Pengertian Awan Dan Klasifikasi Awan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian AwanAwan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es yang berada di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di dalam udara setelah melampaui titik jenuh. Awan dapat juga diartikan sebagai kumpulan titik-titik air di udara yang terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang mencapai permukaan bumi disebut kabut.

Proses Terbentuknya Awan. Udara senantiasa mengandung uap air. Awan terjadi pada saat uap air yang terkandung dalam udara tersebut berubah menjadi titik-titik air sebagai akibat dari kondensasi  (pengembunan) atau sublimasi. Bentuk awan selalu terlihat berubah-ubah. Perubahan bentuk awan tersebut terjadi karena titik-titik air di udara bertemu dengan udara panas, maka titik-titik udara tersebut akan menguap yang menyebabkan hilang atau berubahnya awan tersebut. 

Klasifikasi Awan. Terdapat beberapa bentuk awan yang dapat diklasifikasikan berdasarkan sebagai berikut :

A. Komisi Cuaca Internasional.
Komisi Cuaca Internasional mengklasifikasikan awan menjadi empat kelompok, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.

1. Awan Tinggi.
Kelompok awan tinggi terletak pada ketinggian yang beragam, tergantung dari daerah iklimnya, yaitu :
  • di daerah beriklim tropis, awan tinggi terletak pada ketinggian 6 kilometer sampai dengan 18 kilometer.
  • di daerah beriklim sedang, awan tinggi terletak pada ketinggian 5 kilometer sampai dengan 13 kilometer.
  • di daerah beriklim dingin (kutub), awan tinggi terletak pada ketinggian 3 kilometer sampai dengan 8 kilometer.

Awan tinggi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Awan Cirrocumulus
Awan cirrocumulus berada pada ketinggian 6 kilometer sampai dengan 12 kilometer. Karakteristik awan cirrocumulus adalah :
  • berbentuk terputus-putus dan dipenuhi dengan butiran kristal es, sehingga menyerupai segerombolan domba, serta sering menimbulkan bayangan. 

b. Awan Sirus.
Awan sirus berada pada ketinggian di atas 5,5 kilometer. Karakteristik awan sirus adalah :
  • halus, berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung atau bisa juga tersusun seperti pita yang melengkung di langit seakan-akan tamak bertemu pada satu atau dua titik di horizon.
  • berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.
  • terdiri dari halbor air yang terjadi karena suhu yang terlalu dingin di atmosfer.
  • tidak menimbulkan hujan.

c. Awan Cirrostratus.
Awan Cirrostratus berada pada ketinggian di atas 6 kilometer. Karakteristik awan cirrostratus adalah :
  • berbentuk seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga terlihat cerah atau bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
  • sulit dideteksi, tapi adanya awan ini biasanya menandakan datangnya front panas, yang mengindikasikan akan turun hujan atau jatuhnya presipitasi.
  • awan ini menimbulkan lingkaran bulat yang mengelilingi matahari atau bulan (lingkaran hallo), yang biasanya terjadi pada musim kemarau.

2. Awan Sedang.
Kelompok awan sedang terletak pada ketinggian yang beragam, tergantung dari daerah iklimnya, yaitu :
  • di daerah beriklim tropis, awan tinggi terletak pada ketinggian 2 kilometer sampai dengan 8 kilometer.
  • di daerah beriklim sedang, awan tinggi terletak pada ketinggian 2 kilometer sampai dengan 7 kilometer.
  • di daerah beriklim dingin (kutub), awan tinggi terletak pada ketinggian 2 kilometer sampai dengan 4 kilometer.

Awan sedang dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Awan Altostratus.
Awan altostratus berada pada ketinggian antara 2 kilometer sampai dengan 7 kilometer. Karakteristik awan altostratus adalah :
  • terbentuk pada waktu senja atau malam hari, yang akan hilang pada saat matahari terbit di awal pagi.
  • berwarna kekelabuan dan meliputi  meliputi hampir seluruh bagian langit.
  • dalam jumlah yang cukup tebal akan mendatangkan hujan.

b. Awan Altocumulus.
Awan altocumulus berada pada ketinggian antara 2 kilometer sampai dengan 7 kilometer. Karakteristik awan altocumulus adalah :
  • berbentuk kecil-kecil dalam jumlah yang banyak atau bisa juga berbentuk seperti bola yang agak tebal, bergerombol dan berdekatan sehingga tampak seperti bergandengan.
  • berwarna kelabu atau putih dilihat pada saat senja hari.
  • tiap-tiap elemen terlihat dengan jelas tersisih antara satu dan yang lain dengan warna keputihan atau kelabu yang membedakannya dengan awan cirrocumulus.

3. Awan Rendah.
Kelompok awan rendah berada pada ketinggian kurang dari 3 kilometer. Awan rendah dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Awan Nimbostratus.
Awan nimbostratus berada pada ketinggian 600 meter sampai dengan 3.000 meter. Karakteristik awan nimbostratus adalah :
  • berwarna putih gelap yang penyebarannya di langit cukup luas.
  • bentuknya tidak menentu dengan pinggir tidak beraturan.
  • menimbulkan gerimis.

b. Awan Stratus.
Awan stratus berada pada ketinggian di bawah 2 kilometer. Karakteristik awan stratus adalah :
  • lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
  • biasanya letaknya cukup rendah dan sangat luas.

4. Awan Dengan Perkembangan Vertikal.
Kelompok dengan perkembangan vertikal berada pada ketinggian antara 500 meter sampai dengan 1.500 meter. Awan udara naik dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Awan Cumulonimbus
Karakteristik awan cumulonimbus adalah :
  • berwarna putih atau gelap.
  • menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.
  • berhubungan erat dengan hujan deras, badai, tornado, dan petir. 

b. Awan Cumulus.
Awan cumulus berada pada ketinggian 1.000 meter dengan lebar mencapai 1.000 meter. Karakteristik awan cumulus adalah :
  • terlihat seperti gumpalan kapas putih atau kelabu. 
  • berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar, tebal dengan puncak yang agak tinggi.

B. Bentuk.
Berdasarkan bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi :
  • Awan cumulus (bergumpal), yaitu awan tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan  bagian atas berbentuk menyerupai setengah lingkaran atau dome.
  • Awan cirrus (awan bulu), yaitu awan yang tipis berbentuk seperti bulu ayam dan tampak mengkilat pada siang hari karena banyak mengandung kristal es.
  • Awan stratus (berlapis), yaitu awan yang merata rendah dan berlapis-lapis.
  • Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.

C. Zat Pembentuk
Berdasarkan zat pembentuknya, awan dapat dibedakan menjadi :
  • awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari air.
  • awan es, yaitu awan yang terbentuk dari salju.
  • awan campuran, yaitu awan yang terbentuk dari campuran air dan salju.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian awan dan klasifikasi awan.

Semoga bermanfaat.