Fundamental, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bersifat dasar (pokok), mendasar. Fundamental dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menggambarkan berbagai hal, kegiatan, dan prinsip yang sangat penting dan mempengaruhi sifat dasar dari hal lain atau merupakan elemen terpenting pada berbagai bidang.
Istilah fundamental digunakan dalam banyak hal dan banyak bidang. Misalnya, pengertian fundamental yang merujuk pada suatu prinsip merupakan suatu pernyataan yang mengandung kebenaran umum atau dasar realitas. Istilah fundamental biasanya juga digunakan dalam hal yang berhubungan dengan landasan pokok sebuah ideologi. Selain itu, istilah fundamental oleh banyak orang dikaitan juga dengan bidang sosiologi, ekonomi, bisnis dan keuangan.
1. Dalam Sosiologi.
Dalam ilmu sosiologi, fundamental diartikan sebagai sesuatu yang sifatnya mendasar atau prinsip-prinsip yang berlaku dalam kehidupan sosial. Misalnya :
- fundamental sering dikaitkan dengan suatu paham yang memperjuangkan sesuatu secara radikal, yaitu perasaan yang positif terhadap sesuatu secara ekstrim sehingga membuat seseorang membelanya secara mati-matian bahkan cenderung membabi buta.
- ideologi Pancasila merupakan falsafah hidup yang fundamental bagi bangsa Indonesia.
2. Dalam Ekonomi dan Bisnis.
Dalam ilmu ekonomi, fundamental diartikan sebagai segala hal yang menjadi dasar dan merupakan elemen penting dalam aktivitas ekonomi. Yang termasuk dalam segala hal tersebut diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, defisit anggaran, defisit anggaran berjalan, dan lain-lain. Dalam dunia ekonomi dan bisnis, dikenal suatu istilah "analisis fundamental" dan "fundamental saham".
Pengertian Analisis Fundamental. Analisis fundamental adalah metode analisis dalam pasar modal yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan, yang mengacu pada berbagai informasi perekonomian, seperti :
Selain itu, analisis fundamental juga dapat diartikan sebagai suatu metode yang digunakan oleh trader untuk memprediksi perilaku harga di pasar mata uang, yang didasarkan pada :
- situasi ekonomi dunia yang sedang berkembang.
- data statistik tentang perkembangan sektor industri industri ekonomi tertentu, yang dirilis oleh beberapa negara maju.
- berita politik dan keuangan yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap harga.
dengan mengacu pada informasi yang dianalisis, kesimpulan yang dapat diambil adalah berupa potensi arah pergerakan harga di pasar mata uang.
Pengertian tentang analisis fundamental tersebut juga banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Darmadji, menyebutkan bahwa analisis fundamental adalah salah satu cara untuk melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator yang terkait dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan hingga berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan.
- Suad Husnan, menyebutkan bahwa analisis fundamental adalah analisis memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Model ini sering disebut dengan share price forecasting model dan sering difungsikan dalam pelatihan analisis sekuritas.
- Jumayanti, menyebutkan bahwa analisis fundamental adalah analisis yang mempelajari brosur atau data perusahaan, penjualan, kekayaan, pendapatan, produk dan penyerapan pasar, evaluasi manajemen perusahaan, membandingkan dengan pesaingnya dan memperkirakan nilai instrinsik dari saham perusahaan tersebut.
Dari pengertian tentang analisis fundamental yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental merupakan suatu analisis yang difungsikan untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor internal dan faktor eksternal sehingga mampu memperoleh taksiran harga saham.
Faktor-Faktor Analisis Fundamental. Terdapat beberapa faktor dalam analisis fundamental, yaitu :
- nilai intrinsik.
- nilai pasar.
- likuiditas saham.
Nilai pasar terdiri dari beberapa faktor diantaranya :
- Return On Assets (ROA), yaitu perbandingan keuangan yang terkait dengan potensi keuntungan mengukur kekuatan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset, dan juga modal saham spesifik.
- Return On Investment (ROI), yaitu perbandingan uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah yang diinvestasikan.
- Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang sahan perusahaan tersebut.
- Book Value (BV), yaitu modal bersih suatu perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang diedarkan.
- Debt to Equity Ratio (DER), yaitu perbandingan yang membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas.
- Devidend Payout Ratio (DPR), yaitu perbandingan seberapa banyak laba perusahaan yang dibagi menjadi deviden kepada para pemegang saham.
- Price Earning Ratio (PER), yaitu metode yang digunakan untuk menghitung harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan.
- Devidend Yield, yaitu jumlah deviden tahunan dari suatu perusahaan yang dinyatakan dalam persentase dari harga pasar terakhir dari saham perusahaan tersebut.
Pengertian Fundamental Saham. Fundamental saham merupakan hal dasar yang terkait dengan perusahaan yang menerbitkan sahamnya di bursa efek. Dalam melakukan analisis terhadap suatu perusahaan, investor biasanya akan melakukannya berdasarkan dua komponen utama, yaitu :
- Earning per Share (EPS), yang dirumuskan sebagai berikut : EPS = Earning /Jumlah lembar saham. Yang dimaksud dengan earning adalah penghasilan dalam waktu periode terhitung. Jumlah lembar saham adalah jumlah keseluruhan lembar saham perusahaan.
- Price Earning Ratio (PER), yaitu perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan dalam satu tahun. di mana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten dalam satu tahun.
Dua komponen tersebut digunakan karena dapat difungsikan untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham.
Secara spesifik, fundamental perusahaan terletak pada laporan keuangannya, yang memiliki banyak poin yang harus dinilai untuk mengetahui bagaimana fundamental dari perusahaan tersebut, diantaranya adalah laba/rugi, aset, hutang (liabilitas), ekuitas (modal), laporan perubahan modal, dan arus kas.
Semoga bermanfaat.