Populasi merupakan sekelompok organisme dari spesies yang sama, yang tinggal di daerah yang sama dan berinteraksi satu sama lain. Populasi berasal dari bahasa Latin, yaitu 'populus' yang berarti rakyat atau penduduk. Dalam ilmu biologi, populasi dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu-individu suatu jenis organisme tersebar luas di atas permukaan bumi.
- Jumlah populasi, yaitu jumlah individu/spesies yang membentuk populasi.
- Densitas atau kepadatan populasi, yaitu jumlah individu/spesies yang sama yang hidup dalam suatu daerah. Kepadatan populasi dapat dinyatakan dalam jumlah individu/spesies per luas daerah.
- Dispersi atau persebaran populasi, yaitu jarak individu/spesies dalam suatu populasi.
- Tingkat kelahiran, yaitu jumlah kelahiran dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu.
- Tingkat kematian, yaitu jumlah kematian dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu.
Dari segi jumlahnya, menurut Arikunto, populasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Jumlah terhingga, yang terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu.
- Jumlah tak hingga, yang terdiri dari elemen yang sulit dicari atau dihitung jumlahnya.
Sedangkan jika dilihat dari pola dispersi atau persebarannya, dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
- Acak (random), yaitu pola persebaran di mana kehadiran suatu individu tidak mempengaruhi atau dipengaruhi individu lainnya. Persebaran secara acak ini sangat jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat beragam dan tidak ada kecenderungan untuk berkelompok.
- Teratur (unity), yaitu pola persebaran dalam ruang di mana jarak individu dan pengamatannya teratur antara satu dengan yang lainnya. Pola persebaran ini terjadi apabila di antara individu-individu dalam populasi terjadi persaingan keras atau ada antagonisme positif oleh adanya teritori-teritori terjadi penjarakan yang kurang lebih merata.
- Mengelompok (teregregasi), yaitu pola persebaran yang umum terjadi di alam. Persebaran ini terjadi karena perkembangbiakan, adanya atraksi sosial, dan lain-lain. Persebaran kelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara proses produksi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni.
Ciri-Ciri Populasi. Ciri-ciri populasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Ciri-Ciri Biologi.
Ciri-ciri biologi merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh individu-individu yang membangun populasi itu sendiri, yang meliputi :
- mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan dan ada yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu.
- ontogenetik, yaitu mempunyai sejarah kehidupan : lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua, dan terakhir mati.
- dapat dipengaruhi oleh dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan lingkungan.
- terdapat hereditas.
- terintegrasi oleh faktor-faktor hereditas, yaitu genetik dan ekologi, termasuk kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduksidan persintensi. Persistensi adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunan untuk waktu yang lama.
2. Ciri-Ciri Statistik.
Ciri-ciri statistik merupakan ciri-ciri kelompok yang tidak dapat diterapkan pada individu, yang merupakan hasil perjumpaan dari ciri-ciri individu itu sendiri, yang meliputi :
- kerapatan atau kepadatan atau ukuran besar populasi berikut parameter-parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas (kelahiran) dan mortalitas (kematian).
- sebaran umur.
- komposisi genetik.
- dispersi.
Perubahan Populasi. Perubahan jumlah populasi dapat terjadi karena :
1. Kelahiran (Natalitas).
Kelahiran bersifat menambah jumlah populasi. Kelahiran merupakan kemampuan suatu populasi untuk bertambah dan meningkatkan jumlahnya melalui produksi individu baru. Terdapat dua hal yang berkaitan dengan kelahiran, yaitu :
- fertilitas, yaitu tingkat kinerja perkembang-biakan yang direalisasikan dalam populasi.
- fekunditas, yaitu tingkat kinerja potensial populasi untuk menghasilkan individu baru.
Kelahiran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- kelahiran maksimum atau kelahiran mutlak atau natalitas fisiologis, yaitu produksi maksimum individu-individu baru secara teoritis dalam keadaan ideal di mana faktor fisiologis ditiadakan.
- kelahiran ekologi, yaitu pertambahan populasi di bawah kondisi lingkungan yang spesifik atau sesungguhnya.
2. Kematian (Mortalitas).
Kematian bersifat mengurangi jumlah populasi. Kematian merupakan hilangnya tanda-tanda kehidupan suatu organisme secara permanen. Kematian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- kematian ekologi, yaitu kematian yang direalisasikan atau matinya individu di bawah kondisi lingkungan tertentu.
- kematian minimum, yaitu kematian dalam kondisi lingkungan yang ideal, optimum, dan mati karena semata-mata usia tua.
3. Migrasi.
Migrasi yaitu perpindahan individu dari satu tempat ke tempat yang lain. Faktor-faktor penyebab terjadinya migrasi adalah persediaan sumber daya alam, lingkungan sosial budaya, potensi ekonomi, dan alat masa depan.
Pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem tergantung kepada jenis organisme itu dan jumlahnya atau tergantung pada kepadatan populasinya.
Semoga bermanfaat.