Iklim merupakan hasil dari pencatatan karakteristik cuaca dari hari ke hari dalam kurun waktu yang cukup lama, hingga 30 tahun. Iklim disebut juga dengan rata-rata dari unsur cuaca secara umum. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.
Menurut World Climate Conference, yang dimaksud dengan iklim adalah suatu sintesis kejadian suatu cuaca selama jangka waktu yang lama atau panjang, yang secara statistik cukup untuk digunakan dalam menunjukkan suatu nilai statistik yang berbeda dengan suatu keadaan disetiap saatnya.
Pengertian Iklim. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan iklim, beberapa diantaranya adalah :
1. Glenn T. Trewartha.
Iklim adalah suatu konsep abstrak yang menyatakan suatu kebiasaan cuaca dan sebuah unsur-unsur atmosfer pada sebuah daerah selama jangka waktu yang lama.
2. Gibbs.
Iklim adalah suatu peluang statistik dalam berbagai keadaan atmosfer, antara lain yaitu suhu, tekanan, angin, kelembaban, yang terjadi dalam suatu daerah selama dalam jangka waktu yang panjang.
3. Tjasyono.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca di suatu daerah yang cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun, yang sifatnya tetap.
Karakteristik Iklim. Dari apa yang diuraikan di atas, maka dapat diketahui bahwa karakteristik dari iklim adalah :
- meliputi daerah yang luas.
- berlaku untuk waktu yang lama.
- hasil dari rata-rata cuaca, bukan pencatatan baru.
- iklim di satu daerah dengan daerah yang lain saling berhubungan.
Unsur-Unsur Iklim. Karena iklim merupakan sintesis dari kejadian cuaca dalam waktu yang lama, maka unsur-unsur yang mempengaruhi iklim adalah sama dengan unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca, yaitu :
- Suhu Udara. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul.
- Tekanan Udara. Tekanan udara adalah berat masa udara pada suatu daerah.
- Angin. Angin adalah massa udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain.
- Kelembaban Udara. Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara.
- Awan. Awan adalah kumpulan titik-titik air di udara yang terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara.
- Hujan. Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi.
Pembagian Iklim. Iklim yang terjadi di muka bumi ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam atau jenis, yaitu :
1. Iklim Matahari.
Iklim matahari yaitu kondisi iklim yang dipengaruhi oleh banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Iklim matahari disebut juga iklim garis lintang, karena didasarkan pada letak lintang suatu daerah di permukaan bumi. Sehingga menurut iklim matahari, kondisi iklim di bumi terbagi menjadi empat daerah iklim, yaitu :
- Iklim tropis, yaitu iklim yang terjadi di antara garis lintang 0 derajat sampai 23,5 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Hampir meliputi 40 % dari permukaan bumi. Iklim tropis memiliki suhu udara dan curah hujan yang tinggi.
- Iklim sub tropis, yaitu iklim yang terjadi di antara garis lintang 23,5 derajat sampai dengan 40 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Daerah dengan iklim sub tropis merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Di daerah sub tropis banyak dijumpai gurun pasir dan savana.
- Iklim sedang, yaitu iklim yang terjadi di antara garis lintang 40 derajat sampai dengan 66,5 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Pada iklim sedang akan dijumpai empat musin, yaitu musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi.
- Iklim dingin, yaitu iklim yang terjadi di antara garis lintang 66,6 derajat sampai dengan 90 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Terjadi di daerah kutub. Pada daerah kutub, panjang siang hari di musim panas bisa mencapai 24 jam, demikian juga sebaliknya pada musim dingin. Periode siang dan malamnya terjadi selama 6 bulan sekali. Iklim dingin dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu iklim tundra dan iklim es (salju).
2. Iklim Fisis.
Iklim fisis yaitu kondisi iklim yang didasarkan pada keadaan alam sekitar yang mempengaruhi. Berdasarkan keadaan alamnya, iklim fisis dibedakan menjadi :
- Iklim laut (iklim maritim), yaitu iklim fisis yang terjadi di daerah-daerah dekat laut karena mendapat pengaruh angin laut.
- Iklim darat (iklim kontinental), yaitu iklim fisis yang terjadi di daratan yang sangat luas dan tidak mendapat pengaruh dari angin laut.
