Penyebab Depresi Dan Cara Mengatasi Depresi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Depresi termasuk gangguan kejiwaan yang dialami oleh seseorang yang disebabkan diantaranya oleh pengalaman yang menyakitkan. Maramis mengartikan depresi sebagai suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen psikologis seperti rasa sedih, rasa tidak berguna, gagal, kehilangan, putus asa, dan penyesalan yang patologis, yang disertai juga dengan komponen somatik seperti anorexia, konstipasi, tekanan darah dan nadi menurun. Dengan kondisi yang demikian, depresi dapat menyebabkan individu tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam hidupnya.

Penyebab Depresi. Tingkat depresi yang dialami oleh seseorang yang satu akan berbeda dengan seseorang yang lain. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan tingkat depresi seseorang. Pada umumnya depresi diakibatkan karena:
  • peristiwa yang terjadi dalam kehidupan seseorang.
  • perubahan kimia dalam otak.
  • efek samping obat.
  • beberapa penyakit fisik.

Sedangkan beberapa ahli mengidentifikasikan penyebab dari depresi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kaplan.
Menurut Kaplan, faktor yang dapat menyebabkan depresi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Faktor Biologi.
Faktor biologis merupakan faktor penyebab depresi yang berasal dari dalam diri manusia sendiri, yaitu dari dalam pikiran atau otak seseorang. Penelitian yang dilakukan  dengan biopsikologi menyimpulkan bahwa norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling banyak berperan dalam patofisiologi gangguan suasana hati (mood), di mana hal tersebut akan sangat mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang. Serotonim dipercaya sebagai pemberi perasaan nyaman dan senang dalam diri seseorang. Sedangkan norepinefrin berfungsi untuk memobilisasi otak dan tubuh manusia untuk bertindak sesuatu.


b. Faktor Genetik.
Faktor genetik juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan suasana hati (mood) seseorang. Maksudnya adalah seseorang yang berasal dari keluarga dengan riwayat depresi akan lebih besar kemungkinannya mengalami depresi dibandingkan seseorang yang berasal dari keluarga yang tidak punya riwayat depresi.

c. Faktor Psikososial.
Para ahli psikologi meyakini bahwa faktor psikososial merupakan faktor yang mempengaruhi suasana hati (mood) seseorang dalam porsi yang besar. Faktor psikososial merupakan faktor yang berasal dari luar diri manusia, yaitu dari hubungan seseorang dengan orang lain.

Faktor psikososial yang dapat menyebabkan depresi adalah :
  • Faktor kehidupan dan stres lingkungan. Peristiwa dalam kehidupan yang penuh dengan ketegangan merupakan awal dari penyebab terjadinya depresi.
  • Faktor kepribadian premorbid. Tidak ada satu bentuk kepribadian yang khusus sebagai predisposisi terhadap depresi. Semua orang tanpa kecuali dapat mengalami depresi.
  • Faktor psikoanalitik dan psikodinamik. Menurut Sigmud Freud, suatu hubungan antara kehilangan obyek dan melankoli. Introjeksi merupakan suatu cara ego untuk melepaskan diri terhadap obyek yang hilang. Depresi sebagai suatu efek yang dapat melakukan sesuatu terhadap agresi yag diarahkan ke dalam dirinya.
  • Teori kognitif. Asikal H.S mengidentifikasi tiga pola kognitif utama pada depresi yang disebut sebagai triad kognitif, yaitu pandangan negatif terhadap masa depan, pandangan negatif terhadap diri sendiri, di mana seseorang menganggap dirinya tidak mampu, pemalas, bodah, dan sifat negatif lainnya, dan pandangan negatif terhadap pengalaman hidup.
  • Ketidak-berdayaan yang dipelajari. Suatu peristiwa yang sama yang membuat tidak berdaya, yang terjadi berulang-ulang akan membuat seseorang untuk belajar tidak berdaya.

2. Nolen, Hoeksema, dan Girgus.
Nolen, Hoeksema, dan Girgus menyebutkan bahwa depresi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu :
  • Faktor kepribadian, seperti memiliki harga diri yang rendah, tidak asertif, orang yang dependent, dan lain sebagainya.
  • Faktor biologis, seperti perubahan hormonal, ketidak-puasan dengan dirinya sendiri, dan lain sebagainya.
  • Faktor sosial, seperti adanya pengharapan yang terlalu berlebihan dari orang lain.

Cara Mengatasi Depresi. Ada beberapa cara untuk mengatasi depresi yang dialami oleh seseorang. Beberapa cara tersebut adalah :
  • menumbuhkan niat untuk berubah menjadi lebih baik, atau dengan kata lain lawan depresi dengan niatan yang positif.
  • mengunjungi bimbingan konseling. Seorang konselor akan memberikan masukan dan  bantuan medis yang bermanfaat bagi kesembuhan depresi seseorang.
  • berolah raga. Olah raga yang dilakukan secara teratur akan  membuat tubuh lebih bugar dan sehat. Hal tersebut akan membantu dalam mengatasi depresi yang dialami.
  • makan makanan peningkat mood. Coklat dipercaya dapat mengembalikan semangat dan mengubah suasana hati yang suram.
  • kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya positif serta senantiasa bersikap realistis terhadap apa yang diharapkan.

Selain hal tersebut, penderita depresi dalam tingkat yang berat dapat melakukan terapi untuk penyembuhan depresi yang dialaminya. Terapi tersebut diantara meliputi :
  • terapi tradisional, misalnya dengan pijat atau akupuntur.
  • terapi obat-obatan, misalnya dengan mengkonsumsi obat-obatan anti-depresan sesuai dengan anjuran dokter.

Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lambat, dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Seseorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah, serta mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan. Jika anda merasakan hal-hal seperti tersebut, segeralah tumbuhkan niat untuk menjadi lebih baik, jika dirasa perlu segera konsultasikan ke dokter.

Semoga bermanfaat.