Struktur sosial dapat diartikan sebagai tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat. Soerjono Soekanto menyebutkan bahwa struktur sosial merupakan hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial. Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, penempatan posisi yang aktual dalam struktur sosial tersebut tidak diberlakukan secara mutlak dan untuk selamanya. Oleh karena struktur sosial hanya mencerminkan pandangan hidup masyarakat pada waktu tertentu.
Status dan Peranan Struktur Sosial. Dalam struktur sosial dikenal adanya dua konsep penting, yaitu status dan peranan. Menurut Ralph Linton, yang dimaksud dengan :
- status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban.
- peranan adalah aspek dinamis dari status seseorang.
Selanjutnya Ralph Linton mengklasifikasikan status menjadi dua jenis, yaitu :
Menurut Soerjono Soekanto, bahwa status dan peranan mempunyai arti penting dalam pola-pola hubungan timbal balik individu dan masyarakat. Status dan peranan merupakan unsur-unsur baku dalam sistem lapisan. Dengan status tertentu, seseorang memiliki hak dan kewajiban yang mengarahkan pola-pola perilakunya agar sesuai dengan pola hubungan atau norma yang ditentukan dari status tersebut.
Sedangkan menurut Robert K. Merton, bahwa dalam struktur sosial terdapat beberapa peran yang terkait, yang disebut sebagai perangkat peran atau role set. Perangkat peran adalah pelengkap hubungan peran yang dimiliki oleh seseorang karena menduduki suatu status sosial tertentu.
Fungsi Struktur Sosial. Pada umumnya dalam sebuah struktur sosial terdapat perilaku-perilaku sosial yang cenderung tetap dan teratur, yang dapat menjadi pembatas perilaku-perilaku individu atau masyarakat. Dalam suatu struktur sosial, individu atau masyarakat akan cenderung menyesuaikan perilakunya dengan keteraturan masyarakatnya. Berkaitan dengan hal tersebut, fungsi utama dari struktur sosial adalah sebagai berikut :
- Fungsi Kontrol, yaitu sebagai sarana pengontrol individu maupun masyarakat agar tidak melanggar nilai, norma, dan peraturan yang telah disepakati, ditetapkan, dan diterapkan dalam masyarakat.
- Fungsi Identitas, yaitu sebagai penegas identitas yang terdapat dalam suatu masyarakat, terutama dalam kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang sosial, budaya, dan ras yang sama.
- Fungsi Pembelajaran, yaitu keberadaan struktur sosial akan membuat individu belajar melalui interaksi yang telah tersedia dan berada di dalamnya.
Adapun fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
- sebagai pengawas sosial.
- sebagai karakteristik dari suatu kelompok masyarakat.
- sebagai rantai sistem yang dapat menghubungkan setiap aspek dalam kehidupan masyarakat agar lebih teratur.
- sebagai dasar penanaman sikap disiplin untuk setiap individu dalam suatu kelompok masyarakat.
- sebagai instrumen masyarakat yang berperan menjadi penyelenggara dalam penataan kehidupan secara menyeluruh dalam setiap aspek-aspek kehidupan.
Sedangkan Mayor Polak menyebutkan bahwa struktur sosial dapat berfungsi sebagai :
- pengawas sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma-norma, nilai, dan peraturan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
- dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial kelompok atau masyarakat. Hal tersebut karena struktur sosial memang berasal dari kelompok atau masyarakat itu sendiri, sehingga dalam proses tersebut individu atau kelompok akan mendapat pengetahuan dan kesadaran tentang sikap, kebiasaan, dan kepercayaan kelompok atau masyarakatnya.
Dengan demikian, pandangan masa lalu terhadap struktur sosial yang hanya terkonsentrasi pada ciri-ciri restriktif dan membatasi sudah tidak sesuai lagi. Pandangan tersebut merupakan suatu kekeliruan dalam memahami bagaimana kekuatan dan struktur beroperasi dalam kehidupan sosial. A. Giddens menyebutkan bahwa struktur sosial merupakan sumber daya yang bisa memberdayakan tetapi sekaligus juga bisa membatasi masyarakatnya.
Semoga bermanfaat.