Pengertian Depresiasi (Penyusutan), Karakteristik, Faktor Yang Mempengaruhi, Serta Metode Perhitungan Depresiasi (Penyusutan)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Depresiasi atau Penyusutan. Istilah depresiasi atau penyusutan dalam ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai suatu metode pengalokasian harga perolehan aset setelah dikurangi dengan nilai sisa yang dialokasikan pada periode yang menerima manfaat dari aset tetap tersebut. Penerapan depresiasi atau penyusutan akan mempengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.

Sedangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor : 17, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan depresiasi atau penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang bisa disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan pada pendapatan baik secara langsung atau tidak langsung.

Data yang Diperlukan Untuk Menghitung Depresiasi atau Penyusutan. Untuk dapat menghitung biaya depresiasi atau penyusutan per periode, diperlukan data-data sebagai berikut :
  • nilai atau harga perolehan aktiva tetap (harga barang + biaya-biaya yang menyertainya).
  • harga buku aktiva tetap (harga perolehan - akumulasi penyusutan aktiva tetap).
  • umur ekonomis aktiva tetap, yaitu batas waktu penggunaan barang atau perkiraan usia barang.
  • nilai residu atau nilai sisa, yaitu estimasi jumlah yang akan diterima pada saat aktiva tersebut dijual atau ditarik dari penggunaannya, atau perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya.
  • metode penyusutan.

Pengertian Depresiasi atau Penyusutan Menurut Para Ahli. Depresiasi atau penyusutan pada hakekatnya merupakan suatu pengurangan nilai harta tetap atas nilai belinya. Banyak ahli telah juga mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan depresiasi atau penyusutan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Haryono Yusuf, berpendapat bahwa depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara rasional dan sistematis.
  • Sofyan Harahap, berpendapat bahwa depresiasi adalah pengalokasian harga pokok aktiva tetap selama masa penggunaannya, atau dapat juga dikatakan sebagai biaya yang dibebankan terhadap produk yang merupakan akibat dari penggunaan aktiva tetap tersebut dalam proses produksi.
  • Zaki Baridwan, berpendapat bahwa depresiasi adalah sebagian harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya dalam setiap periode akuntansi tertentu.
  • Dwi Martani, berpendapat bahwa depresiasi adalah metode pengalokasian biaya tetap untuk menyusutkan nilai aset secara sistematis selama periode manfaat aset tersebut.
  • Surya, berpendapat bahwa depresiasi adalah alokasi jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat yang estimasi. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut dikurangi dengan estimasi nilai sisa (salvage value) aset tersebut pada akhir masa manfaatnya.
  • Herry, berpendapat bahwa penyusutan adalah alokasi secara periodik dan sistematis dari harga perolehan aktiva selama periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva yang bersangkutan. 
  • Kleso, Weygant, dan Warfield, berpendapat bahwa depresiasi adalah suatu proses akuntansi yang bertujuan untuk mengalokasikan biaya aset berwujud menjadi biaya yang secara sistematis dan nasional terhadap periode yang diharapkan dapat memanfaatkan penggunaan aset tersebut. 

Karakteristik Depresiasi atau Penyusutan. Terdapat beberapa karakteristik dari depresiasi atau penyusutan aktiva tetap, beberapa diantaranya adalah :
  • depresiasi atau penyusutan merupakan penurunan nilai aset tetap kecuali tanah, yang bersifat tetap.
  • depresiasi atau penyusutan merupakan suatu proses yang terjadi secara bertahap dan berkesinambungan terhadap berkurangnya nilai aset, baik karena penggunaan aset atau karena berakhirnya waktu penggunaannya.
  • depresiasi atau penyusutan bukan merupakan proses penilaian aset tetapi adalah proses pengalokasian biaya suatu aset untuk masa penggunaan efektifnya.
  • depresiasi atau penyusutan mengurangi nilai buku dan bukan nilai pasar aset.
  • depresiasi atau penyusutan digunakan hanya untuk aktiva tetap berwujud saja, tidak digunakan untuk aset tidak berwujud atau perlengkapan yang sekali pakai.

Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi atau Penyusutan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya depresiasi atau penyusutan. Beberapa ahli menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi atau penyusutan, diantaranya adalah :

1. Zaki Baridwan.
Zaki Baridwan menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban depresiasi atau penyusutan dalam setiap periode, yaitu :
  • harga perolehan (cost), yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul serta biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aset dan menempatkannya agar dapat digunakan.
  • nilai sisa (residu), yaitu jumlah yang diterima jika aset tersebut dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aset tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual atau menukarnya.
  • taksiran umur kegunaan (masa manfaat) dari aset, yang dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut dalam reparasi. 

2. Nayla.
Nayla menyebutkan bahwa depresiasi atau penyusutan terjadi dikarenakan tiga kondisi dari aset tetap, yaitu :
  • digunakan selama lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi.
  • digunakan untuk keperluan kegiatan operasional perusahaan, kegiatan produksi perusahaan, dan kegiatan mengambil keuntungan perusahaan.
  • dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi perusahaan, tapi memiliki suatu masa manfaat atau keuntungan yang  terbatas.

3. Herry.
Herry menyebutkan bahwa untuk memperoleh besarnya beban penyusutan periodik secara tepat ada empat faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
  • nilai perolehan aset (asset cost).
  • nilai residu atau nilai sisa (residual orsalvage value).
  • umum ekonomis (economic life).
  • pola pemakaian (pattern of use).

Metode Perhitungan Depresiasi atau Penyusutan. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menghitung depresiasi atau penyusutan. Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung depresiasi atau penyusutan adalah Metode Garis Lurus (Straight Line Method), dengan rumus perhitungan :
  • BP = (BAT - NS) : UMA (tahun)
keterangan :
- BP : Biaya Penyusutan.
- BAT : Biaya Aktiva Tetap.
- NS : Nilai Sisa.
- UMA : Umur Manfaat Aset.

Selain metode perhitungan tersebut, masih terdapat beberapa metode perhitungan yang lain yang digunakan, diantaranya :

1. Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method).
Metode Beban Menurun merupakan metode penyutan dipercepat, di mana menyediakan  biaya penyusutan lebih tinggi pada tahun awal dan beban rendah pada periode berikutnya. Metode Beban Menurun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • Metode Jumlah Angka Tahun. Perhitungan depresiasi atau penyusutan ini menggunakan fraksi dengan pembilang satu tahun (5+4+3+2+1 = 15) dan jumlah tahun menjadi penyebut. Dalam metode ini, pembilang berkurang dari tahun ke tahun dan penyebutnya tetap (5/15, 4/15, 3/15, 2/15, dan 1/5).
  • Metode Saldo Menurun. Metode ini menggunakan biaya depresiasi atau penyusutan dalam presentase dalam bentuk kelipatan ganda dari Metode Garis Lurus. Misalnya : tingkat salso menurun berganda untuk aset 10 tahun akan menjadi 20 % (dua kali biaya garis lurus, yaitu 1/10 atau 10 %, dan seterusnya).

2. Metode Aktivitas.
Metode Aktivitas mengasumsikan depresiasi atau penyusutan sebagai fungsi dari produktivitas atau penggunaan dan bukan dari segi berlalunya waktu. Metode Aktivitas memiliki kelemahan, yaitu tidak tepat digunakan pada situasi penyusutan berdasarkan waktu dan bukan aktivitas. Depresiasi atau penyusutan dengan Metoda Aktivitas dihitung dengan rumus : 
  • BP = ((BAT - NS) x LAD) : UMA
keterangan :
- BP : Biaya Penyusutan.
- BAT : Biaya Aktiva Tetap.
- NS : Nilai Sisa.
- UMA : Umur Manfaat Aset.
- MPD : Lama Aset Digunakan

3. Metode Depresiasi Khusus.
Terdapat dua metode khusus yang bisa diterapkan, apabila perusahaan tidak bisa menentukan biaya depresiasi atau penyusutan dengan menggunakan metode-metode yang lain, yaitu :
  • Metode kelompok atau gabungan. Metode ini sering digunakan pada aktiva yang cukup homogen dan memiliki fungsi yang hampir sama.
  • Metode campuran dan kombinasi. Metode ini digunakan sesuai dengan keinginan akuntan.

Depresiasi atau penyusutan sering dipandang sebagai kerugian dalam nilai perhitungan, tetapi bagi seorang akuntan yang memahami laporan keuangan, depresiasi atau penyusutan dipandang sebagai alat untuk alokasi biaya.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian depresiasi (penyusutan), karakteristik, faktor yang mempengaruhi, seta metode perhitungan depresiasi (penyusutan).

Semoga bermanfaat.