Psikologi sastra merupakan suatu kajian sastra yang memusatkan perhatiannya pada aktivitas kejiwaan, baik dari tokoh yang menjadi pemeran dalam suatu karya sastra, pengarang yang menciptakan suatu karya sastra, maupun pembaca sebagai penikmat karya sastra. Psikologi sastra lahir sebagai salah satu jenis kajian sastra yang digunakan untuk membaca dan menginterpretasikan karya sastra, pengarang sastra, dan pembacanya dengan menggunakan berbagai konsep dan kerangka teori yang ada dalam psikologi.
Psikologi dan Sastra. Antara psikologi dan sastra merupakan dua pengetahuan yang berbeda, tapi memiliki banyak keterkaitan. Psikologi oleh Walgito diartikan sebagai suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas yang dipandang sebagai manifestasi dari kehidupan psikis manusia. Sedangkan sastra, yang merupakan istilah serapan dari bahasa Sansekerta yang berarti tulisan yang mengandung instruksi atau pedoman. Dalam praktek, kata sastra sering digunakan untuk merujuk pada istilah kesusasteraan, yaitu hasil karya penulisan yang memiliki keindahan dan unsur seni, seperti drama, puisi, dan esai. Keterkaitan antara psikologi dan sastra tersebut menurut Jatman terjadi secara tidak langsung dan fungsional, maksudnya adalah :
- keterkaitan secara tidak langsung, baik sastra maupun psikologi memiliki obyek yang sama yaitu kehidupan manusia.
- psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional, karena sama-sama untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra gejala tersebut bersifat imajinatif.
Roekhan menjelaskan bahwa psikologi sastra ditopang oleh beberapa pendekatan, yaitu :
- Pendekatan tekstual, yang mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra.
- Pendekatan reseptif pragmatik, yanng mengkaji aspek psikologis pembaca sebagai penikmat karya sastra yang terbentuk dari pengaruh karya dibacanya, serta proses persepsi pembaca dalam menikmati karya sastra.
- Pendekatan ekspresif, yang mengkaji aspek psikologis sang penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksi lewat karyanya, baik penulis sebagai pribadi maupun wakil masyarakat.
Pengertian Psikologi Sastra. Terdapat beberapa pengertian tentang psikologi sastra yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Ratna N.K.
Psikologi sastra adalah analisa terhadap sebuah karya sastra dengan menggunakan pertimbangan dan relevansi ilmu psikologi. Ini berarti penggunaan ilmu psikologi dalam melakukan analisa terhadap karya sastra sari sisi kejiwaan pengarang, tokoh, maupun para pembaca.
2. Endaswara.
Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang karya sastra akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya.
3. Kinayati.
Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya. Begitu juga pembaca, dalam menanggapi karya juga tidak akan lupa dari kejiwaan masing-masing.
4. Rene Wallek dan Austin Warren.
Psikologi sastra mempunyai empat pengertian, yaitu :
- psikologi sastra adalah pemahaman kejiwaaan penulis sebagai pribadi atau tipe.
- psikologi sastra adalah pengkajian sebagai pengkajian terhadap proses kreatif dari karya sastra tersebut.
- psikologi sastra adalah analisa terhadap hukum-hukum psikologi yang diteraokan dalam suatu karya sastra.
- psikologi sastra adalah studi atas dampak sastra terhadap kondisi kejiwaan dari pembaca.
Tujuan Psikologi Sastra. Tujuan utama dari psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terdapat dalam sebuah tulisan (karya sastra). Secara hakiki, karya sastra memberikan cara untuk memahami perubahan, kontradiksi dan berbagai penyimpangan dalam masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan kondisi kejiwaan.
Langkah Memahami Psikologi Sastra. Setiap pengarang sering menambahkan pengalamannya sendiri dalam karya sastra yang diciptakannya, dan terkadang pengalaman tersebut sama dengan yang dialami oleh orang lain (penikmat karya sastra). Menurut Endraswara, terdapat tiga langkah dalam memahami teori psikologi sastra, yaitu :
- melalui pemahaman teori-teori psikologi kemudian dilakukan analisis terhadap suatu karya sastra.
- dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai obyek penelitian, kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap relevan untuk digunakan.
- secara stimulan menemukan teori dalam obyek penelitian.
Tanpa kehadiran psikologi sastra dengan berbagai acuan kejiwaan, kemungkinan pemahaman sastra akan timpang. Psikologi sastra juga dapat digunakan untuk memahami sastra secara proporsional.
Dengan kata lain, psikologi sastra merupakan suatu bentuk pemahaman karya sastra yang dilakukan dengan pendekatan psikologis. Menurut Semi, pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertolak dari asumsi bahwa suatu karya sastra selalu saja membahas tentang peristiwa kehidupan manusia. Untuk melihat dan mengenal manusia lebih dalam dan lebih jauh diperlukan psikologi.
Semoga bermanfaat.