuai, serta bentuk kecurangan lainnya di luar kepentingan perusahaan.
  • kontrol keuangan. Dengan rekonsiliasi suatu perusahaan melakukan kontrol terhadap dana yang digunakan, apakah sudah melewati batas atau belum.
  • validasi informasi. Rekonsiliasi dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan crosscheck terhadap arus keluar masuknya dana perusahaan.
  • memeriksa selisih kurs. Adanya rekonsiliasi dapat memastikan ketepatan laporan keuangan terutama yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dengan memakai valuta asing.

Proses Rekonsiliasi Bank. Dalam proses rekonsiliasi bank, biasanya bank mengirimkan laporan atau statement mengenai informasi transaksi penyetoran dan pengambilan secara berkala oleh perusahaan dalam periode tertentu. Laporan tersebut dilengkapi dengan bukti pelengkap seperti cek bank. Dengan adanya laporan tersebut kedua belah pihak dapat mengetahui apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam pencatatan antara perusahaan dan bank. Secara lebih terperinci, tahapan dalam proses rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut :
  • membuat jurnal penyesuaian untuk setiap transaksi yang umumnya dicatat oleh bank pada akhir bulan. Transaksi yang telah dibukukan oleh bank pada akhir atau di tanggal ujung bulan, antara lain pendapatan bunga, pajak bunga, serta biaya administrasi bank.
  • melakukan identifikasi adanya transaksi layaknya beberapa cek, seperti outstanding, deposit in transit, dan lain-lain kemudian dibuat jurnal penyesuaiannya.
  • ekstrak semua jurnal transaksi bank pada semua sistem kemudian format ke dalam file excel atau csv sesuai standar laporan.
  • ekstrak transaksi bank dalam sebuah rekening koran ke dalam format excel lalu jadikan satu workbook dengan jurnal transaksi bank tersebut di atas.
  • cek serta bandingkan total transaksi atara jurnal bank maupun rekening koran. Agar mempercepat proses dapat menggunakan formula match dalam ms.excel. 
  • pastikan saldo akhir saat pengecekan bank dan juga untuk laporan keuangan atau neraca sama dengan saldo akhir bank pada rekening koran.
  • Jika sudah dilakukan langkah tersebut di atas, maka dapat dibandingkan angka-angka yang ada apakah sama dengan bank atau tidak. Jika tidak sama, berarti sebaiknya lakukan jurnal penyesuaian dan lihat di bagian mana pada catatan keuangan perusahaan yang berbeda dengan pihak bank.

Mengerjakan rekonsiliasi bank membutuhkan kehati-hatian dan juga ketelitian. Untuk bisa membuat rekonsiliasi laporan bank maka kesalahan yang ada harus dicek kembali serta dibenahi. 

Demikian penjelasan berkaitan dengan rekonsiliasi bank.

Semoga bermanfaat.