Pengertian Psikologi Klinis

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Psikologi klinis merupakan bagian atau cabang dari psikologi yang menggabungkan keilmiahan dari psikologi dengan penanganan masalah manusia yang komplek. Istilah psikologi klinis berasal dari penggabungan dua kata, yaitu 'psikologi' dan 'klinis'.
  • psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "psychology" yang merupakan gabungan dari kata 'psyche' yang berarti jiwa dan 'logos' yang berarti ilmu. Sehingga secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Dalam perkembangannya karena 'jiwa' merupakan sesuatu yang tidak dapat terlihat, maka sebagian dari ahli psikologi mengartikan 'jiwa' sebagai 'tingkah laku'. Sehingga  psikologi didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, baik yang disadari maupun yang tidak disadari, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungan tempat manusia tersebut hidup.
  • klinis atau clinical berasal dari bahasa Yunani, yaitu "klinike", yang berarti praktek medis di tempat tidur untuk orang yang sakit. 

Sehingga psikologi klinis dapat diartikan sebagai bidang psikologi yang berhubungan dengan perilaku yang menyimpang, maladaptif, atau abnormal. Pemahaman tentang penyimpangan manusia merupakan bagian yang penting dalam pengertian psikologi klinis, akan tetapi jangkauan dari psikologi klinis sesungguhnya meliputi area yang lebih luas daripada sekedar perilaku abnormal atau sakit mental yang bersifat individual.

Dari apa yang disebutkan di atas, psikologi klinis dapat diartikan dalam dua pengertian, yaitu :
  • dalam arti sempit, psikologi klinis diartikan sebagai bidang psikologi yang mempelajari orang-orang abnormal atau subnormal. 
  • dalam arti luas, psikologi klinis diartikan sebagai bidang psikologi yang membahas serta mempelajari kesulitan-kesulitan dan rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak memandang apakah ia abnormal atau subnormal.

Pengertian Psikologi Klinis Menurut Pendapat Para Ahli. Beberapa pendapat ahli tentang apa yang dimaksud dengan psikologi klinis adalah :

1. L. Witmer.
Psikologi klinis adalah metode yang dikembangkan untuk mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang berdasarkan hasil obeservasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik penanganan pedagonis.

2. Corsini.
Psikologi klinis adalah cabang dari psikologi yang bersifat spesialis dalam studi, prevensi, diagnosis dan penanganan gangguan-gangguan perilaku dan gangguan mental serta tekanan-tekanan mental yang negatif.

3. J.H. Resinck.
Psikologi klinis adalah bidang dalam psikologi yang meliputi riset, pelayanan dan pengajaran yang releven dengan prinsip-prinsip, metode-metode dan prosedur aplikasi untuk memahami, menduga, dan mengurangi maladjustmen, ketidaknyamanan, dan ketidakmampuan, diterapkan pada populasi klien untuk rentang yang luas.

4. Reber.
Psikologi klinis adalah bidang psikologi yang berhubungan dengan perilaku yang menyimpang, maladaptif, atau abnormal.

5. Phares.
Psikologi klinis adalah bidang psikologi yang membahas kajian, diagnostik, dan penyembuhan masalah-masalah psikologis, gangguan, atau tingkah laku abnormal.

Sedangkan American Psychological Association Clinical Section mengartikan psikologi klinis sebagai suatu wujud psikologi terapan yang bermaksud memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, dan pemberian saran serta rekomendasi agar individu mampu malakukan penyesuaian diri secara patut.

Psikologi klinis mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teori dan praktek untuk memahami, meprediksi dan mengurangi maladjustment, distabilitas, dan ketidak-nyamanan serta memperbaiki adaptasi, penyesuaian dan perkembangan pribadi manusia. Psikologi klinis memfokuskan diri apda aspek-aspek intelektual, emosional, biologis, psikologis, sosial, dan perilaku dari fungsi manusia seumur hidupnya, di berbagai macam budaya, dan di semua tingkat sosial ekonomi. 

Psikologi klinis merupakan profesi yang secara umum diketahui sebagai profesi yang berhak menangani berbagai macam masalah manusia sesuai latihan dan kompetensinya. Sebagaimana profesional lainnya, psikologi klinis memiliki :
  • pokok pengetahuan psikologi.
  • sejumlah keahlian dan kemampuan.
  • sikap etis.

Sehingga seorang ahli psikologi klinis (psikolog klinis) dituntut untuk memiliki keahlian yang digunakan dalam bekerja, diantaranya adalah :
  • memahami berbagai masalah kesehatan jiwa dan bagaimana masalah-masalah tersebut bisa muncul di berbagai usia.
  • menilai kepribadian dan tes psikologi standar untuk bisa lebih efektif dalam menangani pasien.
  • memiliki pengetahuan penyakit kejiwaan yang luas dan cara untuk mendiagnosis serta menanganinya.
  • mampu melakukan penelitian dan mengumpulkan data untuk meningkatkan pemahaman akan psikologi klinis.
  • berkonsultasi dengan bernagai organisasi dan profesional dalam bidang perilaku dan kesehatan tentang kekerasan, bunuh diri, dan tekanan jiwa parah lainnya.

Beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh profesional dalam bidang psikologi klinis di antaranya adalah :
  • penanganan gangguan psikologis.
  • penilaian dan diagnosis terhadap gangguan psikologis.
  • merancang dan menerapkan program untuk menangani dan mencegah masalah sosial.
  • menawarkan testimoni dalam lingkup hukum.
  • mengajar.
  • melakukan penelitian.

Psikolog klinis tidak meresepkan obat untuk menangani penyakit jiwa. Psikolog klinis menggunakan cara-cara psikologis dalam prakteknya, seperti terapi perilaku kognitif dan psikoanalitik.

Perbedaan antara Psikolog dengan Psikiater. Dari hal tersebut di atas, dapat diketahui perbedaan antara psikolog dengan psikiater. Perbedaan mendasar adalah sebagai berikut :

* Psikolog :
  • psikolog tidak bisa meresepkan obat, karena seorang psikolog bukanlah dokter. 
  • psikolog mengambil pendidikan sarjana psikologi dan spesialis di bidang psikologi.
  • mengamati perilaku pasien/klien.

* Psikiater :
  • psikiater bisa meresepkan obat, karena seorang psikiater memiliki gelar dokter.
  • psikiater mengambil pendidikan sarjana kedokteran, yang dilanjutkan dengan spesialisasi di bidang penyakit jiwa.
  • mengamati faktor biologis di balik masalah kejiwaan dialami pasien/klien.

Semoga bermanfaat.