Perencanaan Pesan Persuasif Dan Tahapan-Tahapan Komunikasi Persuasif

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Komunikasi persuasif merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Burgon dan Huffner mengartikan komunikasi persuasif sebagai :
  • proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan komunikator.
  • proses komunikasi yang mengajak atau membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat sesuai keinginan komunikator, dengan tanpa unsur ancaman atau paksaan.

Perencanaan Pesan Persuasif Dalam Komunikasi Persuasif. Sebelum melakukan komunikasi persuasif, hal yang harus dilakukan oleh seorang komunikator adalah membuat perencanaan pesan-pesan persuasif yang akan disampaikan, diantaranya dengan :
  • analisis audience. Penyampaian pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan menghubungkan suatu pesan dengan minat dan keinginan komunikan atau audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens, dan kemudian menyusun suatu pesan yang dapat memenuhi kebutuhan komunikan.
  • mempertimbangkan perbedaan budaya. Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka memandang komunikator. 
  • memilih pendekatan organisasional. Dibutuhkan pemilihan pendekatan organisasional yang tepat berdasarkan kemungkinan reaksi komunikan terhadap pesan yang komunikator sampaikan. Karena pada hakekatnya persuasif adalah untuk meyakinkan komunikan atau mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan komunikan. Komunikator dapat menggunakan pendekatan secara langsung (direct approach) atau pendekatan tidak langsung (indirect approach).

Tahapan-Tahapan Komunikasi Persuasif. Komunikasi persuasif membutuhkan keterampilan yang baik dari komunikator dalam penyampaian pesan kepada komunikan atau audiens. Terdapat tahap-tahap yang harus dilalui agar komunikasi persuasif menjadi efektif dan dapat mencapai tujuannya. Menurut Alvonco, tahap-tahap komunikasi persuasif tersebut adalah :
  • menginformasikan, merupakan proses pemberian informasi sesuai dengan data yang sebenarnya. Informasi harus dipersiapkan dan dikemas menjadi pesan yang menarik bagi komunikan.
  • menjelaskan, merupakan proses memberikan gambaran yang lebih detail dari informasi atau pesan atau obyek yang disampaikan tersebut sehingga menjadi lengkap. Tujuannya adalah agar komunikan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih lengkap.
  • meyakinkan, merupakan proses pembentukan atau mengubah persepsi komunikan sehingga memiliki penilaian yang positif terhadap pesan yang disampaikan. Dalam proses ini, terkandung proses pembangunan hubungan yang saling percaya antara komunikan dan komunikator.
  • membujuk, merupakanproses untuk mengajak komunikan untuk mau mengikuti atau melakukan sesuatu sesuai dengan pesan yang disampaikan. Dalam tahap ini, komunikan akan melihat apa manfaat untuk dirinya apabila ia mau melakukan seperti apa yang diharapkan komunikator.
  • mendapat persetujuan atau komitmen, merupakan tahap akhir dari komunikasi persuasif, di mana pada akhirnya komunikan setuju atau mengatakan "ya" dan memutuskan untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh komunikator.

Etika Komunikasi Persuasif. Terkadang orang menyamakan komunukasi persuasif dengan propaganda. Padahal komunikasi persuasif sangat berbeda dengan propaganda. Ada beberapa hal yang menurut Prof. Richard L. Johannesen, seorang pakar komunikasi, membatasi komunikasi persuasif sehingga tidak dikategorikan sebagai propaganda. Beberapa hal yang membatasi tersebut dapat dikatakan sebagai etika yang harus dipenuhi dalam komunikasi persuasif, yaitu :
  • memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu isu.
  • memiliki pemahaman lebih dari isu tersebut dibandingkan orang lain.
  • memiliki pemahaman lebih akan media massa.
  • mampu mengadaptasi ide-ide baru.
  • mempengaruhi orang lain agar dapat melakukan suatu tindakan.

Demikian penjelasan berkaitan dengan perencanaan pesan persuasif dan tahapan-tahapan komunikasi persuasif.

Semoga bermanfaat.