Sosiologi komunikasi merupakan bagian cabang dari ilmu sosial yang berfokus pada proses interaksi sosial dalam masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi akan menghasilkan bentuk keteraturan sosial yang berkesinambungan. Interaksi sosial terjadi karena adanya komunikasi, yang di dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk komunikasi, yaitu :
- komunikasi antar pribadi.
- komunikasi kelompok.
- komunikasi organisasi.
- komunikasi sosial.
- komunikasi massa.
Obyek Formal Sosiologi Komunikasi. Setiap bidang ilmu dalam rumpun ilmu sosial memiliki obyek kajian formal yang sama, yaitu manusia. Obyek formal manusia yang dimaksud adalah dalam konteks individu, kelompok, masyarakat, dunia, serta aspek-aspek sosiologis yang mengitarinya. Obyek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada :
- aspek aktivitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis, yaitu proses sosial dan komunikasi. Aspek ini merupakan aspek dominan dalam kehidupan manusia bersama orang lain.
- aspek telematika dan realitasnya. Aspek ini menyangkut persoalan teknologi media, teknologi komunikasi, dan berbagai persoalan konvergensi yang ditimbulkannya termasuk realitas maya yang dihasilkan oleh telematika sebagai sebuah ruang publik baru yang tanpa batas dan memiliki masa depan yang cerah bagi ruang kehidupan.
Teori Dalam Sosiologi Komunikasi. Terdapat beberapa teori yang digunakan dalam analisis sosiologi terhadap proses komunikasi, di mana relevansi dari masing-masing teori sangat tergantung pada fokus pembahasannya. Beberapa teori tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
- Teori Evolusi Sosial. Teori evolusi sosial melihat komunikasi sebagai bentuk interaksi antar amnusia yang mengalami evolusi.
- Teori Struktural Fungsionalisme. Teori struktural fungsionalisme melihat proses komunikasi sebagai bagian dari sistem dan struktur sosial. Komunikasi merupakan sarana aktor sosial dalam mencapai konsensus sehingga sistem sosial berfungsi sebagaimana mestinya. Teori struktural fungsionalisme tidak bersifat historis dan tidak mengikuti perkembangan suatu gejala sosial.
- Teori Interaksionisme Simbolik. Teori interaksionisme merupakan perkembangan dari teori yang dikemukakan oleh George Herbert Mead. Teori ini menegaskan bahwa perilaku manusia dapat diuraikan secara memadai dengan hanya menggunakan skema-skema determinitis seperti skema stimulus respons dari behaviorisme dan independen. Teori ini melihat komunikasi sebagai bagian dari perilaku sosial yang mengandung makna sosial. Tokoh dari teori interaksionisme adalah Herbeart Blumer.
- Teori Perilaku. Teori perilaku muncul dalam rangka penerapan prinsip-prinsip psikologi perilaku ke dalam sosiologi. Teori ini melihat komunikasi sebagai proses sosial yang ditentukan oleh unsur-unsur psikologis dan emosional.
- Teori Pertukaran. Teori pertukaran muncul sebagai akibat adanya reaksi terhadap paradigma fakta sosial. Teori pertukaran melihat komunikasi sebagai proses interaksi yang dibentuk oleh pertukaran antara aktor dengan lingkungannya. Reaksi dari lingkungan menentukan tindakan sosial yang diambil.
- Teori Konflik. Teori konflik muncul sebagai akibat adanya masyarakat yang berada dalam proses perubahan dan ditandai oleh pertentangan terhadap unsur-unsurnya. Teori ini melihat komunikasi sebagai elemen yang mengandung kepentingan. Komunikator merupakan aktor yang menyampaikan kepentingannya. Teori konflik mengasumsikan bahwa kepentingan diekspresikan melalui komunikasi.
- Teori Aksi. Teori aksi muncul sebagai akibat adanya tindakan dari kesadaran manusia sebagai subyek dan dari situasi eksternal sebagai obyek. Teori aksi melihat komunikasi sebagai inisiasi aktor untuk menyampaikan pesan kepada aktor lain. Asumsi dasar teori ini adalah individu memiliki kemauan dan ruang untuk bertindak dalam rangka menyampaikan gagasan dan pengetahuannya.
- Teori Fenomenal. Teori fenomenal muncul dari tindakan manusia yang menjadi suatu hubungan sosial jika manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakan tertentu dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai suatu yang penuh arti.
- Teori Dramaturgis. Teori dramaturgis melihat komunikasi sebagai gejala sosial yang ditentukan oleh setting dan audiens.
Paradigma Sosiologi Komunikasi. Paradigma sosiologi komunikasi merupakan suatu aliran pemikiran di mana sosiologi sebenarnya telah mengkaji masalah komunikasi dalam teori-teorinya. Paradigma sosiologi komunikasi tersebut diantaranya adalah :
- paradigma teori konvensional, yang banyak dianut oleh para pakar komunikasi untuk mengembangkan teorinya.
- paradigma teknologi media, yang muncul sebagai akibat dari peminat teknologi telematika.
- paradigma kritis dan komunikasi, yang dianut oleh para sarjana yang pada awalnya belum mempelajari teori komunikasi kemudian secara serius mempelajari komunikasi secara kritis dan menurut perspektif komunikasi yang dilihatnya.
Demikian penjelasan berkaitan dengan obyek formal sosiologi komunikasi serta teori dalam sosiologi komunikasi.
Semoga bermanfaat