- Iklim pengunungan, yaitu iklim fisis yang terjadi pada daerah pegunungan yang sangat dipengatruhi oleh alam pegunungan.
- Iklim ugahari, yaitu iklim fisis yang terjadi di suatu tempat yang pada siang hari suhu udara terasa sangat panas, dan pada malam hari suhu udara terasa dingin.
- Iklim gurun, yaitu iklim fisis yang terjadi di daerah gurun yang panas, yang sangat dipengaruhi oleh keadaan gurun yang panas dan kering.
- Iklim tundra, yaitu iklim fisis yang terjadi di daerah tundra (padang lunjut) yang dipengaruhi oleh keadaan alam daerah tundra yang bersifat lembab dan basah.
3. Iklim Klages.
Iklim klages yaitu kondisi iklim yang didasarkan pada temperatur udara di permukaan bumi. Iklim Kleges dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu :
- daerah tropis, mempunyai temperatur udara sepanjang tahun berkisar antara 22 derajat sampai dengan 28 derajat celcius.
- daerah sub tropis, mempunyai temperatur udara selama 4 - 11 bulan berkisar di atas 20 derajat celcius.
- daerah sedang, mempunyai temperatur udara selama 4 - 11 bulan berkisar antara 12 - 20 derajat celcius.
- daerah dingin, mempunyai temperatur udara selama 1 - 4 bulan berkisar antara 10 - 20 derajat celcius, sedangkan di bulan lainnya di bawah 10 derajat celcius.
- daerah kutub, mempunyai temperatur udara sepanjang tahun berada di bawah 0 derajat celcius, karenanya selalu terselimuti oleh salju abadi.
4. Iklim Koppen.
Iklim koppen yaitu kondisi iklim yang didasarkan pada data temperatur udara, banyaknya curah hujan dan penguapan. Iklim koppen dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
- Iklim A (tropis), mempunyai suhu 18 derajat celcius untuk bulan terdingin. Iklim A (tropis) terbagi menjadi empat bagian yaitu : iklim AF (hujan tropis) yang meliputi daerah yang bercurah hujan tinggi seperti Kalimantan dan Papua, iklim AW (sabana) seperti Nusa Tenggara Timur, iklim CF (basah) seperti Sumatera dan Kalimantan, iklim EF (salju abadi) seperti puncak pegunungan Jaya Wijaya.
- Iklim B (tundra dan kutub), mempunyai suhu 10 derajat celcius untuk bulan terpanas.
- Iklim C dan iklim D (sedang dan ugahari), mempunyai suhu -3 derajat celcius di bulan terdingin.
5. Iklim Junghun.
Iklim junghun yaitu kondisi iklim yang didasarkan pada suhu udara, ketinggian tempat dan tanaman yang dapat tumbuh. Menurut Junghun, daerah beriklim tropis di Indonesia dibagi menjadi 4 zona iklim, yaitu :
- zona iklim panas, yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 0 - 700 meter di atas permukaan air laut dengan temperatur udara 26 derajat - 22 derajat celcius.
- zona iklim sedang, yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 700 - 1.500 meter di atas permukaan air laut dengan temperatur udara 22 derajat - 17,1 derajat celcius.
- zona iklim sejuk, yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 1.500 - 2.500 meter di atas permukaan air laut dengan temperatur udara 17,1 derajat - 11,1 derajat celcius.
- zona iklim sedang, yaitu daerah yang memiliki ketinggian di atas 2.500 meter di atas permukaan air laut dengan temperatur udara 11,1 derajat - 6,2 derajat celcius.
Perbedaan Antara Iklim dan Cuaca. Perbedaan antara iklim dan cuaca terletak pada luas daerah liputan dan lamanya waktu pengamatan. Iklim merupakan keadaan udara setempat yang memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan cuaca yang meliputi wilayah yang sempit. Keadaan iklim ditentukan setelah melalui pengamatan yang lama, sedangkan keadaan cuaca ditentukan dengan pengamatan yang singkat (24 jam).
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian iklim, pembagian iklim, dan perbedaan antara iklim dengan cuaca.
Semoga bermanfaat.