Jenis Persepsi, Syarat Dan Proses Terjadinya Persepsi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Persepsi, terkadang akan membuat pandangan atau pendapat antara orang yang satu dengan orang yang lain berbeda dalam menilai atau melukiskan suatu hal atau obyek yang sama. Perbedaan pandangan tersebut akan dapat ditindak-lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula. Persepsi seseorang akan menentukan bagaimana ia akan memandang dunia.

Manusia mempunyai panca indera (lima indera), di mana lewat indera-indera tersebut yang meliputi indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan pengecap, manusia bisa mengalami dunia yang ada disekitarya. Persepsi merupakan suatu proses di mana manusia memilih, mengelola, menyimpan, dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari indera-indera tersebut.

Jenis Persepsi. Ada beberapa jenis persepsi yang kita kenal, diantaranya adalah :
  • Persepsi visual. Berasal dari indera penglihatan (mata). Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang sudah dilihat oleh seseorang, baik sesaat sebelum orang tersebut melihat, masih hanya membayangkan saja, ataupun sudah pada obyek yang dituju.
  • Persepsi pendengaran. Berasal dari indera pendengaran (telinga). Orang dapat mempersepsikan suatu hal dari suatu yang sudah didengarnya.
  • Persepsi perabaan.  Berasal dari indera peraba (kulit). Orang dapat mempersepsikan suatu hal dari apa yang sudah disentuhnya, baik secara segaja ataupun tidak sengaja.
  • Persepsi penciuman. Berasal dari indera penciuman (hidung). Orang dapat mempersepsikan suatu hal dari sesuatu yang diciumnya.
  • Persepsi pengecapan. Berasal dari indera pengecapan (lidah). Orang dapat mempersepsikan suatu hal dari sesuatu yang dirasakan.

Syarat Terjadinya Persepsi.  Untuk dapat mempersepsikan sesuatu obyek atau untuk dapat terjadinya suatu persepsi, haruslah memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
  • Adanya obyek. Obyek memberikan stimulus kepada individu yaitu dengan cara memberikan stimulus kepada reseptor (alat indera). Stimulus dapat dari luar yang langsung mengenai reseptor (alat indera) dan dapat pula berasal dari dalam diri individu yang langsung mengenai syaraf sensoris yang bekerja sebagai reseptor.
  • Adanya perhatian. Perhatian memberi andil dalam pembentukan sebuah persepsi. Untuk dapat terjadi suatu persepsi, individu hiris terlebih dahulu memiliki ketertarikan atau memperhatikan obyek sehingga obyek dapat teramati dan diinterpretasikan oleh individu.  
  • Adanya alat indera sebagai reseptor penerima stimulus. Alat indera merupakan jembatan dalam terbentuknya sebuah persepsi.
  • Adanya syaraf  sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat syaraf atau kesadaran). Dari otak dibawa melalui syaraf motoris sebagai alat untuk mengadakan respon.

Proses Terjadinya Persepsi. Proses terjadinya persepsi dimulai dari obyek yang menimbulkan stimul yang mengenai reseptor (alat indera), dengan prosesnya disebut psoses kealaman (fisik). Stimulus yang diterima alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensorik ke otak, proses ini disebut proses fisiologi, kemudian terjadi suatu proses di dalam otak sehingga individu dapat menyadari sesuatu yang diterima dengan reseptor tersebut sebagai akibat dari stimulus yang diterima. Sunaryo menjelaskan bahwa proses yang terjadi di otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologis. Dengan demikian taraf terakhir dari persepsi adalah individu menyadari tentang sesuatu yang diterima melalui reseptor (alat indera).

Menurut Hamka, proses terjadinya persepsi adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut :
  • Tahap pertama merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, yaitu proses ditangkapnya suatu stimulus obyek  oleh panca indera.
  • Tahap kedua merupakan tahap nyang dikenal dengan proses fisiologis, yaitu proses diteruskannya stimulus atau obyek yang telah diterima oleh alat indera melalui syaraf-syaraf sensoris ke otak.
  • Tahap ketiga merupakan proses yang dikenal dengan nama proses psikologis yaitu proses dalam otak, sehingga individu mengerti, menyedari, menafsirkan, dan menilai obyek tersebut.
  • Tahap keempat merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan, gambaran atau kesan.

Sedangkan Walgito menyebutkan bahwa proses persepsi terjadi melalui tiga tahap, yaitu :

  • Proses fisik. Obyek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.
  • Proses fisiologis. Stimulus yang diterima oleh indera dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak.
  • Proses psikologis. Proses di dalam otak sehingga individu dapat menyadari stimulus yang diterima.


Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi persepsi manusia. Menurut Robbins, persepsi manusia terhadap sesuatu hal atau obyek tertentu dipengaruhi oleh :
  • pelaku persepsi, karakteristik pribadi dari pelaku persepsi yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan harapan (ekspektasi).
  • obyek atau target yang dipersepsikan, meliputi orang, benda, atau suatu peristiwa. Sedangkan sifat-sifat obyek atau target tersebut biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya.
  • situasi, yaitu konteks obyek atau peristiwa yang meliputi unsur-unsur lingkungan sekitar dan waktu.

Alat indera merupakan alat utama manusia dalam mengadakan persepsi dan juga alat utama dalam menerima stimulus. Hanya saja alat indera bukanlah satu-satunya bagi manusia dalam berpersepsi, harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor (alat indera) ke pusat syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

Semoga bermanfaat.