Psikoanalisis Dalam Psikologi Sastra Dan Manfaat Psikoanalisis

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Psikoanalisis pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud, seorang psikolog berkebangsaan Austria. Psikoanalisis merupakan istilah khusus yang digunakan dan banyak diterapkan dalam penelitian psikologi terhadap karya sastra. Karena psikoanalisis mencakup pemahaman yang sangat luas, maka biasanya dalam penelitian sastra, teori psikoanalisis hanya diambil bagian-bagian yang relevan dan dianggap berguna saja.

Psikoanalisis merupakan suatu cabang ilmu yang dikembangkan sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
  • suatu metode penelitian dari pikiran.
  • suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
  • suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologi atau emosional.

Konsep Sigmund Freud tentang psikoanalisis yang paling mendasar adalah tentang ketidak-sadaran. Menurutnya, kepribadian manusia terbagi menjadi tiga lapis, yaitu :
  • tidak sadar (unconscious), merupakan baglian terbesar dari kepribadian yang mempengaruhi perilaku manusia, dan seringkali tidak terlihat secara jelas.
  • prasadar (preconscious), merupakan bagian kepribadian manusia yang tidak disadari, namun berpotensi untuk menjadi sadar.
  • sadar (conscious), merupakan bagian dari kepribadian manusia yang sadar akan keadaan sendiri dan keadaan sekitar.

Dalam perkembangan selanjutnya Sigmund Freud mulai meninggalkan konsep tentang pembagian lapisan kesadaran tersebut, dan menggantinya dengan konsep yang lebih teknis, akan tetapi basis konsepnya tetap mengenai ketidaksadaran yaitu bahwa tingkah laku manusia lebih banyak digerakkan oleh aspek-aspek tidak sadar dalam dirinya, yang dikenal dengan struktur kepribadian manusia, yang terdiri dari :
  • Id. Id merupakan satu-satunya komponen kepribadian manusia yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Id adalah sumber segala energi psikis, sehingga merupakan komponen utama kepribadian.  
  • Ego. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan Id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Ego berkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari Id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
  • Superego. Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian. 

Hubungan antara psikoanalisis (teori-teori Sigmund Freud) dan sastra ditunjukkan melalui  penelitiannya yang bertumpu pada karya sastra. Teori Sigmund Freud dimanfaatkan untuk mengungkapkan berbagai gejala psikologis di balik gejala bahasa.  Oleh karena itu, keberhasilan penelitian tergantung dari kemampuan dalam mengungkapkan kekhasan bahasa nyang digunakan oleh pengarang suatu karya sastra.

Dalam penelitian karya sastra, psikoanalisis digunakan untuk menganalisi tokoh-tokoh yang dituliskan/diciptakan oleh pengarang sebagai buah dari imajinasinya yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dengan menganalisis kondisi kejiwaan dari para tokoh yang ada dalam karya sastra yang dihasilkannya, dapat disimpulkan bagaimana kondisi kejiwaan dari sang penulis pada saat menuliskan karya sastra-nya.

Manfaat Psikoanalisis dalam Sastra. Pendekatan psikologi sastra dengan psikoanalisis memungkinkan untuk mengklasifikasikan penulis karya sastra berdasarkan tipe psikologi dan fisiologis. Psikoanalisis juga bisa menguraikan  kelainan jiwa hingga ke alam bawah sadar.  

Secara umum, psikoanalisis dalam karya sastra bermanfaat untuk :
  • melihat ketidak-teraturan, perubahan, dan distorsi dalam karya sastra.
  • memberikan analisa psikologis terhadap tokoh-tokoh dalam karya sastra.
  • memberikan kesimpulan terhadap kondisi jiwa dari pengarang.
Sehingga dapat dikatakan bahwa psikoanalisis berguna untuk memberikan penilaian terhadap karya sastra karena psikologi dapat memberikan pemahaman terhadap proses kreatif, seperti misalnya kebiasaan pengarang dalam menulis.

Semoga bermanfaat.