Sifat Dan Unsur Kebudayaan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Ki Hajar Dewantara mengartikan kebudayaan sebagai buah budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat. yakni alam dan jaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

Kebudayaan merupakan  cara hidup yang berkembang, serta dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan terbentuk dari berbagai unsur yang kompleks, termasuk di dalamnya sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, karya seni, dan lain-lain. Sebagai buah budi manusia, kebudayaan mempunyai sifat dan unsur-unsur yang khas yang secara universal dapat diterima di semua kalangan masyarakatnya masing-masing.

Sifat Kebudayaan. Kebudayaan yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
  • Universal. Kebudayaan bersifat universal maksudnya kebudayaan selalu menacari jawaban atas problematika masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian, tidak pula apriori terhadap politisasi masa, Tapi lebih merujuk pada rasionalitas untuk menjangkau perkembangan masyarakat majemuk Indonesia di masa depan.
  • Dinamis. Kebudayaan bersifat dinamis maksudnya adalah kebudayaan merupakan suatu sistem yang dapat berubah sepanjang waktu. Budaya juga mengikuti perkembangan jaman.
  • Selektif. Kebudayaan bersifat selektif, maksudnya adalah kebudayaan menunjukkan pola perilaku pengalaman manusia secara terbatas.
  • Etnosentris. Kebudayaan bersifat etnosentris, maksudnya adalah menganggap budaya milik sendiri sebagai budaya terbaik, serta menganggap budaya lain sebagai budaya yang biasa.
  • Akulturasi. Kebudayaan bersifat akulturasi, maksudnya suatu proses sosial yang muncul manakala suatu kelompok sosial manusia dan kebudayaan tertentu bertemu dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Lambat laun, kebudayaan asing tersebut akan diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri menghilangkan unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Akulturasi bisa dikatakan sebagai percampuran dua budaya yang membentuk sebuah budaya baru.
  • Adaptif. Kebudayaan bersifat adaptif, maksudnya bahwa kebudayaan adalah suatu mekanisme yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan merupakan suatu keberhasilan mekanisme bagi setiap manusia. Kebudayaan memberikan kepada manusia sebuah keuntungan selektif yang berguna untuk bertahan hidup terhadap bentuk kehidupan yang lain.
  • Integritas. Kebudayaan bersifat integritas, maksudnya suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan  bersikap konformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.  

Berkaitan dengan sifat-sifat dari kebudayaan tersebut, bahwa kebudayaan senantiasa bergerak dinamis dikarenakan pada dasarnya gerak kebudayaan adalah gerak pada manusia itu sendiri. Gerak antara satu manusia dengan manusia yang lain, atau gerak satu daerah kebudayaan dengan daerah lain. Dinamika yang membawa kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lain itulah menyebabkan terjadinya akulturasi. Pada dasarnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dapat diterima, diantaranya adalah :
  • yang terbukti membawa suatu manfaat besar.
  • mempunyai teknologi tepat guna, ekonomis, dan efisien.
  • mudah disesuaikan dengan masyarakat penerima budaya baru.
sedangkan unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat diantaranya adalah :
  • unsur yang menyangkut suatu sistem kepercayaan dan ideologi.
  • unsur yang pertama dipelajari pada sistem sosialisasi, seperti kebiasaan makanan.

Unsur Kebudayaan. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai unsur-unsur kebudayaan, diantaranya adalah :

1. Bronislaw Malinowski.
Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa kebudayaan mempunyai empat unsur pokok, yaitu :
  1. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekitar.
  2. organisasi ekonomi.
  3. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan, di mana keluarga adalah lembaga pendidikan utama.
  4. organisasi kekuatan  atau politik.

2. Melville J. Herskovits.
Melville J. Herskovits mengatakan bahwa terdapat empat unsur pokok kebudayaan, yaitu :
  1. alat-alat teknologi.
  2. sistem ekonomi.
  3. keluarga.
  4. kekuasaan politik.
keempat unsur tersebut merupakan bagian terpenting dari suatu kebudayaan dalam sebuah komunitas masyarakat. Sehingga apabila salah satu unsur tersebut tidak ada maka tidak akan terbentuk suatu adat.

3. C. Kluckhohn.
C. Kluckhohn mengatakan bahwa secara universal kebudayaan memilki tujuh unsur, yaitu :
  1. bahasa.
  2. sistem pengetahuan.
  3. sistem teknologi dan peralatan.
  4. sistem kesenian.
  5. sistem mata pencarian hidup.
  6. sistem religi.
  7. sistem kekerabatan dan organisasi masyarakat.

4. Ralph Linton.
Ralph Linton mengatakan bahwa suatu kebudayaan mempunyai lima unsur, yaitu :
  1. cultural universal, merupakan unsur kebudayaan yang tersebar ke dalam suatu kerangka kebudayaan serta dapat dijumpai di manapun.
  2. cultural activity, merupakan sebuah kegiatan dari kebudayaan setempat.
  3. traits complexes, merupakan unsur kebudayaan yang lebih kecil, menarik dibandingkan  dengan kebudayaan setempat.
  4. traits, merupakan unsur pelengkap yang lebih kecil dibanding traits complexes.
  5. items, merupakan unsur terkecil yang sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan lagi serta tidak bisa dijelaskan.

5. Cateora.
Cateora mengatakan bahwa suatu kebudayaan mempunyai enam unsur pokok, yaitu :

  1. kebudayaan non material, yaitu segala macam ciptaan yang bersifat abstrak serta bisa diwariskan dari generasi satu ke generasi lainnya.
  2. sistem kepercayaan, memberikan pengaruh dalam kebiasaan, bagaimana cara dan pandangan dalam memandang hidup dan kehidupan yang dijalani.
  3. lembaga sosial, mempunyai peranan dalam konteks hubungan dan komunikasi di masyarakat.
  4. bahasa, merupakan alat pengantar dalam melakukan komunikasi.
  5. kebudayaan material, yang berdasarkan atas semua jenis ciptaan masyarakat yang sifatnya nyata dan konkret.
  6. estetika, berhubungan dengan kesenian, musik, cerita, dan dongeng serta jenis kebudayaan lain yang berkembang di masyarakat.

6. Koentjaraningrat.
Koentjaraningrat mengataan bahwa terdapat tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
  1. bahasa, merupakan suatu bentuk pengucapan yang indah dalam suatu kebudayaan. Bahasa meliputi dua hal yaitu lisan dan tulisan.
  2. sistem pengetahuan, yang berkisar pada pengetahuan mengenai kondisi alam sekitarnya serta sifat peralatan yang dipakainya. Ruang lingkup sistem pengetahuan berupa pengetahuan tentang alam, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan.
  3. sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, apabila sekelompok orang berkumpul dalam suatu tempat dalam waktu yang lama maka akan terbentuk masyarakat. Sekelompok masyarakat tersebut merupakan organisasi sosial yang memiliki anggota dan fungsi serta tugas yang berbeda-beda.
  4. sistem peralatan hidup dan teknologi, yaitu jumlah dari keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota dari suatu masyarakat, yang di dalamnya termasuk keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan bahan-bahan mentah untuk diolah guna memenuhi kebutuhan mereka.
  5. sistem mata pencaharian hidup, merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhannya.
  6. sistem religi, adalah sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan perilaku keagamaan.
  7. kesenian, yang diartikan sebagai segala keinginan dan ketertarikan manusia terhadap keindahan.

Pembangunan melalui kebudayaan menjadi salah satu faktor penting yang harus dilaksanakan untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Demikian penjelasan berkaitan dengan sifat dan unsur kebudayaan.

Semoga bermanfaat.