Pengertian Aliansi, Bentuk Dan Proses Pembentukan Aliansi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Aliansi, secara umum dapat diartikan sebagai hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aliansi diartikan sebagai ikatan antara dua negara atau lebih dengan tujuan politik. 

Dalam praktek, istilah aliansi mempunyai banyak arti. Aliansi dapat diartikan sebagai :
  • persekutuan antara individu, kelompok atau organisasi yang mempunyai sumber daya dan terlibat aktif dalam menjalankan tugas dan fungsi tertentu.
  • sebuah nota kesepakatan baik secara formal ataupun informal yang bertujuan untuk melindungi diri dari suatu ancaman yang datang dari pihak eksternal ataupun dari pihak internal.
  • gabungan antara dua atau lebih kelompok dengan tujuan agar masing-masing dapat mencapai tujuannya dengan lebih baik  karena adanya kerja sama yang saling menguntungkan.

Dalam hubungan internasional, aliansi diartikan sebagai kerja sama antara dua atau lebih negara atau organisasi/kelompok tertentu dalam ruang lingkup internasional, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan lain-lain dalam rentang waktu tertentu sebagaimana yang telah disepakati. 

Pengertian Aliansi Menurut Para Ahli. Menurut Hutt, aliansi sebagai strategi utama yang banyak digunakan oleh berbagai kelompok atau organisasi. Kerja sama aliansi berguna bagi kelompok atau organisasi dalam memperoleh kompetensi baru, melindungi keunggulan sumber daya yang dimiliki, serta memperkecil resiko. Selain pendapat dari Hutt tersebut, beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan aliansi, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Rich, berpendapat bahwa aliansi adalah hubungan kooperatif antara dua atau lebih organisasi independen, untuk mencapai tujuan keuntungan bisnis bersama selama aliansi secara ekonomis memungkinkan.
  • Joseph Nye, berpendapat bahwa aliansi adalah pengaturan formal atau informal antara negara-negara berdaulat, biasanya untuk memastikan keamanan secara timbal balik.
  • Elmuti dan Kathawala, berpendapat bahwa aliansi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis yang berkerja sama untuk mencapai tujuan yang signifikan secara strategis yang saling menguntungkan.
  • Griffiths dan Terry, berpendapat bahwa aliansi adalah suatu kesepakatan antara dua atau lebih negara untuk bekerja sama dalam masalah keamanan secara timbal balik. Maksudnya adalah aliansi merupakan kesepakatan, baik formal atau non formal, dalam konteks keamanan dan pertahanan agar dapat mempertahankan diri dari ancaman negara lain. 
  • Jack C. Plano dan Roy Olton, berpendapat bahwa aliansi adalah perjanjian untuk saling mendukung secara militer jika salah satu negara penandatangan perjanjian diserang oleh negara lain. Aliansi ditujukan untuk memajukan kepentingan bersama di antara negara anggota.

Bentuk Aliansi. Berdasarkan visi dan fungsi anggotanya, suatu aliansi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
  • Aliansi Taktis, pada umumnya menunjuk pada sekutu jauh atau lingkar luar yang seringkali tidak terlibat langsung dalam kegiatan aliansi. Anggota aliansi taktis tergabung dalam kelompok kerja pendukung (supporting unit) dan kelompok kerja basis (ground work) yang bertugas membantu penyediaan sarana, logistik, data dan kader yang dibutuhkan oleh lingkar inti.
  • Aliansi Strategis, pada umumnya menunjuk pada sekutu dekat atau lingkar dalam/inti. Aliansi strategis merupakan  hubungan antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang sama dan melindungi para anggota aliansi dari berbagai ancaman bahaya yang menghalangi tujuan para aliansi. Kelompok yang berada dalam aliansi strategis berperan sebagai pendiri, penggagas, penggerak utama, menentukan, serta mengendalikan arah kebijakan aliansi yang dibentuk. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung.

Contoh sederhana dari aliansi taktis dan aliansi strategis adalah dalam sebuah perusahaan. Yang bertindak sebagai aliansi taktis adalah pihak-pihak (seperti keluarga atau teman pengusaha) yang ikut mempromosikan produk perusahaan, penyedia bahan baku dan bahan-bahan lainnya, serta distributor yang akan menyalurkan produk hasil perusahaan. Sedangkan yang bertindak sebagai aliansi strategis adalah pihak penggagas ide produk dan pelaksananya, termasuk juga pemilik perusahaan.

Proses Pembentukan Aliansi. Untuk mendapatkan bentuk aliansi yang solid, terdapat beberapa langkah yang mesti diikuti dalam proses pembentukan aliansi. Secara umum, proses pembentukan aliansi adalah sebagai berikut :
  • menentukan tujuan utama yang menjadi agenda aliansi.
  • mengidentifikasi stakeholders, dan memetakan berbagai pihak yang berpotensi menjadi pendukung dan penentang agenda aliansi.
  • menentukan dan menyepakati visi bersama serta misi yang diperlukan untuk mencapai visi.
  • melakukan mobilisasi terhadap sumber daya yang dibutuhkan aliansi.
  • menjelankan pekerjaan sesuai dengan rencana secara sistematis dan konsisten.

Aliansi dapat terjadi di antara dua atau lebih negara atau biasa disebut dengan aliansi antar negara, contohnya : SEATO (organisasi pertahanan negara-negara asia tenggara), NATO (organisasi pertahanan negara-negara atlantik utara), Pakta Warsawa (organisasi pertahanan negara-negara eropa timur), ANZUS (organisasi pertahanan negara Australia, New Zealand, dan Amerika Serikat), dan lain-lain. Aliansi juga dapat terjadi di antara dua atau lebih perusahaan atau biasa disebut dengan aliansi dalam bisnis, contohnya : bergabungnya beberapa produsen kendaraan bermotor dalam hal pemasaran. 

Semoga bermanfaat.